KRONOLOGIS KEBIADABAN DAISY TERHADAP SHALIHA, DISAMPAIKAN SHALIHA PADA RATNA 
SARUMPAET CRISIS CENTER DAN TIM PENGACARANYA SETIBA DI JAKARTA. 

1.    Pada tanggal 23 Maret 2007 Daisy Fajarina (Daisy) beserta Ibu Taty (Istri 
dari Bapak Aburizal Bakrie) dan teman dari Ibu Tatty yang bernama Bapak 
Chunchun pergi ke Florence. Beberapa hari sebelum pergi ke Florence, Daisy dan 
Shaliha menginap di kediaman keluarga Bapak Aburizal Bakrie sementara Pinot 
bekerja di rumah sewaan mereka. Sehari sebelum pergi ke Florence, Pinot 
menginap di kediaman keluarga Bapak Aburizal Bakrie sementara Shaliha kembali 
ke rumah sewaan. 
2.    Pada pagi hari tanggal 23 Maret 2007 tersebut, Shaliha ditelepon Daisy 
untuk pergi ke rumah Ibu Taty membuat sarapan pagi dan membersihkan rumah. 
Setelah sarapan pagi, Daisy bersama Ibu Taty dan Bapak Chunchun pergi ke 
Florence sedangkan Shaliha ditinggalkan berdua bersama dengan Pinot di rumah 
Ibu Taty tersebut. Sesaat setelah mereka pergi, Pinot memanggil Shaliha ke 
kamarnya untuk membersihkan kamarnya. Namun ternyata pada saat Shaliha masuk ke 
kamar Pinot untuk membersihkan kamar, Shaliha mendapatkan Pinot sudah dalam 
keadaan setengah telanjang. Pinot sudah tidak memakai celana apapun hanya 
kemeja. Lalu Pinot mencoba untuk memperkosa Shaliha. Shaliha berusaha dengan 
keras untuk menolak dengan menjerit-jerit mengatakan “no…no..”. 
3.    Sementara Pinot mencoba memperkosa Shaliha, ternyata Daisy kembali ke 
rumah tersebut karena ada barang yang ketinggalan. Daisy mendengar jeritan 
Shaliha dan langsung naik ke kamar atas sambil memanggil Shaliha. Mendengar 
panggilan Daisy, Shaliha ke luar kamar masih mengenakan baju yang lengkap. 
Ternyata ketika Shaliha ke luar kamar, Pinot menyadari kehadiran Daisy dan 
langsung pergi ke kamar mandi berpura-pura sedang mandi. Namun Daisy mencurigai 
Pinot karena melihat kemaluan Pinot yang sedang ereksi. Setelah Daisy melihat 
keadaan Pinot, Daisy langsung memeluk Shaliha dan menangis. Daisy mengatakan 
kepada  Shaliha bahwa Daisy mengasihani Shaliha yang sudah menjadi korban 
Pinot. Daisy melarang Shaliha untuk turun ke bawah karena di bawah ada Ibu Taty 
sehingga kejadian tersebut tidak boleh diketahui oleh Ibu Taty. 
4.    Setelah kejadian itu Daisy menyuruh Shaliha untuk meneruskan pekerjaan 
Shaliha membersihkan rumah Ibu Taty dan menyuruh Shaliha untuk langsung pulang 
ke rumah sewaan setelah pekerjaan selesai. Setelah memberikan perintah kepada 
Shaliha, Daisy berangkat kembali ke Florence bersama dengan Ibu Tatty dan Bapak 
Chunchun. Setelah Daisy pergi, Shaliha kembali meneruskan pekerjaannya dan 
pulang ke rumah sewaan sebagaimana yang diperintahkan oleh Daisy sebelumnya. 
Selama dalam perjalanan ke Florence, Daisy sering menelepon Shaliha untuk 
memaksa Shaliha menceritakan apa yang selama ini telah dilakukan oleh Pinot 
terhadap Shaliha, terutama pada kejadian tanggal 23 Maret 2007 tersebut.
5.    Pada jam 03.00 pagi tanggal 27 Maret 2007, Daisy menelepon Shaliha dan 
memerintahkan Shaliha untuk menunggu dia yang sedang dalam perjalanan pulang ke 
rumah sewaan. Shaliha menunggu Daisy di luar selama kurang lebih 20 menit 
dimana pada saat itu cuaca sedang dingin sekali. Kemudian Shaliha melihat Daisy 
pulang bersama dengan suaminya, yang ternyata dijemput Daisy  di rumah Ibu Taty 
setelah kembali dari Florence. 
6.    Setelah Daisy turun dari mobil, Daisy menghampiri Shaliha dan langsung 
menyeret Shaliha ke kamar tidur Shaliha. Sambil menyeret Shaliha, Daisy 
memukul-mukul seluruh tubuh Shaliha. Setiba di kamar tidur, Daisy mendorong 
keras Shaliha ke tempat tidur sambil memaki-maki dan menendang-nendang perut 
Shaliha. Daisy memukul Shaliha dengan gantungan baju dengan keras hingga 
gantungan baju tersebut patah-patah. Sementara itu, Pinot memarkir mobil dan 
langsung memenuhi panggilan Daisy untuk datang ke kamar tidur Shaliha. Setiba 
di kamar Shaliha, Daisy memaksa Pinot untuk membuka celana dan memaksa Pinot 
untuk menunjukkan bagaimana Pinot mencoba untuk memperkosa Shaliha sambil 
menelanjangi Shaliha dengan paksa. 
7.    Sambil memukul-mukul Shaliha, Daisy mengancam Shaliha agar Shaliha 
menceritakan kembali kejadian dimana Pinot mencoba memperkosa Shaliha dari awal 
hingga kejadian terakhir yang Daisy lihat sendiri. Daisy mengancam Shaliha bila 
Shaliha tidak mau bercerita Daisy akan mengambil pisau dan menusuk perut 
Shaliha. Lalu setelah Pinot mengulangi kejadian dimana dia mencoba memperkosa 
Shaliha, Daisy pergi ke luar kamar. Kemudian Daisy kembali ke kamar tidur 
Shaliha dengan membawa gunting. Lalu Daisy langsung memotong-motong dengan 
paksa rambut Shaliha. Melihat Daisy yang sedang memotong-motong rambut Shaliha, 
Pinot mengatakan kepada Daisy bahwa kejadian tersebut bukan kesalahan Shaliha 
namun Daisy kemudian memarahi/bertanya kepada Pinot mengapa Pinot justru 
membela Shaliha. 
8.    Kemudian Shaliha dipukul-pukul kembali oleh Daisy. Lalu Daisy pergi ke 
toilet dan kembali lagi ke kamar dengan membawa air seninya. Daisy langsung 
memaksa Shaliha dan Pinot untuk meminum air seninya supaya Daisy dapat 
memaafkan mereka. Daisy membuka mulut Shaliha dengan paksaan dan menutup hidung 
Shaliha sambil memasukkan air  seninya ke dalam mulut Shaliha. Hal yang sama 
juga dilakukan Daisy terhadap Pinot. Setelah itu Shaliha dan Pinot 
muntah-muntah. Walaupun Shaliha muntah-muntah, Daisy tetap memaki-maki Shaliha 
dan terus memasukkan air seninya ke mulut Shaliha dan Pinot. Tidak cukup hanya 
dengan memaksa meminumkan air seninya, Daisy pun melakukan masturbasi dengan 
beberapa jarinya. Setelah puas ia menarik jari-jarinya dari kemaluannya lalu 
memaksa Shaliha menghisap jari-jarinya itu. Kejadian tersebut berlangsung 
sampai sekitar pukul 06.00 pagi. Lalu setelah merasa lelah Daisy pergi ke kamar 
tidurnya bersama dengan Pinot meninggalkan Shaliha dalam keadaan terluka.  
9.    Setelah beristirahat sampai kira-kira siang hari, Daisy dan Pinot pergi 
ke rumah Ibu Taty. Sebelum meninggalkan rumah, Daisy sempat memerintahkan 
Shaliha untuk membersihkan rumah walaupun pada saat itu Shaliha dalam keadaan 
terluka dan tidak bisa bergerak. Dan Daisy memaksa Shaliha untuk menulis sebuah 
surat setelah selesai membersihkan rumah. Isi surat tersebut haruslah mengenai 
kejadian yang terjadi sebelumnya dari awal hingga kejadian terakhir. Setelah 
Daisy pergi, Shaliha dalam keadaan terluka memaksakan diri untuk membersihkan 
rumah sebisanya Shaliha. Setelah membersihkan rumah Shaliha mandi dan kemudian 
menulis surat kepada Daisy. Dalam surat tersebut Shaliha tidak menulis seperti 
yang Daisy perintahkan. Dalam surat tersebut Shaliha menulis intinya bahwa 
Shaliha tidak mau menceritakan apa yang telah terjadi karena Shaliha sebelumnya 
sudah menceritakan seluruh kejadian berulang kali kepada Daisy. 
10.    Shaliha menunjukkan kekecewaannya dalam surat tersebut dengan meminta 
Daisy untuk tidak mencari dia dan meminta Daisy untuk mengatakan kepada 
keluarga bahwa Shaliha sudah mati. Setelah menulis surat tersebut, Shaliha 
meninggalkan rumah dengan menutup kepalanya memakai jilbab. Ketika Shaliha 
meninggalkan rumah, pada saat itu anak dari pemilik rumah sewaan yang bernama 
Rosa Bashiri (Rosa) keluar dari rumah dan melihat Shaliha. Lalu Rosa bertanya 
kepada Shaliha mengenai keributan yang ia dengar pada saat kejadian pagi hari 
sebelumnya. Shaliha merasa tersentuh dengan perhatian Rosa dan langsung 
menangis. Rosa membuka tutup kepala Shaliha dan melihat rambut Shaliha yang 
sudah tak karuan karena sudah dipotong-potong oleh Daisy. Ketika Rosa membuka 
tutup kepala Shaliha, Shaliha menceritakan semua kejadian yang dialaminya. 
11.    Rosa lalu menyembunyikan Shaliha di rumah kecil yang terletak di halaman 
rumahnya. Rosa memberikan makan malam dan obat sakit kepala kepada Shaliha 
supaya Shaliha dapat beristirahat. Malam itu Shaliha mendengar bahwa Daisy 
mencari Shaliha. Shaliha mendengar Daisy mengetuk pintu kamar Rosa dan Daisy 
menanyakan apakah Rosa melihat Shaliha. Rosa menjawab bahwa Rosa tidak melihat 
Shaliha dan menanyakan kepada Daisy mengapa Shaliha pergi dari rumah. Daisy 
meminta Rosa untuk memberikan kunci rumah kecil dimana Shaliha bersembunyi. 
Rosa tidak memberikan kunci tersebut dengan alasan bahwa kuncinya ada di kota. 
Esok harinya Rosa menyuruh Shaliha untuk sementara meninggalkan tempat 
persembunyian dan pergi ke pusat kota. Rosa mengatakan bahwa Rosa akan menyusul 
Shaliha. Setelah tiba di pusat kota, Shaliha menelepon Rosa bahwa Shaliha telah 
tiba di pusat kota. Rosa langsung menyusul Shaliha ke pusat kota di salah satu 
lobi hotel yang ada di pusat kota Cannes. 
12.    Pada saat bertemu dengan Shaliha, Rosa menceritakan bahwa Rosa 
memberikan kunci rumah tempat Shaliha sebelumnya bersembunyi. Rosa mengatakan 
bahwa Daisy curiga Shaliha bersembunyi di rumah tersebut karena Daisy melihat 
mesin pemanas ruangan seperti habis digunakan dan tempat tidurnya berantakan 
seperti habis dipakai. Kemudian Rosa menyuruh David, tukang pipa air yang biasa 
membetulkan pipa air di rumah Rosa dan juga di rumah sewaan, untuk menolong 
Shaliha bersembunyi. David kemudian menyembunyikan Shaliha di rumah Silvie 
LAGARDE, teman dari David. Shaliha tinggal di rumah tersebut kira-kira selama 3 
bulan.
13.    Pada tanggal 30 Maret 2007, Rosa mendampingi Shaliha untuk pergi ke 
dokter Philippe Cascio untuk melakukan visum atas luka-luka Shaliha akibat 
perbuatan Daisy. Lalu pada tanggal 4 April 2007 dengan membawa surat keterangan 
dari dokter Philippe Cascio, Shaliha melaporkan kejadian pada tanggal 27 Maret 
2007 tersebut ke kantor polisi besar di Cannes dengan didampingi oleh Rosa. 
Polisi kemudian mengirim Shaliha ke rumah sakit bagian Emergency untuk divisum 
kembali. 
14.    Pada tanggal 10 April 2007 Shaliha dipanggil oleh polisi untuk membuat 
berita acara pemeriksaan yang akan dijadikan gugatan terhadap Daisy dan Pinot 
di pengadilan negeri Grasse. Shaliha kemudian kembali diminta untuk diperiksa 
oleh dokter MEDIONI. Hasil pemeriksaan dokter Medioni dibawa oleh Shaliha ke 
kantor polisi. Lalu polisi memproses gugatan kepada Daisy dan Pinot. Polisi 
pergi ke rumah sewaan dan mendapatkan surat yang ditinggalkan Daisy untuk 
Shaliha. Selain surat, polisi menemukan helai-helai rambut Shaliha di lantai 
kamar tidur Shaliha dan gantungan baju yang sudah patah-patah karena digunakan 
Daisy untuk memukuli Shaliha.
15.    Pada tanggal 21 April 2008, Pengadilan Negeri Grasse menjatuhkan hukuman 
kepada Daisy 18 bulan penjara atas tuduhan tidak memberi imbalan atau tidak 
cukup memberi imbalan atas pekerjaan seorang yang lemah atau dalam 
ketergantungan dan juga tlah menyebabkan orang dalam keadaan lemah atau 
tergantung dengan pekerjaan yang tidak sesuai dengan harkat martabat manusia. 
Sedangkan suami Daisy, yakni Jurgen Noack Pinot terbukti melakukan perbuatan 
pidana: Penyerangan Seksual yang dipaksakan oleh orang yang lebih tua atau 
punya kekuasaan atas seorang yang lemah atau yang tergantung pada kondisi 
pekerjaan yang tidak manusiawi. Atas perbuatannya itu Pinot harus menjalani 
pemidanaan selama 4 bulan. Pengadilan Negeri Grasse juga menghukum Pinot dan 
Daisy Fajarina untuk membayar kepada Shaliha Lanti sebesar 15.000 Euro sebagai 
ganti rugi.
16.    Beberapa bulan setelah keputusan pengadilan tersebut, Ibu Taty 
menghubungi Shaliha untuk datang ke rumahnya. Setiba di rumah tersebut, Ibu 
Taty menunjukkan kepada Shaliha sebuah koper yang isinya sudah dilihat 
sebelumnya oleh Ibu Taty. Dalam koper tersebut terdapat seprai yang ada noda 
darah Shaliha dan guntingan rambut Shaliha beserta baju Shaliha yang ada noda 
darah Shaliha. Shaliha tidak mau melihat lagi isi koper tersebut dan  Ibu Taty 
menyarankan kepada Shaliha agar isi koper tersebut dibuang dan meminta Shaliha 
untuk tidak menceritakan hal ini kepada siapapun dengan alasan bahwa kejadian 
tersebut sudah selesai diadili. Shaliha menyetujuinya dan kemudian isi koper 
tersebut dibuang oleh pembantu Ibu Taty. 
17.    Sehubungan dengan Kejadian tersebut diatas, Pinot telah menjalani 
hukuman penjara selama 4 (empat) bulan, namun demikian Daisy Fajarina belum 
pernah menjalani penjara 18 (delapan belas) bulan sebagaimana diputuskan oleh 
Pengadilan Negeri Grassse. Untuk itu Shaliha datang ke Indonesia untuk menuntut 
keadilan agar Daisy dipernjarakan.
18.    Pada saat ini Daisy dalam status buronan pemerintah Perancis. Oleh 
karena itu Shaliha sangat berharap agar Pemerintah Republik Indonesia bersikap 
adil terhadap Shaliha dengan cara menghukum Daisy atau menyerahkan Daisy untuk 
dipenjarakan oleh Pemerintah Perancis. 

Jakarta, 23 Juli 2009


_________________________________________________________________
With Windows Live, you can organize, edit, and share your photos.
http://www.microsoft.com/indonesia/windows/windowslive/products/photo-gallery-edit.aspx

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

=====================================================
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=====================================================
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke