Lelucon Para Politisi (2): SBY ITU LUCU DAN PERLU
Share
 Today at 12:55pm
 

Tuan dan Puan, seperti yang hamba janjikan, kembali hamba menurunkan serial 
koleksi lelucon saya. Lelucon-lelucon ini, nantinya akan hamba himpun dalam 
buku yang tengah hamba siapkan: "SBY LEBIH LUCU DARI GUS DUR". Apakah paduka, 
wahai Tuan dan Puan, juga punya lelucon yang mungkin berguna bagi nusa dan 
bangsa? hehehe.

Baiklah, Tuan dan Puan, ini sebagian lelucon yang hamba tulis:



GUS DUR & SBY: SIAPA PRESIDEN YANG PALING BERHASIL?

SBY mengundang Gus Dur untuk makan malam di Puri Cikeas. Sambil bersantap, SBY 
menceritakan program-program yang telah dilakukan dan dilaksanakannya, dengan 
maksud agar Gus Dur mau mengakui keberhasilannya sebagai presiden. “Intinya, 
Gus,” kata SBY, “kenapa banyak yang tidak menghargai dan mengakui kalau saya 
lebih berhasil dibanding presiden lainnya...”
Bosan mendengar keluhan SBY, Gus Dur langsung memotong, “Gini lho. Kalau ngukur 
keberhasilan presiden itu gampang kok.”
“Apa ukurannya?” kata SBY penasaran.
“Kalau berhasil membuat lalu-lintas di Jakarta nggak macet. Nah, satu-satunya 
presiden yang mampu membuat Jakarta nggak macet ya saya...” 
“Lho, apa buktinya, Gus?”
“Buktinya, dulu, sebelum saya jadi presiden, saya selalu kena macet. Tapi 
begitu saya jadi presiden, kemana-mana saya lancar-lancar saja. Tinggal duduk 
di mobil, tidur...dan tahu-tahu udah cepet nyampe... Nah, tapi begitu saya 
nggak jadi presiden lagi, ya langsung kena macet. Itu kan bukti, kalau presiden 
setelah saya nggak berhasil mengatasi kemacetan. Tadi, waktu jalan ke Cikeas 
sini ajah kena macet berjam-jam kok...” 
SBY cuman nyengir.



SLOGAN KAMPANYE TERBAIK BUAT SBY

Kisah ini terjadi saat Tim Sukses SBY hendak memilih slogan kampanye Pilpres 
bagi pasangan SBY-Boediono. Mereka pingin punya slogan yang keren.
“Bagaimana kalau slogannya SBY Berboedi?” ujar Choel Mallarangeng, “Maksudnya, 
SBY Bersama Boediono...”
“Jangan,” kata kader Partai Demokrat dari Palembang. “Di Palembang, ‘berboedi’ 
itu artinya menipu atau berbohong...”
Para Tim Sukses itu pun bingung, berhari-hari mikir tak kunjung menemukan ide 
yang baik juga. Karena tak kunjung ketemu, maka Choel Mallarangeng pun segera 
menyampaikan persoalan slogan itu pada kakaknya, Andi M. Mallarangeng. “Coba, 
kalau saja Pak SBY berpasangan dengan Hatta Rajasa, pasti saya lebih mudah 
bikin slogannya: SBY Berjasa.” Ujar Choel.
“Kalau gitu,” kata Andi M. Mallarangeng, ”Nanti saya akan coba usul, agar Pak 
SBY sebaiknya berpasangan dengan Rani.... “
“Rani yang terlibat kasus Antasari?”
“Iya. Jadi, nanti slogannya SBY Berani!”




KURA-KURA PALING LAMBAN DI DUNIA

Kisah ini terjadi saat SBY menghadiri KTT ke-7 Asia Europe Meeting (ASEM) di 
Beijing. Saat itu, disela-sela kesibukan pertemuan, PM China Wen Jiabo, 
mengajak para kepala negara yang hadir untuk melihat kura-kura langka yang 
masih hidup di China. Kura-kura itu bernama Master Oogway, sangat besar dan 
sudah ratusan tahun usianya. “Inilah kura-kura paling lamban di dunia,” kata PM 
Wen Jiabo bangga. Kura-kura itu memang berjalan sangat lambat: jarak 5cm saja 
ditempuh lebih dari dua jam!
“Luar biasa! Benar-benar lamban luar biasa! ” Seluruh kepala negara yang 
menyaksikan berdecak kagum. Hanya SBY yang terlihat biasa-biasa saja.
“Kenapa Anda tak kagum?” tanya Wen Jiabo.
“Saya jauh lebih lamban dari kura-kura itu...”




