Ada fakta sosial yang tidak pernah mau diterima elite bangsa ini, padahal 
teorinya ada. Negara jangan melakukan identifikasi formal menurut ras, suku dan 
agama atas warganya. Kebodohan itu ditegur Harold Laski (1893-1950),   seorang 
Jahudi Inggeris  yang berkiprah di Harvard. 


Ketika PM Australia Gillard mengatakan bahwa dia termasuk tipe orang yang "not 
too religious",  ada banyak orang di Indonesia yang tersinggung.
Gillard tidak risau dengan Indonesia. Mungkin Gillard cuma ingin mengirim 
sinyal 
pertemanan ke kaum Aborijin.  Kok gitu? Aborigin itu tidak beragama, tetapi 
percaya ada Tuhan.

   
       







 



________________________________
From: helena siboro <helena_sib...@yahoo.com>
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wed, August 4, 2010 3:08:01 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin 
(PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR

  
Sebenarnya di muka bumi ini ga ada yang berhak menghakimi... Si Mayor ga berhak 
menghakimi si Minor.. Minor juga ga berhak menghakimi si Mayor.. Semua 
mempunyai 
Hak Azasi yang sama.. termasuk hak azasi untuk beribadah.. apalagi ibadah tanpa 
membuat ribut, tanpa toa / loudspeaker.. kembali lagi dimana hati nurani bangsa 
ini???? 


--- On Fri, 30/7/10, lanogan ginting <olano...@yahoo.com> wrote:

From: lanogan ginting <olano...@yahoo.com>
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gereja Disegel Bupati Bekasi Saaduddin 
(PKS), Jemaat HKBP Filadelfia Diterima DPR
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Friday, 30 July, 2010, 9:59 PM

  

Jangan samakan dengan swiss, terlalu jauh tidak nyambung. Memangnya yang ikut 
membentuk negara swiss itu pada awalnya, apakah yang memakai jilbab/Burqa itu 
ikut berperan????!!! Kalau mau membuat perbandingan yang nyambung dikitlah, 
jangan terlalu lemot! Saya sama sekali tidak protes seandainya saya tidak boleh 
ke gereja di negara Arab sana, karena saya sadar saya adalah pendatang dan 
bukan 
orang arab asli.
 Tapi minoritas di republik ini juga ikut berjuang untuk merebut kemerdekaan, 
kenapa setelah merdeka beridah sesuai dengan keyakinannya koq 
dipersulit??? Secara nasional memang minoritas, tapi jangan lupa si minoritas 
ini, bisa mayoritas di daerah  tertentu.  Oleh karena itu biar ga usah ribut 
berdebat, kita bagi saja republik ini sesuai  mayor minornya. Daripada si 
mayoritas ini merasa lebih berhak dari pada si minoritas dan kalau merasa 
terganganggu dengan keberadaan siminor dengan segala keyakinannya, sebaiknya 
dengan GENTLE si mayor ini mengusulkan agar republik ini diabgi saja menurut 
mayor minornya. Kalau si minor yang mengusulkan pertama kali,menurut saya itu 
tidak etis alias belagu! Saya yakin jika seandainya republik ini dibagi menurut 
mayor minornya, saya yakin si mayor ini langsung jatuh bangkrut, jatuh miskin.





      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke