REFLEKSI HUT RI ALA ANAK-ANAK RINTISAN BALAI BELAJAR 2010 DI RUMAH DUNIA

 

Sore cerah pada Selasa (17/8) menaungi Taman Bermain Rumah Dunia, yang
dibeli dari dana para facebooker akun Gol A Gong sepanjang 2008 - 2009. 
Anak-anak telah berkumpul, bahkan puluhan
anak-anak dan orangtua mereka. Oh, ternyata di kursi depan ada Pak Gebar 
Sasmita,
pelukis asal Pandeglang yang tengah pameran di Jakarta. Beliau mampir ke Rumah
Dunia dalam perjalanan Jakarta-Pandeglang. Wah surprise banget nih, Pak! Di
sebelah Pak Gebar, ada Koelit Ketjil yang kali ini datang bersama seorang
temannya, Heru. Juga wartawan koran Kompas, C.Anto. Ini hari istimewa. Mereka
tengah mengikuti acara ngabuburit yang kami sebut sebagai "Nyenyore ala
Rumah Dunia" dalam program ”Rintisan Balai Belajar Bersama 2010” (RB3). 

 

KARAKTER

Di panggung mas Gol A Gong sedang ice
breaking dan prolog di depan anak-anak. Mas Gong dengan caranya sedang
menyisipkan pendidikan karakter kepada anak-anak. Inilah cara character
building ala RB3 2010 Rumah Dunia. Mas Gong memanggil anak-anak untuk naik ke
panggung. Mas Gong selalu mengingatkna kami, bahwa hanya orang luar biasa yang
berani naik ke panggung. Mas Gong melemparkan pertanyaan, ”Ini hari apa?”
Dijawab serentak, ”Selasa!” Kemudian, ”Tanggal berapa? Ada peristiwa apa?”
Dijawab riuh, ”Tujuhbelas Agustus! Kemerdekaan RI!”

 

Tapi, ketika Mas Gong meminta anak-anak untuk maju, mereka saling tunjuk. Mereka
malu-malu dan tentu membutuhkan keberanian. Diiming-imingin hadiah mainan juga,
masih berpikir. Mereka saling dorong. Tapi akhirnya, beberapa anak naik ke
panggung.  Ada 3 anak yang naik ke
panggung. Mereka disuruh menceritakan keluarganya. Reza sampai lpa nama
ayahnya. Teman-temannya berteriak memberi tahu, ”Jali!” Lalu Reza menjawab, 
”Ayahku
Jali!”

 

Ada pertanyaan menarik yang dilemparkan Mas Gong kepada Hamim. ”Apa yang
akan kamu lakukan kalau ada maling di kampungmu?” Jawab si anak, ”Dikejar?” Mas
Gong mnambahkan, ”Lapor polisi juga, ya. Karena kalau malingnya lebih besar
dari kamu, bagaimana?” Lalu, ”Kalau banyak sampah di halaman rumahmu,
bagaimana?” Jawab si anak, ”Dibersihkan!” Kemudian mas Gong berbicara kepada
anak-anak Ciloang. ”Nah, di kampung Ciloang ini banyak sampahnya, nggak?” 
Serentak
dijawab, ”Banyaaaaak!” Munculah himbauan dari Mas Gong, ”Janji a, kalau ada
sampah dibersihkan?” Anak-anak serentak memjawab, ”Iyaaaa!” Mas Gong 
mengakhiri, ”Janji, ya. Termasuk
sampah di Taman Rumah Dunia ini!”  Kepada
ketiga anak itu, mas Gong memberi hadiah mainan anak-anak. Kebetulna saat itu
ada pedagang mainan keliling mangkal. ”Ayo, pilih hadiahnya, sana!” Ketiga anak
itu berlari dengan gembira dan memilih hadiahnya. Mereka memilih pistol mainan.

 

Acara berlanjut ke penampilan anak-anak berpuisi berantai ataupun solo, teater, 
menyanyikan lagu nasional dan
kemerdekaan. Yah, namanya juga anak-anak, wajarlah kalau irama lagu jadi aneh,
berdasar interpretasi mereka. Kemudian ada pembacaan Proklamasi Kemerdekaan dan
Pancasila. Pada saat
pembacaan teks proklamasi  dan Pancasila
inilah kejadian lucu merebak. Ada yang masih mengeja, ada juga yang lantang.
Ada anak kelas dua SDN Cipocok Jaya 4 Serang, yang belum bisa membaca. Dia
memilih membaca teks Pancasila tanpa membaca, karena dia sudah hapal, tapi
masih belum bisa membaca. Anak-anak berani naik ke panggung, karena mendapatkan
hadiah minuman dari tamu bernama Koelit Ketjil. Wuih... tambah merebak aroma
nasionalisme di atmosfir Taman RD.

 

Banjir hadiah menambah semangat anak-anak itu untuk tampil beratraksi. Meskipun
mendadak, tetapi sore itu mereka tampil dengan apa adanya. Ada yang semula ragu 
untuk tampil,
ada pula yang ngambek di tengah menyanyi, ada-ada saja ulah dan ekspresi
anak-anak itu. Inilah kegiatan yang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan
karena menghadapi puluhan anak dengan karakter berbeda-beda.

 

REBUTAN TA’JIL

Apalagi saat pembagian ta'jil, yang tidak masuk daftar hadir pun ikut
berebut, akibatnya relawan harus rela tidak kebagian es buah. Tidak mengapa, 
itu salah satu kerelaan
kami sebagai relawan. Kegiatan seperti ini sudah kami lakukan tiap tahun. Hanya 
istimewanya kali ini, kami tidak
perlu kerepotan mencari dana, karena ada block grant dari Direktorat Pendidikan
Masyarakat Kementrian Pendidikan Nasional RI untuk program RB3. Kegiatan
pertama adalah ”Nyenyore ala Rumah Dunia” (NaRD) dimana pendidikan karakter dan
peningkatan budaya membaca termuat. Sepanjang 16-29 Agustus 2010 insya Allah
akan digelar berbagai kegiatan literasi setiap pukul 16.00 WIB di Taman RD. 

 

Setelah dua hari bergulir; hari pertama adalah ”Bincang Novel Biografi”
bersama Langlang, Rabu 18 Agustus ini tadinya Mas Gong akan memberikan
pelatihan ”MenulisCerita Serial”. Tapi Mas Gong harus ke Semarang mengikuti
seminar tentang ”...@mall”. Rahmat Heldy HS menggantikan posisi Mas Gong dengan
materi ”Proses Kreatif Menulis Novel”. Rahmat sekarang sedang deg-degan
menunggu novelnya yang berjudul ”Kunyatakan Cinta di Speaker Masjid” lolos
dibukukanPenerbit Edelweis - Gong Publishing. Sedangkan agenda Mas Gong
dipindah ke Minggu, 22 Agustus! Datang, ya. Gratis! (Tias Tatanka)

 






      

Kirim email ke