PELAJARAN SEJARAH 

Ini kisah Guru Sejarah yang dikenal galak. Bila ada murid yang menjawab salah 
pertanyaannya, ia pasti akan menghukum seluruh kelas dengan cambukan penggaris. 
Saat itu ia bertanya pada seorang murid, “Apa yang paling banyak di zaman Pak 
Harto?” 
Murid itu menjawab, “Pada jaman Soeharto penuh dengan KKN. Kolusi, Korupsi, 
Nepotisme.” 
“Betul!” kata guru itu, membuat seluruh kelas bernafas lega. “Lalu bagaimana 
dengan jaman SBY?” tanya guru sejarah itu pada murid lainnya.
Murid itu dengan gugup menjawab, ”Di Jaman SBY penuh dengan KKM. Kerabat 
Keluarga Mallarangeng.”
Langsung seluruh kelas terdiam takut. Seisi kelas langsung tegang membayangkan 
hukuman cambuk yang bakal mereka terima karena jawaban ngawur itu. Tapi 
tiba-tiba Guru Sejarah itu berkata, “Betuuuuuuullllll!!!!”




SBY KOMUNIKATOR SEPAKBOLA TERBAIK

Presiden SBY menerima penghargaan Gold Standard yang diberikan oleh Public 
Affairs Asia, di Gedung Press Foreign Correspondence Club, Hongkong. Karena 
bangga dan ingin seluruh rakyat Indonesia tahu, maka Edhie Baskoro, putra SBY 
yang mewakili menerima penghargaan itu, sesampai di tanah air segera mengadakan 
konferensi pers. “Penghargaan ini diberikan kepada Pak SBY, karena Pak SBY 
dinilai sebagai komunikator terbaik...” kata Edhie.
Seorang pendukung Persebaya Surabaya, atau bonek, yang kebetulan menonton 
siaran konsferensi pers di televisi itu langsung berkata, “Wah, rupanya SBY mau 
nyaingin Gus Gur ya, jadi komunikator sepakbola...”
“Huss, ngawur!! Bukan komunikator sepakbola,” kata bonek yang lain mengoreksi. 
“Tapi kalkulator sepakbola.”
“Ooo sudah ganti, ya?” ujar bonek itu manggut-manggut.




HARMOKO TENTANG SBY

Harmoko, mantan Menteri Penerangan paling kondang di zaman rezim Soeharto, 
ingin kembali ke gelanggang politik. Ia pun langsung diwawancarai wartawan. 
"Apa pendapat Pak Harmoko tentang SBY?"
"Saya terus terang kasihan," jawab Harmnoko, "Karna apaa… karna dari pada saya 
melihat SBY selalu nampak bingung dan tak tahu harus berbuat apa..."
"Menurut Pak Harmoko kenapa?"... 
"Ya, karna daripada SBY itu tidak bisa minta petunjuk daripada Bapak 
Presiden... "
"Lho, tapi SBY itu kan presiden?!" cecar wartawan.
"Oo ya tidak... Presidennya itu ya tetap Pak Harto... SBY kan cuman melanjutkan 
gayanya..."




ABS

Di zaman Pak Harto, para menteri, pejabat dan bawahannya selalu bersikap ABS: 
Asal Bapak Senang. Ternyata, di jaman SBY, para bawahan, para pejabat, para 
menteri sampai staff ahlinya pun selalu bersikap ABS: Asal Bambang Senang…



Sekian dulu...
Hormat Hamba,


Agus Noor, penggemar pemimpin dan politisi lucu

http://www.facebook.com/?sk=messages&tid=1089829621878#!/notes/agus-noor/lelucon-para-politisi-2-sby-itu-lucu-dan-perlu/293105937746


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke