menanggapi email ini saya sependapat dgn martua manihuruk yg menulis di forum 
ini  :

"saya pernah menulis terkait hal ini juga. Advokat punya kode etik, dan saya 
kira kekecewaan pribadi (mungkin) sebaiknya tidak dibawa2. Ini jd pembelajaran 
yg krg baik bagi masyarakat muda yg ingin belajar hukum dan menjadi praktisi. 
Orang2 juga akan ragu untuk menggunakan jasa seseorang advokat jika kemudian 
tidak bisa menjaga rahasia klien ataupun eks klien. Yg ada biasanya klien yg 
kecewa dgn
advokat, ini kok malah advokat yg sepertinya.......??"

saya berpendapat ratna telah mencampuradukan masalahnya dgn ibu manohara dan 
kasus manohara itu sendiri.
kasus perlakuan pangeran kelantan terhadap manohara tidak dapat dibenarkan 
walau apun yg telah diperbuat oleh ibu manohara.  
ini adalah dua kasus yg terpisah. 

demikian pula ratna tidak dapat menempatkan dirinya sebagai aktivis yg netral 
dan menunjukkan tindakan yg  profesional apalagi dgn memblow kasus ibu manohara 
sedangkan dia sendiri dalam somasi dgn kasus manohara.
ratna menggunakan kasus shaliha ini utk mengalihkan somasi dari pihak manohara. 


sohib


========================================================
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, RATNA SARUMPAET <sarumpae...@...> 
wrote:
>
> 
> KRONOLOGIS KEBIADABAN DAISY TERHADAP SHALIHA, DISAMPAIKAN SHALIHA PADA RATNA 
> SARUMPAET CRISIS CENTER DAN TIM PENGACARANYA SETIBA DI JAKARTA. 
> 
> 1.    Pada tanggal 23 Maret 2007 Daisy Fajarina (Daisy) beserta Ibu Taty 
> (Istri dari Bapak Aburizal Bakrie) dan teman dari Ibu Tatty yang bernama 
> Bapak Chunchun pergi ke Florence. Beberapa hari sebelum pergi ke Florence, 
> Daisy dan Shaliha menginap di kediaman keluarga Bapak Aburizal Bakrie 
> sementara Pinot bekerja di rumah sewaan mereka. Sehari sebelum pergi ke 
> Florence, Pinot menginap di kediaman keluarga Bapak Aburizal Bakrie sementara 
> Shaliha kembali ke rumah sewaan. 
> 2.    Pada pagi hari tanggal 23 Maret 2007 tersebut, Shaliha ditelepon Daisy 
> untuk pergi ke rumah Ibu Taty membuat sarapan pagi dan membersihkan rumah. 
> Setelah sarapan pagi, Daisy bersama Ibu Taty dan Bapak Chunchun pergi ke 
> Florence sedangkan Shaliha ditinggalkan berdua bersama dengan Pinot di rumah 
> Ibu Taty tersebut. Sesaat setelah mereka pergi, Pinot memanggil Shaliha ke 
> kamarnya untuk membersihkan kamarnya. Namun ternyata pada saat Shaliha masuk 
> ke kamar Pinot untuk membersihkan kamar, Shaliha mendapatkan Pinot sudah 
> dalam keadaan setengah telanjang. Pinot sudah tidak memakai celana apapun 
> hanya kemeja. Lalu Pinot mencoba untuk memperkosa Shaliha. Shaliha berusaha 
> dengan keras untuk menolak dengan menjerit-jerit mengatakan "no…no..". 
> 3.    Sementara Pinot mencoba memperkosa Shaliha, ternyata Daisy kembali ke 
> rumah tersebut karena ada barang yang ketinggalan. Daisy mendengar jeritan 
> Shaliha dan langsung naik ke kamar atas sambil memanggil Shaliha. Mendengar 
> panggilan Daisy, Shaliha ke luar kamar masih mengenakan baju yang lengkap. 
> Ternyata ketika Shaliha ke luar kamar, Pinot menyadari kehadiran Daisy dan 
> langsung pergi ke kamar mandi berpura-pura sedang mandi. Namun Daisy 
> mencurigai Pinot karena melihat kemaluan Pinot yang sedang ereksi. Setelah 
> Daisy melihat keadaan Pinot, Daisy langsung memeluk Shaliha dan menangis. 
> Daisy mengatakan kepada  Shaliha bahwa Daisy mengasihani Shaliha yang sudah 
> menjadi korban Pinot. Daisy melarang Shaliha untuk turun ke bawah karena di 
> bawah ada Ibu Taty sehingga kejadian tersebut tidak boleh diketahui oleh Ibu 
> Taty. 
> 4.    Setelah kejadian itu Daisy menyuruh Shaliha untuk meneruskan pekerjaan 
> Shaliha membersihkan rumah Ibu Taty dan menyuruh Shaliha untuk langsung 
> pulang ke rumah sewaan setelah pekerjaan selesai. Setelah memberikan perintah 
> kepada Shaliha, Daisy berangkat kembali ke Florence bersama dengan Ibu Tatty 
> dan Bapak Chunchun. Setelah Daisy pergi, Shaliha kembali meneruskan 
> pekerjaannya dan pulang ke rumah sewaan sebagaimana yang diperintahkan oleh 
> Daisy sebelumnya. Selama dalam perjalanan ke Florence, Daisy sering menelepon 
> Shaliha untuk memaksa Shaliha menceritakan apa yang selama ini telah 
> dilakukan oleh Pinot terhadap Shaliha, terutama pada kejadian tanggal 23 
> Maret 2007 tersebut.
> 5.    Pada jam 03.00 pagi tanggal 27 Maret 2007, Daisy menelepon Shaliha dan 
> memerintahkan Shaliha untuk menunggu dia yang sedang dalam perjalanan pulang 
> ke rumah sewaan. Shaliha menunggu Daisy di luar selama kurang lebih 20 menit 
> dimana pada saat itu cuaca sedang dingin sekali. Kemudian Shaliha melihat 
> Daisy pulang bersama dengan suaminya, yang ternyata dijemput Daisy  di rumah 
> Ibu Taty setelah kembali dari Florence. 
> 6.    Setelah Daisy turun dari mobil, Daisy menghampiri Shaliha dan langsung 
> menyeret Shaliha ke kamar tidur Shaliha. Sambil menyeret Shaliha, Daisy 
> memukul-mukul seluruh tubuh Shaliha. Setiba di kamar tidur, Daisy mendorong 
> keras Shaliha ke tempat tidur sambil memaki-maki dan menendang-nendang perut 
> Shaliha. Daisy memukul Shaliha dengan gantungan baju dengan keras hingga 
> gantungan baju tersebut patah-patah. Sementara itu, Pinot memarkir mobil dan 
> langsung memenuhi panggilan Daisy untuk datang ke kamar tidur Shaliha. Setiba 
> di kamar Shaliha, Daisy memaksa Pinot untuk membuka celana dan memaksa Pinot 
> untuk menunjukkan bagaimana Pinot mencoba untuk memperkosa Shaliha sambil 
> menelanjangi Shaliha dengan paksa. 
> 7.    Sambil memukul-mukul Shaliha, Daisy mengancam Shaliha agar Shaliha 
> menceritakan kembali kejadian dimana Pinot mencoba memperkosa Shaliha dari 
> awal hingga kejadian terakhir yang Daisy lihat sendiri. Daisy mengancam 
> Shaliha bila Shaliha tidak mau bercerita Daisy akan mengambil pisau dan 
> menusuk perut Shaliha. Lalu setelah Pinot mengulangi kejadian dimana dia 
> mencoba memperkosa Shaliha, Daisy pergi ke luar kamar. Kemudian Daisy kembali 
> ke kamar tidur Shaliha dengan membawa gunting. Lalu Daisy langsung 
> memotong-motong dengan paksa rambut Shaliha. Melihat Daisy yang sedang 
> memotong-motong rambut Shaliha, Pinot mengatakan kepada Daisy bahwa kejadian 
> tersebut bukan kesalahan Shaliha namun Daisy kemudian memarahi/bertanya 
> kepada Pinot mengapa Pinot justru membela Shaliha. 
> 8.    Kemudian Shaliha dipukul-pukul kembali oleh Daisy. Lalu Daisy pergi ke 
> toilet dan kembali lagi ke kamar dengan membawa air seninya. Daisy langsung 
> memaksa Shaliha dan Pinot untuk meminum air seninya supaya Daisy dapat 
> memaafkan mereka. Daisy membuka mulut Shaliha dengan paksaan dan menutup 
> hidung Shaliha sambil memasukkan air  seninya ke dalam mulut Shaliha. Hal 
> yang sama juga dilakukan Daisy terhadap Pinot. Setelah itu Shaliha dan Pinot 
> muntah-muntah. Walaupun Shaliha muntah-muntah, Daisy tetap memaki-maki 
> Shaliha dan terus memasukkan air seninya ke mulut Shaliha dan Pinot. Tidak 
> cukup hanya dengan memaksa meminumkan air seninya, Daisy pun melakukan 
> masturbasi dengan beberapa jarinya. Setelah puas ia menarik jari-jarinya dari 
> kemaluannya lalu memaksa Shaliha menghisap jari-jarinya itu. Kejadian 
> tersebut berlangsung sampai sekitar pukul 06.00 pagi. Lalu setelah merasa 
> lelah Daisy pergi ke kamar tidurnya bersama dengan Pinot meninggalkan Shaliha 
> dalam keadaan terluka.  
> 9.    Setelah beristirahat sampai kira-kira siang hari, Daisy dan Pinot pergi 
> ke rumah Ibu Taty. Sebelum meninggalkan rumah, Daisy sempat memerintahkan 
> Shaliha untuk membersihkan rumah walaupun pada saat itu Shaliha dalam keadaan 
> terluka dan tidak bisa bergerak. Dan Daisy memaksa Shaliha untuk menulis 
> sebuah surat setelah selesai membersihkan rumah. Isi surat tersebut haruslah 
> mengenai kejadian yang terjadi sebelumnya dari awal hingga kejadian terakhir. 
> Setelah Daisy pergi, Shaliha dalam keadaan terluka memaksakan diri untuk 
> membersihkan rumah sebisanya Shaliha. Setelah membersihkan rumah Shaliha 
> mandi dan kemudian menulis surat kepada Daisy. Dalam surat tersebut Shaliha 
> tidak menulis seperti yang Daisy perintahkan. Dalam surat tersebut Shaliha 
> menulis intinya bahwa Shaliha tidak mau menceritakan apa yang telah terjadi 
> karena Shaliha sebelumnya sudah menceritakan seluruh kejadian berulang kali 
> kepada Daisy. 
> 10.    Shaliha menunjukkan kekecewaannya dalam surat tersebut dengan meminta 
> Daisy untuk tidak mencari dia dan meminta Daisy untuk mengatakan kepada 
> keluarga bahwa Shaliha sudah mati. Setelah menulis surat tersebut, Shaliha 
> meninggalkan rumah dengan menutup kepalanya memakai jilbab. Ketika Shaliha 
> meninggalkan rumah, pada saat itu anak dari pemilik rumah sewaan yang bernama 
> Rosa Bashiri (Rosa) keluar dari rumah dan melihat Shaliha. Lalu Rosa bertanya 
> kepada Shaliha mengenai keributan yang ia dengar pada saat kejadian pagi hari 
> sebelumnya. Shaliha merasa tersentuh dengan perhatian Rosa dan langsung 
> menangis. Rosa membuka tutup kepala Shaliha dan melihat rambut Shaliha yang 
> sudah tak karuan karena sudah dipotong-potong oleh Daisy. Ketika Rosa membuka 
> tutup kepala Shaliha, Shaliha menceritakan semua kejadian yang dialaminya. 
> 11.    Rosa lalu menyembunyikan Shaliha di rumah kecil yang terletak di 
> halaman rumahnya. Rosa memberikan makan malam dan obat sakit kepala kepada 
> Shaliha supaya Shaliha dapat beristirahat. Malam itu Shaliha mendengar bahwa 
> Daisy mencari Shaliha. Shaliha mendengar Daisy mengetuk pintu kamar Rosa dan 
> Daisy menanyakan apakah Rosa melihat Shaliha. Rosa menjawab bahwa Rosa tidak 
> melihat Shaliha dan menanyakan kepada Daisy mengapa Shaliha pergi dari rumah. 
> Daisy meminta Rosa untuk memberikan kunci rumah kecil dimana Shaliha 
> bersembunyi. Rosa tidak memberikan kunci tersebut dengan alasan bahwa 
> kuncinya ada di kota. Esok harinya Rosa menyuruh Shaliha untuk sementara 
> meninggalkan tempat persembunyian dan pergi ke pusat kota. Rosa mengatakan 
> bahwa Rosa akan menyusul Shaliha. Setelah tiba di pusat kota, Shaliha 
> menelepon Rosa bahwa Shaliha telah tiba di pusat kota. Rosa langsung menyusul 
> Shaliha ke pusat kota di salah satu lobi hotel yang ada di pusat kota Cannes. 
> 12.    Pada saat bertemu dengan Shaliha, Rosa menceritakan bahwa Rosa 
> memberikan kunci rumah tempat Shaliha sebelumnya bersembunyi. Rosa mengatakan 
> bahwa Daisy curiga Shaliha bersembunyi di rumah tersebut karena Daisy melihat 
> mesin pemanas ruangan seperti habis digunakan dan tempat tidurnya berantakan 
> seperti habis dipakai. Kemudian Rosa menyuruh David, tukang pipa air yang 
> biasa membetulkan pipa air di rumah Rosa dan juga di rumah sewaan, untuk 
> menolong Shaliha bersembunyi. David kemudian menyembunyikan Shaliha di rumah 
> Silvie LAGARDE, teman dari David. Shaliha tinggal di rumah tersebut kira-kira 
> selama 3 bulan.
