Tentang Massa Negatif

Istilah " massa negatif " sebenarnya sudah muncul
sejak tahun 1930-an, saat jenius muda dari Inggris,
Paul Adrian Maurice Dirac, menggunakan relativitas
khusus untuk memecahkan persoalan elektron. Kita
mengetahui, bahwa dalam relativitas khusus, hubungan
antara energi total partikel (E) dengan massa diam
(Mo) dan momentumnya (p) dinyatakan oleh :

E^2 = Mo^2 c^4 + p^2 c^2

Maka kita mendapatkan Mo sebagai :

Mo^2 = (E^2/c^4) - (p^2/c^2)

Penyelesaian dari persamaan kuadrat ini menghasilkan
dua nilai Mo, yakni Mo >0 (massa positif) dan Mo <0
(massa negatif). Umumnya kita 'membuang' nilai negatif
(karena beranggapan tak mungkinlah ada massa negatif),
namun Dirac tetap menggunakannya dalam persamaan
Einstein sehingga ia tetap mendapatkan dua nilai E,
yakni E >0 (energi positif) dan E <0 (energi negatif).

Nah, elektron bisa memiliki kedua status energi ini.
Dalam status energi positif, elektron akan eksis,
sementara dalam status energi negatif, elektron tidak
eksis. Yang unik, bila terjadi loncatan energi dari
status energi negatif ke status energi positif,
ternyata akan terbentuk dua partikel elektron, namun
muatannya saling berlawanan. Yang muatannya positif,
kini kita kenal sebagai positron, antipartikelnya
elektron. Dirac semula tidak meyakini keberadaan
positron ini, namun setahun berikutnya (1932) Carl D.
Anderson ternyata menemukan jejak positron pada pelat
fotografis yang diguyur sinar kosmis.

Dari teori Dirac inilah kemudian muncul istilah "
antipartikel ", dan diyakini tiap jenis partikel di
alam semesta ini, baik hadron, meson maupun lepton
memiliki antipartikelnya masing2. Antipartikel
terbentuk bersamaan dengan partikel dan karena berasal
dari loncatan energi negatif, maka pembentukannya
(dari sebutir foton gamma berenergi > 1,022 MeV)
membutuhkan media perantara, yakni inti atom. Proses
ini disebut " produksi pasangan ". Berbeda jika
prosesnya dibalik. Bila antipartikel dipertemukan
dengan partikel, maka terjadi proses " pemusnahan
(annihilasi) " dimana keduanya lenyap dan sebagai
gantinya muncul 2 foton gamma, dan proses ini tidak
membutuhkan media perantara.

Soal massa negatif ini, apakah ada atau tidak, menurut
Dirac memang ada. Dan dulu (1987) ada mahasiswa fisika
ITB (saya lupa siapa namanya, tapi idenya pernah
dimuat di majalah AKUTAHU) yang mengembangkan
pemikiran tentang massa negatif ini ke dalam hukum
gravitasi-nya newton sehingga didapatkan istilah "
gaya tolak gravitasi ", karena F bernilai negatif.
Setelah Hubble Space Telescope diluncurkan, kita
mengetahui bahwa gaya tolak gravitasi ini memang ada,
yang dilakukan oleh materi gelap (dark matter). Dan
materi gelap ini sama sekali tidak bisa dilihat secara
langsung oleh semua instrumen yang manusia miliki di
zaman ini, meski ia diduga kuat merupakan 90 % massa
jagat raya. Kita hanya tahu adanya materi ini
berdasarkan pembelokan cahaya bintang jauh akibat
gravitasi. Tapi belum jelas bener apa materi gelap ini
terbuat dari partikel yang memiliki massa negatif apa
tidak.

Dari materi gelap ini, kita sekarang juga mengetahui
bahwa jagat raya ini terus saja mengembang dan
mengembang, berbeda dengan yang dibayangkan para
fisikawan sebelumnya (berdasarkan pada hipotesa
Alexander Friedmann). Dalam 20 milyar tahun ke depan,
diduga akan terjadi " sobekan besar " (big rip) di
ruang-waktu jagat raya, yang akan menghilangkan
seluruh materi dan energi, alias kiamat !

Mengenai tachyon, itu sebenarnya partikel hipotetik
(alias belum teruji kebenarannya di laboratorium).
Partikel itu memang punya kecepatan > c alias
berkecepatan superluminal. Karena itu, menurut
Einstein, partikel seperti ini haruslah memiliki massa
negatif, alias bermassa imajiner, sehingga sulit eksis
terkecuali jika terjadi transisi dari massa imajiner
menuju massa real. Karena menurut Einstein, waktu saja
bisa berada pada sumbu imajiner dalam konsep
ruang-waktu 4-dimensinya, maka sah2 saja bila massa
sebuah benda juga (bisa) berada dalam sumbu imajiner.
Soal kecepatan superluminal sendiri, di tahun 1973,
Crough dan Clay telah melaporkan adanya lintasan
partikel superluminal dalam pengamatannya terhadap
guyuran sinar kosmis. Namun pengamatan ini tidak bisa
dikonfirmasikan lagi pada penelitian2 sejenis di lain
waktu. Konsep tachyon kini banyak digunakan pada teori
medan kuantum ataupun beberapa versi dari teori string.

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 




===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/ 
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke : 
                     <[EMAIL PROTECTED]> 
===============================================================
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/fisika_indonesia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke