Sayangnya sebagian besar orang yang berkepentingan dalam penindak-lanjutan ini 
sudah tamat dan memahami kaidah Toricelli, tulisan ini tidak lebih dari 
hitungan matematik tetapi ngawur jika ditinjau dari fisika (dulu ilmu alam) SMP.

Salam,

Zul


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Yohanes Temaluru" 
<yohanes.temal...@...> wrote:
>
> Secara matematik tulisan ini sangat logis dan menarik untuk
> ditindaklanjuti oleh pihak berwenang. Jika apa yang diasumsikan dalam
> tulisan di bawah ini benar, maka berapa besar uang yang selama ini sudah
> dikeluarkan oleh masyarakat pengguna gas elpiji untuk kepentingan
> beberapa pihak sebagai pengelola gas elpiji. Lembaga perlindungan
> konsumen perlu menurunkan timnya untuk meneliti agar diperoleh data yang
> lebih bisa dipertanggung jawabkan. Hal yang sama bisa dilakukan juga
> oleh anggota DPR yang memang tugasnya adalah menyalurkan dan
> memperjuangkan aspirasi rakyat. Berita tentang "permainan" ini memang
> tidak sebesar berita skandal bank century atau megaskandal lainnya.
> Namun karena menyangkut hidup banyak orang, rasanya layak diperhatikan
> dan diperjuangkan oleh anggota DPR.
> 
>  
> 
> Salam
> 
>  
> 
>  
> 
> From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
> [mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Nanang
> Heriyanto
> Sent: Tuesday, July 06, 2010 12:19 PM
> To: fapertau...@yahoogroups.com; femalera...@yahoogroups.com;
> for...@yahoogroups.com; Forum Kompas; Forum Lintas Milis
> Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ada masalah apa dibalik isi tabung gas
> elpiji (LPG)
> 
>  
> 
>   
> 
> semoga info dari blog ini bermanfaat
> 
> http://pesisirtumpat.blogspot.com/2010/07/pesisir-isi-tabung-gas-elpiji-
> lpg.html
> 
> Tahukah anda?
> Setelah terjadi konversi energi, dimana, tadinya
> masyarakat memakai minyak tanah dan sekarang dialihkan untuk memakai
> gas elpiji, dengan mengurangi minyak tanah di pasaran.
> 
> bahwa untuk setiap tabung gas elpiji 3kg
> jika
> masyarakat menganggap bahwa isi gas habis, krn saat menyalakan kompor
> tidak ada gas yg keluar shg kompor tidak dapat menyala. 
> Sebenarnya
> dalam tabung gas tersebut patut diduga masih tersisa sekitar 0,2 - 0,4
> kg gas elpiji. Tapi kemungkinan memang gas elpiji dengan jumlah itu
> didalam tabung sdh kekurangan tekanan sehingga tidak dapat
> mengeluarkan/menyalurkan gas dari tabung melalui pipa/selang kekompor.
> akibatnya kompor tidak menyala. 
> 
> Dan masyarakat awam menganggap bahwa gas elpiji habis, dan membeli lagi/
> menukar tabung yang dianggap kosong tadi dg
> tabung lain yg berisi gas elpiji 3kg. dan membayar harga dg sejumlah
> uang untuk gas elpiji sebanyak 3kg
> 
> maka
> jika terjadi demikian, tabung itu gas yang dianggap kosong tadi jika
> diisi oleh pertamina/pangkalan, sebenarnya dalam tabung dg kapasitas
> 3kg tadi, secara logika cukup diisi gas elpiji sebanyak 2,6 - 2,8 kg
> agar memenuhi tabung yg berisi 3kg 
> 
> Jadi ada peluang, bahwa
> dalam  setiap pembelian gas elpiji sebanyak 3kg, konsumen (masyarakat) 
> dirugikan minimal 0,2kg (dengan harga elpiji 3kg yg bersubsidi Rp.4000,
> maka kerugian adalah 0,2kg x Rp.4000 = Rp.800
> 
> untuk pemakaian
> normal (rumah tangga) gas elpiji 3kg itu dalam seminggu harus membeli 2
> kali (kerugian minimal konsumen = Rp.800 x 2 = Rp.1600 per minggu)
> 
> Jumlah pemakai elpiji 3kg diperkirakan minimal 3 juta
> kerugian minimal masyarakat = 3 juta x Rp. 1600 = Rp 4,8 milyar per
> minggu
> 
> dalam 1 tahun Rp. 4,8 milyar x 52 minggu = Rp 249,6 milyar
> 
> 
> (perhitungan
> ini belum menghitung banyaknya pemakai/konsumen elpiji yang seminggu
> ternyata bisa sampai 3 kali membeli elpiji 3kg, seperti pedagang
> makanan, keluarga aktif dll)
> 
> bahwa untuk setiap tabung elpiji 12 kg
> jika
> masyarakat awam menganggap bahwa gas didalam tabung habis, sebenarnya
> patut diduga didalam tabung masih tersisa sekitar 0,3 - 0,6 kg gas
> elpiji. tapi kemungkinan karena dengan jumlah sekian dalam tabung, gas
> elpiji sudah tidak mempunyai daya tekanan yang cukup kuat untuk keluar/
> menyalurkan gas dari tabung keluar/ melalui selang menuju kompor, dan
> masyarakat/konsumen terbiasa menyebut bahwa gas elpiji dalam tabungnya
> habis.
> 
> berapa kerugian masyarakat/konsumen untuk elpiji 12 kg
> per tahun, dengan jumlah perkiraan konsumen gas elpiji 12kg minimal
> adalah 200ribu ?
> 
> Untuk itu:
> 
> Perlu adanya pengujian  dan penelitian baik oleh aparat pemerintah,
> lembaga konsumen dllJika
> dalam pengujian itu terbukti adanya kerugian konsumen, perlu dipikirkan
> adanya stasiun pengisian gas elpiji atau pengisian gas elpiji keliling,
> sehingga masyarakat bisa membeli gas dengan sistem seperti pembelian
> pada bahan bakar minyak. jadi masyarakat saat membeli bisa tahu takaran
> yang masuk dalam tabung gasnya. Juga selain itu bagi masyarakat yang
> kurang mampu langsung membeli sejumlah 3kg bisa membeli sesua
> kemampuannya, misal hanya mengisi 1kg dsbJika
> pengujian itu terbukti ada kerugian dari konsumen, patut diperiksa,
> kemana larinya uang tersebut, dan kemana sisa gas dari
> pangkalan/pertamina itu dijual dan bagaimana pertanggungjawaban
> keuangannya selama bertahun2 terdahulu? Karena dalam bahasa para
> penyalur gas, ada istilah membeli gas kentut dg harga lebih murah untuk
> dijual lagi pada konsumen, yang patut diduga berasal dari sisa gas yang
> harusnya dinikmati oleh konsumenBelum lagi penikmatan subsidi
> uang negara dari gas elpiji 3kg, jika ternyata pengujian secara
> obyektif, yang dijual kepada masyarakat ternyata berkurang jumlahnya
> dari jumlah yang dianggarkan oleh subsidi dalam APBN. berarti patut
> diduga bahwa selain ada penipuan pada uang masyarakat juga kebocoran
> subsidi atau pencurian uang negara.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke