Sampai kapan kita bersedia dan rela dijajah oleh "rokok'??!!
Sudah saatnya sekarang kita "merdeka" dari penjajahan rokok.

Belanda menjajah kita selama 350 tahun, dan akhirnya kita merdeka.
Rokok menjajah kita mungkin lebih lama dari Belanda, 
sampai-sampai tanpa malu2 mengaku dirinya adalah bagian dari budaya Indonesia! 

Menentang kegiatan yang mengupayakan "kemerdekaan" bangsa dari rokok = 
anasionalis!


 always support 100% smoke free places !




________________________________
From: Yuliati Soebeno <yuliati_s...@yahoo.com>
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Fri, July 16, 2010 6:05:09 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Di Balik "Perang Rokok" Indonesia-Amerika

  
Kiki, soalnya di Indonesia ini semua denyut nadi kehidupan tergantung oleh 
"asap 
rokok". Pemilu, juga tergantung oleh rokok, siapa yang membiayai para calon 
legislatif dan para calon presiden di Indoensia? Jika bukan dari pemilik pabrik 
rokok?
Bulu tangkis kita tergantung oleh perusahaan rokok, sepak bola kita juga 
tergantung oleh pabrik rokok.
Advertansi-advertansi termahal pada tayangan TV-TV kita dan juga penerbit 
koran-koran, semua tergantung oleh pabrik rokok. Sampai-sampai anak-anak remaja 
juga dipakai untuk advertansi rokok. Kemana kita berpaling selalu ada 
advertansi 
rokok, dan para perokok itu sendiri. Jadi kehidupan diberbagai lapisan 
masyarakat kita memang tergantung akan KEPULAN ASAP ROKOK. Jadi bagaimana 
pemerintah kita akan melindungi rakyat dari kepulan asap rokok?? Karena denyut 
nadi pemerintahan juga sudah tergantung oleh rokok!
 
Yuli

--- Pada Jum, 16/7/10, Kiki Soewarso <kikisoewa...@yahoo.com> menulis:

Dari: Kiki Soewarso <kikisoewa...@yahoo.com>
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Di Balik "Perang Rokok" Indonesia-Amerika


Kalau Pemerintah Amerika tegas "melindungi" warganya akan serbuan rokok kretek, 
kenapa Pemerintah Indonesia tenang-tenang akan serbuan industri rokok 
internasional? Dengan tangan terbuka membiarkan keuntungan dibawa ke luar 
negeri, penyakit dan kerugiannya ditinggal di sini. Orang lain yang untung kita 
kebagian penderitaannya...lagi-lagi yang paling menderita adalah rakyat 
miskin... 

menyedihkan... :(

always support 100% smoke free places !

 


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke