Fyi.

regards, #271



Hampir Menjadi Korban
----------------------------------

Ni ada pengalaman sesorang yang perlu dibaca, utk berjaga2. Saya pernah
dengar cerita yang sama dr seorang Kepala Cabang BCA yang nasabahnya jadi
korban.
Semoga bermanfaat.

Dewi Ramali

-_*--semoga pengalaman saya ini, bisa bermanfa'at.
.......bisa membuat
kita semua lebih berhati-hati- --*_

Hari Kamis, tgl 22 Mei 2008.....sekitar jam 10 pagi, saya memasang
iklan
jual mobil di salah satu web-site yang ada internet. Dan di luar
dugaan
saya, belum ada satu jam iklan tsb tayang....sudah ada orang yg
menghubungi saya menanyakan apakah mobil sudah laku atau belum. Tentu
saja saya jawab belum. Dia mengaku bernama Chaerul Gunawan dgn no HP
0812.839.59xx. Dengan sangat bersemangat sekali Bp Chaerul ini
mengatakan bahwa anaknya sudah "jatuh cinta" dengan mobil saya dan
tidak
mau keduluan orang lain...."Saya sendiri, sekarang tinggal di Kediri
sedangkan Irawan, anak saya itu sekarang kuliah di Universitas
Borobudur
dan memang lagi butuh sekali mobil" demikian dia mencoba meyakinkan
saya betapa anaknya sudah jatuh cinta kpd mobil saya ....tutur
katanya
runut, sopan. Kemudian terjadilah tawar menawar harga....... .dan
kembali
di luar dugaan saya, kesepakatan harga terjadi dengan "sangat mudah"
dan
kemudian dia mengatakan akan berangkat dari Kediri hari Jum'at malam
sehingga transaksi bisa dilakukan hari Sabtu siang......
" Pak....ini sudah terjadi kesepakatan lho.....tolong mobil jangan
dilepas ke pembeli lain ya..."
" Apakah Bapak tidak sebaiknya melihat kondisi mobil dan surat2nya
dulu ?"
" Saya rasa tidak perlu....pokoknya komitmen ya....kita sepakat
dengan
harga tadi ...dan tidak mungkin saya membatalkan pembelian ini "
Nada bicaranya sungguh2 seperti orang yang bukan hanya "jatuh cinta"
kpd
mobil saya tetapi mungkin sudah bisa dikatakan "mabuk kepayang"
......
(mana ada sih jaman sekarang, calon pembeli mobil yg sudah sepakat
dgn
harga, berjanji "tidak akan membatalkan transaksi" tanpa pernah
sekalipun melihat mobil dan surat2nya ?? ).

Pembicaraan per telephone selesai..... dan dari kantor, saya khabari
ke
istri di rumah "sudah ada pembeli" ..... tetapi saya juga bilang ada
yang aneh dari calon pembeli ini....... waktu itu saya belum tahu
apa....but it's too good to be true.

Kurang lebih 15 menit kemudian, Bp Chaerul menelephon lagi...dan
menawarkan tanda jadi / uang muka .
Saya jawab : "Baik...Pak. ...kalau begitu Bapak suruh saja putra
Bapak
mengantarkannya ke rumah saya sambil melihat kondisi mobil dan
surat2nya... "
"Oh....ngga perlu, nanti sore sekitar jam 4...saya transfer ke rek
Bapak
saja. Tolong saya diberi tahu no rek Bapak saja...kalau bisa rek BCA
atau Mandiri...."
Saya berikan no rek BCA....

Jam 16.15... Bp Chaerul menelephone lagi : "Pak...saya sudah transfer
uang mukanya, tolong Bapak segera cek saldo dan mohon khabari saya
segera .....". Sangat kebetulan sekali, saya sedang berada tidak
lebih
dari 25 langkah dari ATM BCA.......
Saya cek saldo.....tidak ada penambahan !! Karena telephone
masih terhubung, maka saya khabari Bp Chaerul bahwa transfer belum
diterima.... .
"Lho kok belum masuk...ya ....padahal rekening saya sudah didebet.
Tolong
Bapak ..tunggu sebentar, tapi jangan pergi dari lokasi ATM...saya
akan
menghubungi Bapak lagi....jangan pergi dari ATM, ya ...."
Nada suara tsb masih sopan, tetapi seperti tidak terkejut ataupun
cemas bahwa uang
transfernya akan "melayang" entah kemana, malah lebih menekankan ke
saya
untuk jangan jauh2 dari ATM.

Tidak lebih dari satu menit kemudian, telephone kembali berdering
"Pak, mohon telephone jangan ditutup ...saya akan menghubungi BCA
langsung.... ." Terdengar suara tuts telephone ditekan, kemudian ada
nada
sambung dilanjutkan lagu BCA agak lama...sebelum terdengar suara :
"Halo, Selamat sore.... dengan customer service BCA...ada yang bisa
dibantu ?? "
"Pak, saya Chaerul Gunawan no rek BCA sekian sekian...... baru saja
mentransfer ke no rek sekian sekian....a/ n Bp Danu Sidharta Soe'oed
sebesar sekian rupiah.....Rekening saya sudah di debet tetapi dananya
belum diterima di rekening Bp Danu"
" Baik...Pak.. ..mohon ditunggu sebentar ....saya cek dulu ya...."
Petugas
BCA menjawab dengan nada yg wajar, profesional. ..dan kemudian sang
petugas melanjutkan : " Pak Chaerul..memang benar ada transaksi
tersebut
tetapi disini tercatat masih pending...tolong Bapak bacakan no
transaksi
yang ada di stroke transaksi... ."
"Aduh...tadi stroke tidak keluar ??!!"
"Ya..itulah masalahnya, karena stroke tidak keluar maka transaksi ini
dipending... .tp secara otomatis akan effektif di rekening penerima
dalam
2 hari kerja" Petugas BCA menjawab, masih dengan nada profesional dan
terkesan sangat membantu.
"Pak......tidak bisa begitu dong...rekening saya sudah didebet, tapi
kok
penerima tidak bisa menggunakan uangnya. Mohon dibantu dong pak
....".
Pak Chaerul mencoba memprotes kegagalan teknologi BCA...
"Baik, Pak ...saya bisa melakukan transfer tsb secara manual...tetapi
Bapak harus menghubungi penerima karena dibutuhkan kerja
sama dengan rekening penerima"
"Ah....kebetulan sekali penerima ada di ujung telephon ini
juga.....Pak
Danu....silahkan Bapak langsung bicara dgn petugas BCA ini, Pak
....."
( karena telephone terhubung secara "party line"...maka saya bisa
mendengarkan semua pembicaraan tsb...). Kemudian si petugas melakukan
beberapa konfirmasi ke saya mengenai transaksi tsb, masih dgn cara
dan
nada profesional. ...dan akhirnya memberikan solusi :
"Pak Danu....transfer dari Bp Chaerul tadi bisa langsung efektif di
rek Bapak, tp mohon kerja-samanya" ..
"Baik...apa yang harus saya lakukan ?? "
"Bapak masih di ATM ? "
"Ya...."
"Baik...kalau begitu, masukan kartu ATM lagi...dan kemudian
nanti akan
saya pandu ....."
"Oh ya .....begitu ya caranya ??
"Ya....Pak.. .sudah dimasukkan kartu ATMnya, Pak ?
"Untuk apa ?....Biar anda bisa pandu saya untuk transfer semua uang
saya
ke rekening yg anda mau ....???"

Senyap.....tidak ada suara dari petugas BCA maupun Bp Chaerul
Gunawan..... ..

Saya masih coba bicara : "Halo....halo. ...??"

Tetap tidak ada jawaban...suara profesional sang petugas BCA tidak
menjawab demikian pula suara sopan dari Bp Chaerul Gunawan hilang
entah
kemana....dan yang saya dengar malah telephone diputuskan..
..
Saya memang masih beruntung, karena pernah mendengar cerita
korban penipuan yang dipandu untuk memasukkan angka2 di mesin
ATMnya, tetapi justru malah saldonya berkurang... ....Cerita itu yang
membuat saya waspada ketika sang petugas BCA meminta saya memasukkan
kartu ATM dan bersiap "memandu"... .......

Tujuan saya menulis ini adalah ....agar anda juga
seberuntung saya kalau
menghadapi gaya penipuan serupa.....! !

Salam,

Danu S. Soe'oed.

Kirim email ke