Ya memang begitu.
Sebenarnya itu sudah diketahui mungkin 100 tahun lebih, sejak program2 
transmigrasi dan irigasi Belanda dimulai. Selain itu banyaknya petani2 
asal Belanda yang gagal juga merupakan input bagi2 bank2 waktu itu (bisa 
dilihat buku2 tua Boeke tentang dualisme ekonomi). Tetapi buku2 ilmu 
bumi kita tetap tidak akurat dan tidak dikoreksi .

Setahu saya tanam asam yang ada  di Kalimantan biasanya  digolongken 
kejenis podsolik merah kuning.
Makin kuning makin miskin tanahnya. Hanya tanaman tertentu (pohon2an 
misalnya buah2an) yang cocok untuk tanah seperti ini.

Masalah tanah adalah masalah budaya pertanian.
Tanah kurang subur bisa dijadikan sawah, yang merupakan semacam akuarium 
dimana hasilnya berlipat (bandingkan di statistik pertanian) dari lahan 
kering. Tetapi untuk itu bukan saja perlu pengairan sampai kepetak 
sawah, tetapi si petani sendiri harus ada waktu dan isi perut cukup 
untuk satu tahun kalau harus menyambung sawahnya ke sistem pengairan dan 
meratakan tanahnya horisontal sama dengan air. Soalnya sistem gotong 
royong waktu dulu kadang2 susah dilaksanakan.
Pendek kata ada saja pendekatan teknis untuk produksi makanan, tetapi 
belum tentu ongkos dan hasilnya sesuai. Kalau tidak perlu ada 
pertimbangan politik apakah baik disubvensi atau tidak.

Salam


Hok An


Bali da Dave schrieb:
>  
>
> Ini maksudnya taxonomi tanah yang mollisol ya? Saya bukan ahli tanah, 
> jadi info anda sangat baru bagi saya. Jadi thanks sudah memberi 
> pengetahuan baru. Menurut bang google:
>
> Mollisol :Mollisols have
> a distinctive dark surface (mollic epipedon) that is enriched with organic
> matter. The surface layer has a soft, fluffy feel. These soils formed from
> nutrient-rich parent materials and are commonly in grasslands. They are
> naturally fertile and generally hold large amounts of water. These 
> soils are
> prized for agriculture. They are dominantly in the Great Plains and 
> Western
> States.
>
> dan menurut peta tanahnya
> http://www.soils.umn.edu/academics/classes/soil2125/img/4glbsls.jpg
> kelihatan memang mollisol seperti sabuk hijau di daerah kazakhstan, 
> armenia sampai turki. Daerah-daerah ini ada di atas sabuk 30derajat, 
> yang artinya sudah mengenal musim dingin? Daerah ini juga merupakan 
> daerah praire atau grass area. Secara kandungan tanahnya, maka 
> daerah-daerah ini memang sangat baik untuk daerah pertanian. 
> Barangkali yang menjadi halangan mereka sukses dalam bidang pertanian 
> adalah infrastruktur dan cuaca yang terlalu dingin waktu winter. Kalau 
> global warming memang kejadian, waktu winternya mereka jadi hangat dan 
> saat itu mungkin daerah tersebut berkembang jadi lumbung makanan buat 
> dunia.
>
> Demikianlah maka Indonesia walaupun banyak hujan dan lembab karena ada 
> di tropis, tanahnya agak asam dan sudah 'worn out'. Wah jadi tambah 
> takut nih...  jangan-jangan pasokan supply makanan produksi dalam 
> negeri tambah susah gara-gara tanahnya memang kurang bagus (tipe 
> ultisol). Tapi kemudian masalah tambah rumit dong. Kalau semua bahan 
> makanan untuk 220 juta orang penduduk indonesia harus di impor 
> semuanya dari amerika (eksportir gandum terbesar dunia?) dan daerah2 
> kazakhstan sana. Kira-kira kita bisa saingan dengan Cina yang 
> penduduknya 5 kali lebih banyak dari Indonesia dan ternyata tanahnya 
> kelihatannya lebih jelek kualitasnya dari Indonesia? Cina daerahnya 
> sepertinya banyak warna orange (aridsol/gurun), rocky land (abu-abu), 
> dan inceptisols (biru?)...
>
> Kalau semua daerah pertanian kita harus tutup buku dan petani malas 
> menanam lagi gara-gara harganya gak ketulungan murahnya...  tentunya 
> kita musti siap-siap mengandalkan makanan impor semuanya.
>
> --- On Thu, 12/8/10, Hok An <ho...@t-online.de 
> <mailto:Hokan%40t-online.de>> wrote:
>
> From: Hok An <ho...@t-online.de <mailto:Hokan%40t-online.de>>
> Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
> <mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com>
> Received: Thursday, 12 August, 2010, 10:49 PM
>
>  
>
> Saya dulu sama pendapatnya dengan Anda. Tetapi ternyata tanah didaerah
>
> yang namanya sabuk hijau lebih subur dari kawasan tropis basah, karena
>
> pertama hujan yang intensitasnya besar melarutkan banyak mineral, sebab
>
> itu tanah daerah tropis seperti Kalimantan dan sebagian besar Sumatra
>
> umumnya miskin zat hara. J
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> __._,

Kirim email ke