> 13.    Pada tanggal 30 Maret 2007, Rosa mendampingi Shaliha untuk pergi ke 
> dokter Philippe Cascio untuk melakukan visum atas luka-luka Shaliha akibat 
> perbuatan Daisy. Lalu pada tanggal 4 April 2007 dengan membawa surat 
> keterangan dari dokter Philippe Cascio, Shaliha melaporkan kejadian pada 
> tanggal 27 Maret 2007 tersebut ke kantor polisi besar di Cannes dengan 
> didampingi oleh Rosa. Polisi kemudian mengirim Shaliha ke rumah sakit bagian 
> Emergency untuk divisum kembali. 
> 14.    Pada tanggal 10 April 2007 Shaliha dipanggil oleh polisi untuk membuat 
> berita acara pemeriksaan yang akan dijadikan gugatan terhadap Daisy dan Pinot 
> di pengadilan negeri Grasse. Shaliha kemudian kembali diminta untuk diperiksa 
> oleh dokter MEDIONI. Hasil pemeriksaan dokter Medioni dibawa oleh Shaliha ke 
> kantor polisi. Lalu polisi memproses gugatan kepada Daisy dan Pinot. Polisi 
> pergi ke rumah sewaan dan mendapatkan surat yang ditinggalkan Daisy untuk 
> Shaliha. Selain surat, polisi menemukan helai-helai rambut Shaliha di lantai 
> kamar tidur Shaliha dan gantungan baju yang sudah patah-patah karena 
> digunakan Daisy untuk memukuli Shaliha.
> 15.    Pada tanggal 21 April 2008, Pengadilan Negeri Grasse menjatuhkan 
> hukuman kepada Daisy 18 bulan penjara atas tuduhan tidak memberi imbalan atau 
> tidak cukup memberi imbalan atas pekerjaan seorang yang lemah atau dalam 
> ketergantungan dan juga tlah menyebabkan orang dalam keadaan lemah atau 
> tergantung dengan pekerjaan yang tidak sesuai dengan harkat martabat manusia. 
> Sedangkan suami Daisy, yakni Jurgen Noack Pinot terbukti melakukan perbuatan 
> pidana: Penyerangan Seksual yang dipaksakan oleh orang yang lebih tua atau 
> punya kekuasaan atas seorang yang lemah atau yang tergantung pada kondisi 
> pekerjaan yang tidak manusiawi. Atas perbuatannya itu Pinot harus menjalani 
> pemidanaan selama 4 bulan. Pengadilan Negeri Grasse juga menghukum Pinot dan 
> Daisy Fajarina untuk membayar kepada Shaliha Lanti sebesar 15.000 Euro 
> sebagai ganti rugi.
> 16.    Beberapa bulan setelah keputusan pengadilan tersebut, Ibu Taty 
> menghubungi Shaliha untuk datang ke rumahnya. Setiba di rumah tersebut, Ibu 
> Taty menunjukkan kepada Shaliha sebuah koper yang isinya sudah dilihat 
> sebelumnya oleh Ibu Taty. Dalam koper tersebut terdapat seprai yang ada noda 
> darah Shaliha dan guntingan rambut Shaliha beserta baju Shaliha yang ada noda 
> darah Shaliha. Shaliha tidak mau melihat lagi isi koper tersebut dan  Ibu 
> Taty menyarankan kepada Shaliha agar isi koper tersebut dibuang dan meminta 
> Shaliha untuk tidak menceritakan hal ini kepada siapapun dengan alasan bahwa 
> kejadian tersebut sudah selesai diadili. Shaliha menyetujuinya dan kemudian 
> isi koper tersebut dibuang oleh pembantu Ibu Taty. 
> 17.    Sehubungan dengan Kejadian tersebut diatas, Pinot telah menjalani 
> hukuman penjara selama 4 (empat) bulan, namun demikian Daisy Fajarina belum 
> pernah menjalani penjara 18 (delapan belas) bulan sebagaimana diputuskan oleh 
> Pengadilan Negeri Grassse. Untuk itu Shaliha datang ke Indonesia untuk 
> menuntut keadilan agar Daisy dipernjarakan.
> 18.    Pada saat ini Daisy dalam status buronan pemerintah Perancis. Oleh 
> karena itu Shaliha sangat berharap agar Pemerintah Republik Indonesia 
> bersikap adil terhadap Shaliha dengan cara menghukum Daisy atau menyerahkan 
> Daisy untuk dipenjarakan oleh Pemerintah Perancis. 
> 
> Jakarta, 23 Juli 2009
> 
> 
> _________________________________________________________________
> With Windows Live, you can organize, edit, and share your photos.
> http://www.microsoft.com/indonesia/windows/windowslive/products/photo-gallery-edit.aspx
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke