Satrio,
kamu mestinya tanya saya dulu via japri sebelum melempar kiriman seperti 
ini.

Yang saya lakukan adalah: menolak beberapa kali tanggapan Iskandar terhadap 
kolom Bahasa berjudul "Tajam Tepercaya" karena

(1) dia sembarang mengutip Gorys Keraf dengan mengatakan "percaya" sebagai 
adjektiva. Setelah saya telepon dia, baru dia mengaku bahwa tindakannya 
salah

(2) dia memperbaiki lagi tulisannya, tetapi masih saya anggap lemah 
argumennya, dia bersikukuh mengatakan "terpercaya" sebagai "paling 
dipercaya". Tak ada tatabahasa yang membenarkan ini.

(3) dia tanggapi lagi dengan kesimpulan yang mengganggu saya sebab dia 
meminta Kamus mengganti kelas kata "percaya" yang tadinya verba menjadi 
verba sekaligus adjektiva.

Kesimpulan saya: Iskandar bukan orang yang kompetan dalam bahasa. Rubrik itu 
untuk orang yang kompeten di bidangnya. Mau menggunakan hak jawab. Sila dia 
menghubungi Redaksi Kompas dengan menulis hak jawabnya. Bukan komunikasi 
pribadi dengans aya seperti selama ini dia lakukan.

Semoga jelas.

Makanya, Satrio, tanya dulu saya via japri, baru lempar kiriman ini.

Salam,
Sal




----- Original Message ----- 
From: "Satrio Arismunandar" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Forum Kompas" <forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com>

Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Rubrik Bahasa Kompas Tak Layani Hak Jawab?


> Rubrik Bahasa Kompas Tak Layani Hak Jawab
>
> Posted by: "arya jember" [EMAIL PROTECTED]
> Fri Feb 15, 2008 8:10 am (PST)
>
>
> Sebuah artikel "Tajam Tepercaya" ditulis Salomo
> Simanungkalit di
> *Kompas*(8/2) . Dia mengkritik penggunaan kata
> bentukan "Terpercaya"
> yang melekat
> pada slogan sebuah televisi. Salomo malu-malu
> menggunakan seluruh slogan
> televisi tersebut. Dia tak menyertakan kata "Aktual"
> yang mendahului dua
> kata sebelumnya. Namun, jelas betul, Salomo tengah
> menyasar Liputan 6
> sebagai objek kritiknya.
>
> Dalam artikelnya di rubrik bahasa halaman 15 itu,
> Salomo jelas-jelas
> menggunakan kalimat sedikit "menghasut" pembacanya
> seperti, "Hanya oleh
> karena satu hal (maksudnya: kata terpercaya), saya
> berat pinggul menonton
> tayangan sebuah stasiun televisi". Kalimat pembuka ini
> ditutup dengan "Jika
> mulai besok atau minggu depan slogan tajam tepercaya
> menggantikan tajam
> terpercaya, rasanya saya mulai mau menekan tombol
> memilih saluran stasiun
> televisi itu".
>
> Saya mafhum belaka arah kalimat dari Salomo itu.
> Namun, soal ini tak penting
> benar dipanjang-lebarkan. Hanya saja, soal cara dia
> "mendakwa" kata
> "terpercaya" sebagai salah dan karenanya harus
> dienyahkan sulit sekali
> diterima. Litbang Liputan 6 pun, ingin menjawab apa
> dasar dan *asbabun nuzul
> * sehingga kata "terpercaya" digunakan sebagai slogan
> Liputan 6. Kami
> beranggapan, *Kompas* adalah koran yang *fair* dan
> satria untuk memberi
> tempat kepada "siapa yang dikritik" untuk menjawab
> materi dan substansi
> kritik.
>
> Sebuah tulisan jawaban dari Liputan 6 ditulis Iskandar
> Siahaan, Kepala
> Litbang Liputan 6 dilayangkan ke *Kompas*. Kami
> menjawab kritik dengan
> kepala dingin tentu saja. Dikemukakan bagaimana
> pembentukan kata
> "Terpercaya" itu berdasarkan sejumlah referensi bahasa
> dari ahlinya.
>
> Sayang, Salomo-yang ternyata menggawangi rubrik bahasa
> *Kompas*-menolak
> memuat tanggapan dari Liputan 6. Dalihnya, rubrik itu
> menjadi semacam
> "rubrik pribadinya" yang disediakan oleh *Kompas*.
> Dari korespondensi via
> surat elektronik dengan Iskandar Siahaan, Salomo
> mengatakan dirinya (Salomo)
> sering tidak senapas dengan *Kompas*. Dan, ia sendiri
> kerap mengkritik
> bahasa *Kompas*! Dari logika ini, *Kompas* memaklumkan
> Salomo sebagai
> "jaksa" dalam perkara bahasa, untuk *Kompas* dan media
> apa pun yang
> menurutnya salah menggunakan bahasa yang baik dan
> benar.
>
> Dalam perkara "Tajam Tepercaya" yang ditulisnya,
> Salomo bahkan tak cukup
> menjadi "jaksa" namun juga "hakim". Sang penentu
> salah-benar hal-ihwal
> bahasa!!! Si tertuduh tak sedikit pun diberi hak untuk
> bersuara.
>
> Dengan logika waras semestinya ruang perdebatan dibuka
> dengan memuat tulisan
> jawaban dari Liputan 6. Dengan cara itu, pembaca (dan
> publik luas) bisa
> menilai, ikut urun rembug dan "memutuskan" bagaimana
> posisi mereka
> sehubungan kata "Tepercaya" dan "Terpercaya" .
> Maaf...yang ini ditolak
> Salomo. Padahal media berkewajiban memberi kesempatan
> hak jawab kepada
> pihak-pihak yang merasa dirugikan akibat pemberitaan
> atau artikel di media
> bersangkutan. Pasal 5 ayat 2 UU 40/1999 tentang Pers
> menyatakan, "pers wajib
> melayani Hak Jawab".
>
> Sungguh sangat disayangkan *Kompas* tak melaksanakan
> amanat UU Pers
> tersebut.
>
> *Moh Samsul Arifin*
>
> Jalan Asia Afrika Lot 19 Senayan City Jakarta
> **
>
>
> ---
>
> Satrio Arismunandar
> Producer "Jika Aku Menjadi" (tayang tiap Minggu, pukul 18.00 WIB) -
> News Division, Trans TV, Lantai 3
> Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790
> Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026,  Fax: 79184558, 79184627
>
> http://satrioarismunandar6.blogspot.com
> http://satrioarismunandar.multiply.com
>
> "Ungkapkanlah kebenaran itu, meskipun pahit" (Hadist Nabi)

Kirim email ke