Awal Tahun Kelabu:
GPdI Purwadadi, Kab. Subang Jawa Barat Di Serbu Massa
 
Bagi kebanyakan orang awal tahun merupakan saat penuh sukacita dan harapan. Tetapi hal ini tidak dialami oleh warga jemaat Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Purwadadi, Kab. Subang-Jawa Barat. Bagi jemaat GPdI Purwadadi, awal tahun ini menjadi awan kelabu karena tepat pada tanggal 1 Januari 2004, sekitar Pk. 19.05 gereja yang terletak di Purwadadi Barat RT 22/RW 05 tersebut diserbu massa dengan lemparan batu dan molotov serta akhirnya ditutup oleh MUSPIKA setempat.
 
Peristiwa ini bermula pada tanggal 21 Desember 2003, Pk. 17.00 WIB jemaat yang dipimpin oleh Pdt. Ferdinan Inontoan mengadakan Perayaan Natal Bersama. Selain dihadiri oleh warga jemaat, perayaan ini juga dihadiri oleh para undangan diantaranya hamba-hamba Tuhan dari kabupaten Subang. Dalam perayaan ini aparat kepolisian mengirimkan 2 (dua) orang anggota untuk mengamankan.
 
Sekitar Pk. 17.05 WIB selagi acara dimulai, datang seorang tokoh setempat Bp. H. As untuk bersilahturahmi. Tetapi begitu Bp. H. As keluar, ternyata massa telah datang dan mulai melempari gereja. 2 (dua) anggota keamanan yang berjaga berusaha menghalau massa bahkan sempat mengeluarkan tembakan peringatan.
Akibat lemparan batu, seorang jemaat mengalami cedera luka memar, genteng-genteng dan kaca bagian depan pecah. Karena lemparan batu yang begitu gencar, maka Gembala Sidang memutuskan untuk menghentikan perayaan natal tersebut.
 
Rupanya peristiwa ini masih berlanjut. Pada tanggal 1 Januari 2004, (saat itu tidak ada kegiatan, red) sekitar Pk. 19.05 WIB massa datang dan mulai merusak pagar dan melempari kaca-kaca serta melempar bom molotov. Karena lemparan molotov dua ruang tidur pastori yang berada disamping gereja terbakar. Api yang membakar kasur sempat membesar, tetapi Bp dan Ibu Pdt. Ferdinan dapat mengatasinya dengan menarik keluar pastori, sehingga api tidak sampai menyebar ke gedung gereja.
 
Akibat peristiwa ini kursi-kursi gereja dan kaca-kaca berantakan, 2 ruang tidur pastori terbakar bersama 2 buah kotak persembahan. Sementara keluarga Pdt. Fernandus selamat.
 
Selain membakar dan melempari, massa juga mencaci maki dengan kata-kata yang kasar.
Alasan penyerbuan karena massa tidak menghendaki adanya gereja ditempat tersebut.
 
Setelah kejadian aparat kepolisian datang ke lokasi kemudian memblokade serta memasang police line. Untuk sementara kegiatan ibadah dihentikan oleh MUSPIKA setempat. Adapun alasan penghentian adalah supaya tidak terulang peristiwa yang lebih fatal.
 
Kerugian dan biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan diperkirakan sekitar Rp. 8 juta.
 
Perlu diketahui, GPdI Purwadadi, Kab. Subang-Jawa Barat tersebut sudah berdiri sejak tahun 1959. Sementara ijin operasional dari Bimas Kristen Jabar diberikan sejak 1972. Jumlah anggota jemaat lebih kurang 15 Kepala Keluarga (30-40 jiwa).
 
Demikian info awal tahun 2004 ini. Tetap dukung dalam doa (Eskol-Net).
 
Catatan:
Bagi Eskol Netters yang terbeban dapat memberikan bantuan melalui:
 
1. FKKI
BCA No. Acc. 088.4428838 a/n Sim Henry Simon
 
atau
 
2. FKKI Jabar
BCA Maranatha No. Acc. 282.1346314
 
(mohon dicantumkan berita pengiriman)
 

Kirim email ke