~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
   Layanan Informasi Aktual
        [EMAIL PROTECTED]
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Senin, 07 Juni 2004
4 Gereja Dirusak, Pendeta Dianiaya di Tangerang

JAKARTA (Media): Ketika para capres/cawapres gencar mengampanyekan
pentingnya kerukunan umat beragama dalam membangun bangsa, empat tempat
ibadah warga kristiani di Ciputat dan Pamulang, Tangerang, Banten, kemarin,
dirusak massa.

Dalam peristiwa ini, Jonathan Wijaya (pendeta) dan Roli (jemaat) mengalami
luka-luka. Selain itu kaca pecah, meja, dan kursi, serta kitab suci Alkitab,
diobrak-abrik massa.

Keempat tempat ibadah yang dirusak adalah Gereja Ellem di Jl RM Martadinata
No 3C, Ciputat; Gereja Bukit Sion di kompleks Ruko Mutiara Center Blok
A3-A5, Pondok Cabe, Pamulang; Gereja Protestan Indonesia (GPI) di kompleks
Ruko Mutiara Center, Blok B12, Pondok Cabe, Pamulang; serta Gereja Ellem di
kompleks Ruko Mutiara Center, Blok B6 Pondok Cabe, Pamulang.

Penyerangan terhadap empat tempat ibadah tersebut dilakukan dalam waktu
hampir bersamaan. Yakni antara pukul 10.00-10.30 WIB. Pada saat itu, di
keempat gereja sedang berlangsung kebaktian.

Di Gereja Ellem, Jl RM Martadinata, kebaktian dipimpin Pendeta Jonathan
Wijaya. Saat bersamaan, di sekitar gereja sedang berlangsung bakti sosial
oleh Palang Merah Indonesia (PMI).

Ketika para jemaat sedang menyanyikan lagu puji-pujian, tiba-tiba puluhan
orang datang menyerbu. Massa yang tidak mengenakan atribut apa pun langsung
masuk ke gereja sambil membawa balok kayu.

Di dalam gereja, massa langsung memukuli kursi dan meja tempat persembahan.
Selain membawa balok kayu, massa juga membawa benda keras lainnya. Alkitab
yang berada di meja dan lemari tidak luput dari amukan massa.

Pendeta Jonathan Wijaya yang mencoba menenangkan massa justru menjadi
korban. Ia ramai-ramai dipukuli dengan balok kayu maupun tangan kosong.
Akibatnya, Jonathan mengalami luka-luka pada bagian kepala dan tangan.

Pada saat perusakan terjadi, tidak seorang pun anggota kepolisian berada di
lokasi kejadian. Polisi datang setelah semua pelaku meninggalkan gereja yang
berantakan. Petugas selanjutnya mewawancarai jemaat dan warga sekitar untuk
mengetahui massa yang mencoba menciptakan keributan menjelang pemilihan
presiden/wapres pada 5 Juli.

Diduga telah direncanakan dengan matang, pada waktu bersamaan juga terjadi
perusakan tiga gereja di kompleks Ruko Mutiara Center, Pondok Cabe,
Pamulang. Ketiga gereja itu hanya berjarak sekitar satu kilometer dari
Gereja Ellem, Jl RM Martadinata, Ciputat.

Sedang berdoa

Massa tiba sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka langsung merangsek ke Gereja
Bukit Sion di Blok A3-A5 Ruko Mutiara Center. Massa langsung merusak
kaca-kaca ruko dan mengobrak-abrik meja dan kursi tempat jemaat yang sedang
berdoa.

Dalam peristiwa ini, Roli, seorang jemaat mengalami luka-luka, akibat
dipukul massa. Roli yang mengalami luka ringan dilarikan ke rumah sakit
terdekat.

Setelah puas melakukan aksinya, massa mendatangi GPI di Blok B12. GPI dan
Gereja Bukit Sion masih satu kompleks di Ruko Mutiara Center. Sama seperti
halnya di Gereja Bukit Sion, massa merusak tempat ibadah yang berada di ruko
milik Iswan Darmawan ini. Dalam peristiwa tersebut tidak ada yang luka-luka,
hanya meja dan kursi berantakan.

Selanjutnya, massa bergerak ke Gereja Ellem di Blok B6 No 28 Ruko Mutiara
Center. Cara yang dilakukan sama saja. Mereka masuk sambil menghantamkan
kayu balok ke setiap tempat yang dilewati.

Sasaran kemarahan mereka adalah kursi, meja, atau Alkitab yang ada di sana.
Sedangkan jemaat yang tidak memberi perlawanan dibiarkan saja. Dalam
kejadian ini, kaca dipecahkan, sejumlah kursi dijungkirbalikkan.

Kapolsek Ciputat Ajun Komisaris Hamdani membenarkan peristiwa itu terjadi
hampir bersamaan sehingga diyakini pelaku telah merancangnya sedemikian
rupa. Mereka melakukan perusakan karena tidak setuju ada gereja bagi umat
kristiani di sana.

Hamdani tidak bersedia menjelaskan secara rinci bagaimana peristiwa
perusakan tersebut bisa terjadi. "Kasusnya sudah diserahkan ke polres. Kami
masih melakukan pemeriksaaan," ujarnya ketika dikonfirmasi Media.

Pekan lalu, perusakan terhadap tempat ibadah juga terjadi di Bogor. Sebuah
gereja di areal pabrik PT Veri Semopil di Desa Tlajung Udik RT 002/09,
Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Sabtu (29/5) malam dirusak warga.
Akibatnya, gereja yang belum selesai dibangun menjadi rata dengan tanah.

Meskipun dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa, namun pemilik gereja,
Sibarani, mengaku menderita kerugian puluhan juta. Hingga kemarin, belum
satu pun tersangka ditangkap.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Warga yang kebanyakan pemuda
berkumpul untuk menggagalkan pembangunan gereja tersebut. (Emh/J-1)
http://www.mediaindo.co.id/cetak/berita.asp?id=2004060702410418


Kirim email ke