Sejumlah Penyair Indonesia Masih di Brunei
ANTARA-Selasa, 20 Jul 2010 10:44:00| Budaya & Pariwisata | Dibaca 17 kali | 
Penulis : Slamet Agus Sudarmojo
Bandar Seri Begawan, - Sejumlah penyair asal Indonesia masih belum meninggalkan 
Brunei Darussalam, setelah mengikuti acara Pertemuan Penyair Nusantara ke-IV di 
Bandar Seri Begawan, pada tanggal 16 Juli - 19 Juli. "Saya baru bisa pulang 24 
Juli, karena jadwal pesawat," kata penyair asal Batam, Tarmizi Rumahitam, di 
Pusat Belia di Bandar Seri Begawan, Selasa.

Disamping itu, penyair lainnya yang masih belum kembali ke Indonesia yaitu 
penyair asal Medan, Rahim Qahhar, penyair asal Jawa Timur, Ary Nurdiana 
(Ponorogo), Hardho Sayoko SPB (Ngawi), Anna Noor (Tangerang), Didik Wahyudi 
(Bojonegoro), Agus Sigro (Bojonegoro). Mereka, belum pulang hanya karena 
menunggu jadwal keberangkatan pesawat. 


Tarmizi Rumahitam mengaku berangkat ke Brunei dengan uang saku pas-pasan hanya 
Rp4 juta. Dengan uang itu, tidak mungkin cukup untuk menempuh perjalanan dari 
Batam ke Brunei dengan pesawat. Karena itu, dia menghemat lewat Johor Malaysia, 
naik kapal Ferry dari Batam menuju Johor; lalu lewat darat naik bus ke Kuala 
Lumpur, sebelum akhirnya terbang dengan pesawat dari Kuala Lumpur ke Brunei.
Di Kuala Lumpur, Tarmizi harus menginap satu malam di Rumah Gapena bersama para 
penyair tamu dari Indonesia,yakni Viddy AD Daery, Rahim Qahhar dan Hasan 
Al-Banna.
Viddy AD Daery karena membeli mendadak di KL Sentral Kuala Lumpur,maka 
kehabisan 
tiket sehingga tidak bisa berangkat ke Brunei, dan terus tinggal di Kuala 
Lumpur 
untuk menyelesaikan proposal rancangan proyek besar Pertemuan Budayawan 
Nusantara yang telah dimusyawarahkan bersama Gapena dan para Profesor ternama 
dari berbagai Universitas Besar Malaysia, antara lain UiTM dan UKM,sedangkan 
tiga penyair lainnya,yakni Tarmizi Rumahitam,Rahim Qahhar dan Hasan 
Al-Banna berangkat besok paginya, karena sudah memesan tiket sejak lama.

Dari tempatnya di Batam, Tarmizi Rumahitam yang berangkat sendirian membawa 
sejumlah cindera mata, mulai gantungan kunci, pulpen, juga video acara baca 
puisi yang dia lakukan termasuk buku-buku sastra."Saya berhasil menjual 
berbagai 
barang yang saya jual dan mendapatkan uang sekitar Rp1,8 juta," katanya 
menjelaskan.

Sementara itu, rombongan penyair asal Indonesia yang jumlahnya berkisar 130 
penyair, sejak acara rampung pada tanggal 19 Juli, sebagian besar langsung 
kembali ke tanah air. Tak terkecuali Kepala Bidang Informasi dan Publikasi 
Kementerian Pendidikan Nasional, Dad Murniah dan Koordinator Penyair Indonesia, 
Achmadun Yosi Herfanda. 


Sementara itu, dengan dipandu salah satu panitia PPN ke-IV Brunei, yaitu 
penyair 
wanita Brunei,Soshonjan Khan, rombongan penyair asal Jatim, antara lain Ary 
Nurdiana (Ponorogo) yang masih menunggu jadwal kepulangannya, menyempatkan 
pergi 
ke sejumlah obyek wisata. Sejumlah obyek wisata yang dikunjungi yakni pantai 
Jerudong yang jaraknya sekitar 20 kilometer dari Bandar Seri Begawan.

Mereka, juga menyempatkan meninjau lokasi hutan Shahbandar yang masuk kawasan 
wisata Jerudong, juga Amphy Teater Jerudong yang pernah menjadi lokasi Michael 
Jackson dan bintang Hollywod lainnya, termasuk Rhoma Irama pentas.

"Sebenarnya kami mengusulkan kepada panitia PPN IV, agar wisata hutan 
Shahbandar 
menjadi tempat para penyair berkumpul dan melakukan berbagai kegiatan lainnya," 
kata Soshonjan Khan.

Namun, menurut dia, dengan berbagai pertimbangan, berbagai kegiatan yang 
digelar 
panitia PPN ke-IV, dilaksanakan di lokasi yang tertutup seperti di Radio 
Televisien Brunei (RTB) dan lokasi lainnya. Dalam acara di RTB, untuk 
penampilan 
penyair Indonesia di awali oleh penyair Anna Noor yang membacakan karyanya 
dengan judul "Terbangun Dari Tidur Panjang" dan ditutup penyair asal Ponorogo, 
Ari Nurdiana yang membacakan puisinya dengan judul, "Kepada Siapa Aku Bicara." 


Kirim email ke