Hari ini barat laut, sepekan lalu "kembali ke barat," beberapa pekan sebelumnya 
"harus diubah ke barat-laut" merupakan pertanda ketidakahlian MUI dalam 
menentukan arah kiblat.

Benar, "menghadap ke mana pun, pasti kan Allah swt dengar," tetapi kiblat itu 
kan sekarang Ka'bah di Mekah dan bukan lagi Mesjid Aqsa. Perhitungan kasar, 
setiap pergeseran sejarak 1 mm pada penggaris 30 cm akan mengubah "tembakaran" 
perpanjangan penggaris itu sejauh 272 km dari Ka'bah. Kalau menghadap ke 
"barat-laut" mata angin maka yang dikiblati akan berupa suatu tempat di bagian 
barat Kazakstan. 

Lain halnya kalau "menghadap": ada Tuhan yang di timur ada yang di barat.

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Inspirasinyabunda Blogspot 
<inspirasinyabundablogs...@...> wrote:
>
> Daripada kita perdebatkan, apalagi dengan prasangka yang kurang baik, nurut 
> aja lah... Toh mereka kan ahlinya. Dan dimanapun kita berada, menghadap ke 
> manapun, pasti kan Allah SWT dengar.. Ya kan?? ;-)
> 
> 
> 
> 
> Herni-bunda kerja dari rumah??? biiissssaaaaa... 
> http://www.beautyandbusiness.co.cc-
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke