http://nasional.kompas.com/read/2010/07/19/15052286/Protap.Pengawalan.Presiden.Dikaji.Ulang-14
JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, 
pihak-pihak terkait sedang membahas kembali prosedur tetap (protap) pengawalan 
presiden.

"Ada koordinasi gabungan untuk rumuskan kembali protap pengamanan presiden," 
kata Julian, di Jakarta, Senin (19/7/2010).

Julian mengatakan hal itu terkait keluhan seorang warga yang mengaku mendapat 
perlakuan tidak menyenangkan saat iring-iringan kendaraan rombongan Presiden 
melintas.

Menurut Julian, pembahasan kembali protap itu melibatkan sejumlah unsur yang 
terkait, antara lain Sekretaris Militer, Komandan Paspampres, dan pihak 
kepolisian.

Namun, Julian belum bisa menjelaskan perkembangan ataupun hasil pembahasan 
protap tersebut.

"Itu internal. Yang pasti sudah ada tindak lanjut," kata Julian.

Pihak-pihak terkait itu juga membahas investigasi tentang laporan perbuatan 
tidak menyenangkan yang diduga dilakukan seorang petugas patroli dan pengawalan 
kepada seorang warga.

Julian menjelaskan, investigasi itu masih berlangsung dan perkembangannya belum 
bisa disampaikan kepada publik.

Dia menegaskan, pada prinsipnya Presiden menghargai setiap masukan yang 
disampaikan oleh masyarakat. Hal itu, katanya, akan segera ditindaklanjuti.

Presiden juga berusaha untuk tidak menambah kemacetan sehubungan dengan 
kegiatannya yang cukup sering pergi-pulang dari kediamannya di Puri Cikeas 
Indah ke Istana Negara.

Pada Jumat (16/7/2010), seorang warga Cibubur menulis surat pembaca di sebuah 
surat kabar nasional mengenai pengalaman buruknya diancam oleh petugas patroli 
pengawal iring-iringan Presiden ketika hendak keluar dari pintu Tol Cibubur.

Warga Cibubur itu kemudian mengimbau agar Presiden Yudhoyono tidak terlalu 
sering pulang ke rumahnya di Cikeas karena hampir setiap hari ia berpapasan 
dengan iring-iringan pengawalan rangkaian mobil Presiden. 

Imbauan itu langsung ramai dan disambut warga Cibubur lainnya pengguna jejaring 
sosial dunia maya Twitter.

Menanggapi imbauan itu, Julian mengatakan, Presiden telah berupaya agar 
aktivitasnya pergi-pulang dari Cikeas dan Istana Negara tidak menambah 
kemacetan lalu lintas.

Menurut Julian, Presiden telah memerintahkan agar waktu pengosongan jalan untuk 
iring-iringan pengamanan VVIP diperpendek, tidak harus mengikuti jeda 
sterilisasi 30 menit seperti yang diharuskan dalam petunjuk standar operasional.

Selain itu, Presiden berupaya agar rangkaian iring-iringan pengawalannya tidak 
terlalu panjang. Saat ini, rangkaian iring-iringan mobil Presiden sekitar 10 
mobil yang terdiri atas sedan Mercedes-Benz Presiden beserta cadangannya, jip 
pengawalan Polisi Militer dan Pasukan Pengamanan Presiden, serta mobil 
pengangkut staf khusus Presiden dan perangkat Presiden lainnya.

"Tentu Presiden sangat simpati dan memperhatikan sungguh-sungguh masukan dan 
keluhan dari masyarakat, khususnya pengguna jalan raya jika ternyata terdapat 
hal-hal yang terjadi di luar prosedur," ujar Julian.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke