Anda terdaftar dengan alamat: arch...@mail-archive.com

e-JEMMi -- Bunak, Mare di Indonesia
No.31, Vol.15, Juli 2012

SEKILAS ISI
RENUNGAN MISI: UMAT YANG DEWASA DI TENGAH BADAI KRISIS BANGSA
PROFIL BANGSA: BUNAK, MARE DI INDONESIA
KESAKSIAN MISI: MENGAPA SAYA MAU MENJADI HAMBA TUHAN?
STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK)! DAN KELAS 
PERNIKAHAN KRISTEN SEJATI (PKS)!

Shalom,

Apakah kita termasuk umat Allah yang sudah dewasa, yang tidak lagi menuntut 
untuk diperhatikan dan dilayani, tetapi mencari cara untuk ikut terlibat dalam 
pekerjaan Allah dan melayani sesama? Pada edisi kali ini, kami menyajikan 
renungan misi yang membahas mengenai kedewasaan umat percaya di tengah krisis 
bangsa. Di kolom Profil Bangsa, kami mengajak Anda untuk mengenal lebih dekat 
suku Bunak di Pulau Timor, provinsi Nusa Tenggara. Simak juga kesaksian dari 
seorang anak-Nya, yang memaparkan mengapa ia mau menjadi hamba Tuhan penuh 
waktu.

Kiranya dengan menyimak tulisan yang kami sajikan dalam edisi ini, Anda 
sekalian mendapat berkat dan dorongan untuk semakin giat berdoa bagi pekabaran 
Injil di tanah air. Selamat membaca dan berdoa, Tuhan Yesus memberkati.

Staf Redaksi e-JEMMi,
Yosua Setyo Yudo
< http://misi.sabda.org/ >


RENUNGAN MISI: UMAT YANG DEWASA DI TENGAH BADAI KRISIS BANGSA

"... sampai kita semua telah mencapai ... kedewasaan penuh ... sehingga kita 
bukan lagi anak-anak ... diombang-ambingkan ... rupa-rupa angin ... permainan 
palsu manusia ... kelicikan mereka yang menyesatkan ...." (Efesus 4:13-14)

Umat yang dewasa adalah umat yang di tengah-tengah krisis bangsa, krisis 
ekonomi dan sosial, tetapi tetap teguh dan tidak terombang-ambing (Daniel 
2:13,17-18; 3:16-18; Ester 4:15-16; Wahyu 3:8); umat yang di tengah-tengah 
berbagai permainan kepalsuan, kelicikan (Intrik-intrik beberapa elite 
politik/agama tertentu) tetapi tidak ikut tersesat, namun justru dapat 
membedakan yang benar dan yang salah; umat yang tidak mencari untuk 
diperhatikan dan dilayani (sifat kekanak-kanakan), tetapi segera mengambil 
tanggung jawab dan kewajiban (Mikha 10:45) di tengah rakyat banyak yang sedang 
dilanda berbagai kebingungan dan penderitaan (Matius 9:36).

Umat yang dewasa penuh adalah tujuan dari berbagai pembinaan Tuhan (Ibrani 
12:10). Untuk itu, Ia memberikan berbagai karunia-Nya (rasul, nabi, pemberita 
Injil, gembala, pengajar (Efesus 4:11)) kepada umat. Fungsi-fungsi (rasul, 
nabi, gembala, dll.) ini dimaksudkan untuk melayani dan memperlengkapi umat 
bagi pekerjaan pelayanan; bukan untuk menjadi penguasa atas umat Tuhan karena 
pembangunan tubuh Kristus hanya dapat terlaksana bila umat Tuhan secara 
keseluruhan diberdayakan, untuk mengambil bagian di dalam tugas pelayanan Tubuh 
itu bagi dunia sekitarnya. Ia mengizinkan berbagai badai datang menerpa untuk 
melatih kedewasaan umat-Nya. Pribadi seperti apakah Anda?

Diambil dari:
Judul buletin: VIP (Visi dan Prakarsa Menuju Transformasi Bangsa), Tahun 
II/Edisi September 2000
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: Lembaga Informasi dan Komunikasi Kristen (LINK), Jakarta
Halaman: 1


PROFIL BANGSA: BUNAK, MARE DI INDONESIA

Pendahuluan/Sejarah

Indonesia adalah negara yang memiliki penduduk terpadat keempat di dunia dan 
terus mengalami pertumbuhan yang cepat. Negara ini juga merupakan salah satu 
negara yang memiliki populasi yang beragam secara etnis di dunia, dengan hampir 
800 kelompok suku yang berbeda. Banyak dari mereka adalah Muslim. Terletak di 
Asia Tenggara, banyak pulau-pulau di Indonesia memegang jalur laut yang amat 
berpengaruh antara Australia, Eropa, dan daratan Asia. Pulau-pulau ini 
merupakan penghubung utama antara Lautan Pasifik dan India.

Wilayah Suku Bunak terletak di bagian dalam Pulau Timor di Provinsi Nusa 
Tenggara. Suku ini adalah salah satu dari kelompok mayoritas penduduk di pulau 
tersebut. Bahasa mereka, yang juga disebut Bunak, tidak mendekati bahasa mana 
pun.

Ada sedikit informasi terkait dengan pola hidup yang unik dan budaya dari 
orang-orang Bunak; namun, mereka dianggap sangat mirip dengan kelompok penduduk 
asli yang lain, yang hidup di Timor.

Seperti Apa Kehidupan Mereka?

Pulau Timor kira-kira memiliki panjang 280 km dan lebarnya mencapai 84 km. 
Gunung Ramelau adalah puncak tertinggi, yaitu setinggi 2.963 meter. Hampir 
seluruh curah hujan bagi pulau ini jatuh selama musim hujan yang terjadi dari 
Desember hingga Maret. Secara umum, kondisi tanah pulau ini buruk dan 
tumbuhannya jarang. Namun, di tempat ini terdapat hutan-hutan kayu putih, kayu 
cendana, kayu manis (rosewood), bambu, dan kayu jati yang berharga.

Orang-orang Portugis menduduki Timor di awal tahun 1500-an, dan 
pedagang-pedagang Belanda pertama kali mendarat di pulau tersebut pada tahun 
1613. Orang-orang Portugis dan Belanda bersaing untuk memberikan pengaruh 
sehingga serangkaian perjanjian dibuat untuk menetapkan batas-batas kepemilikan 
mereka. Timor untuk Belanda dipusatkan di sebelah Barat, menjadi bagian dari 
Republik Indonesia di tahun 1950. Timor untuk Portugis, dipusatkan di sebelah 
timur, diambil paksa oleh Indonesia di akhir tahun 1975.

Ekonomi Timor didominasi oleh pertanian. Pengolahan dengan metode tradisional, 
dan hasil utamanya adalah maizena, beras, kopi, buah-buahan, dan kopra. 
Penduduk pantai Timor kebanyakan adalah keturunan Indonesia-Melayu. Mereka 
telah menggusur penduduk asli Melanesia (seperti Bunak) ke gunung-gunung.

Desa Bunak sering kali terdiri atas perkampungan individu. Di gunung-gunung, 
orang-orang hidup dengan ladang-ladang yang dibuat dengan cara "babat dan 
bakar" untuk sebagian tahun. Setelah memanen hasil bumi, mereka kembali ke 
desa-desa asal mereka. Setiap desa memiliki sebuah rumah keramat, dengan 
seorang dukun pemelihara dan daerah tabu sekitarnya. Karena perang pesisir 
terdahulu, desa-desa dan rumah-rumah yang terisolasi dikelilingi oleh 
tembok-tembok pertahanan.

Keturunan orang Bunak dilacak baik melalui laki-laki dan perempuan, dan 
lingkaran kekerabatan dibagi menjadi berbagai subkelompok. Pusatnya adalah 
keluarga inti, yang terdiri dari seorang pria, seorang wanita, dan anak-anak 
mereka.

Apa Keyakinan Mereka?

Agama-agama animistis (percaya bahwa benda-benda mati memiliki roh) masih 
dianut oleh suku-suku di wilayah-wilayah terpencil, seperti di Bunak. 
Pengayauan baru akhir-akhir ini saja ditekan. Orang-orang Bunak juga 
melaksanakan penyembahan kepada nenek moyang (bersembahyang kepada sanak 
saudara yang telah meninggal untuk meminta bimbingan, berkat, dan perlindungan).

Apa Kebutuhan Mereka?

Ada pernyataan bahwa lebih dari 100.000 orang mungkin telah terbunuh oleh 
tentara Indonesia selama perebutan Timor. Ketegangan politik di wilayah itu, 
mengacu pada pembunuhan besar-besaran oleh tentara Indonesia di tahun 1991. 
Banyak dari penduduk pulau itu perlu mengalami pemulihan emosional.

Orang-orang Bunak tidak memiliki sumber-sumber kekristenan yang tersedia dalam 
bahasa mereka sendiri. Namun, ada dua agen misi yang akhir-akhir ini bekerja di 
antara mereka. Materi-materi Injil perlu diterjemahkan ke dalam bahasa mereka 
dan pekerjaan-pekerjaan misi harus diluaskan. Hanya dengan itu orang-orang 
Bunak dapat menemukan kedamaian sejati di dalam Yesus.

Pokok Doa

1. Mintalah kepada Tuhan agar mengirimkan orang-orang Kristen yang mengasihi 
untuk mengabarkan damai Kristus kepada orang-orang Bunak.

2. Mintalah agar Roh Kudus memberikan kebijaksanaan dan kemurahan kepada 
agen-agen misi, yang memfokuskan pelayanan mereka kepada orang-orang Bunak.

3. Mintalah kepada Allah untuk menyatakan Diri-Nya kepada orang-orang Bunak 
melalui mimpi dan penglihatan.

4. Berdoalah agar tanda-tanda dan keajaiban akan mengikuti orang-orang Bunak 
yang percaya ketika mereka menceritakan Kristus kepada orang-orang mereka 
sendiri.

5. Mintalah kepada Allah agar menambah tim-tim doa yang akan mulai menyiapkan 
fondasi melalui penyembahan dan doa syafaat.

6. Mintalah kepada Tuhan untuk memunculkan jemaat Bunak yang berjaya untuk 
kemuliaan nama-Nya!

7. Berdoalah untuk penerjemahan Alkitab di dalam bahasa utama kelompok suku 
tersebut.

8. Berdoalah bagi ketersediaan film Yesus dalam bahasa utama dari suku ini.

9. Berdoalah untuk pesan-pesan Injil, agar tersedia dalam format audio bagi 
kelompok orang-orang ini. (t/Anna)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Joshua Project
Alamat URL: http://joshuaproject.net/people-profile.php?rog3=ID&peo3=11015
Judul asli artikel: Bunak, Mare of Indonesia
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 24 Januari 2012


KESAKSIAN MISI: MENGAPA SAYA MAU MENJADI HAMBA TUHAN?

Ketika saya diminta untuk mengisi ruang kesaksian dalam sebuah buletin, saya 
bingung harus mulai dari mana. Apa yang harus saya sampaikan, yang bisa menjadi 
berkat bagi orang yang membacanya? Lalu saya teringat akan suatu kejadian yang 
pernah saya alami 28 tahun yang lalu, ketika saya memutuskan untuk masuk SAAT. 
Mungkinkah ini sudah basi? Saya pikir tidak ada yang basi dalam hal 
mengingatkan kembali panggilan Tuhan dalam hidup saya. Justru melalui kesaksian 
inilah saya akhirnya bersedia diteguhkan dalam jabatan pendeta untuk lebih 
maksimal lagi melayani Tuhan. Juga, supaya saya tetap berjalan dalam "rel" yang 
semestinya. Saya pikir, setiap orang yang melayani Tuhan perlu mengingat 
kembali panggilannya yang mula-mula. Entah itu 1 tahun, 5 tahun, 20 tahun, atau 
bahkan 30 tahun yang lalu agar semangat dan kasih yang mula-mula tetap berkobar 
dan ingat "status saya adalah HAMBA TUHAN bukan HAMBAT TUHAN".

"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk" (Markus 
16:15) merupakan ayat yang terus terngiang di telinga saya dan menjadi dasar 
mengapa saya bersedia menjadi hamba Tuhan. Saya juga sering mendengar kesaksian 
dari hamba-hamba Tuhan yang melakukan penginjilan ke desa-desa atau 
pedalaman-pedalaman, di mana masih banyak jiwa atau orang-orang yang belum 
diselamatkan. Mereka haus mendengarkan berita firman Tuhan, tetapi sayang hanya 
sedikit sekali orang yang mau memberitakan kabar kesukaan itu. Hal-hal itulah 
yang membuat saya merasa "terbeban" atau memunyai tanggung jawab terhadap 
mereka, yang belum mendengarkan kabar kesukaan dan terhilang itu. Jiwa mereka 
juga perlu diselamatkan. Mereka membutuhkan Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat 
pribadi. Tuhan Yesus telah menyelamatkan saya, maka saya juga memunyai tanggung 
jawab untuk memberitakan keselamatan itu kepada orang yang belum mendengar 
tentang Tuhan Yesus, agar mereka tidak tersesat dan masuk jurang kebinasaan. 
Banyak tetangga, teman, bahkan keluarga saya yang belum mengenal Tuhan Yesus. 
Saya pun merasa harus memberitakan keselamatan kepada mereka.

Alasan lain untuk menjadi hamba Tuhan adalah karena saya melihat para penginjil 
dan pendeta yang hidupnya sangat bahagia dan damai, meskipun sering mengalami 
kekurangan secara jasmani. Hal ini mendorong saya untuk bersedia menyerahkan 
hidup untuk melayani Tuhan Yesus dan melayani jiwa-jiwa yang perlu diinjili. 
Meskipun mungkin harus kekurangan, tetapi ada kedamaian bersama dengan Tuhan. 
Selagi ada kesempatan dan Tuhan masih memperkenankan saya hidup di dunia ini, 
saya akan mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya untuk hormat dan kemuliaan 
Tuhan. Jika Tuhan mau pakai hidup saya, saya rela menjadi hamba-Nya. 
Berdasarkan hal-hal ini, maka setelah tamat SMA saya memutuskan untuk 
melanjutkan pendidikan di sekolah teologi. Tujuannya agar saya dapat belajar 
lebih banyak tentang rahasia-rahasia firman Tuhan. Selain itu, saya juga 
menyadari bahwa di sekolah teologi saya perlu dididik atau digembleng dan 
diubahkan. Semuanya ini, saya serahkan pada tangan Tuhan. Oleh karena itu, saya 
belajar untuk menaklukan seluruh hidup pada kehendak-Nya, termasuk di dalam 
menjalani panggilan sebagai penginjil sampai kepada panggilan untuk menerima 
jabatan pendeta. Komitmen saya adalah bertekad untuk tetap setia pada panggilan 
mula-mula, yaitu untuk melayani, memimpin, memperlengkapi, dan menggembalakan 
jemaat yang Tuhan percayakan, serta membawa jiwa-jiwa untuk percaya kepada 
Tuhan Yesus sampai tiba saatnya Tuhan memanggil saya atau sampai Tuhan Yesus 
datang kedua kalinya. Semuanya saya pertaruhkan untuk hormat dan kemuliaan 
Tuhan Yesus.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buletin: Stauros, Desember 2008
Penulis: Pdt. Tjhay Suk Hui
Halaman: 7


STOP PRESS: BERGABUNGLAH DALAM KELAS DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK)! DAN KELAS 
PERNIKAHAN KRISTEN SEJATI (PKS)!

1. BERGABUNGLAH DALAM KELAS DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK)!

Yayasan Lembaga SABDA melalui program PESTA (Pendidikan Elektronik Studi 
Teologia Awam) < http://pesta.org > kembali membuka kelas Dasar-Dasar Iman 
Kristen (DIK) untuk periode Sep/Okt 2012. Jika Anda mendaftarkan diri untuk 
mengikuti kelas ini, maka Anda akan mendapatkan modul pelajaran seputar 
pokok-pokok penting dasar iman Kristen, seperti Penciptaan, Manusia, Dosa, 
Keselamatan, dan Hidup Baru dalam Kristus. Setelah menyelesaikan seluruh tugas 
tertulis dalam modul, Anda akan masuk menjadi peserta kelas diskusi untuk 
belajar bersama rekan-rekan yang lain seputar dasar iman Kristen.

Segeralah mendaftarkan diri karena kelas diskusi akan dimulai pada 18 September 
2012. Cara untuk mendaftarkan diri sangat mudah. Anda tinggal mengirimkan 
permohonan mengikuti kelas DIK Sep/Okt 2012 ke Admin PESTA di alamat email < 
kusuma(at)in-christ.net >

Jika Anda ingin mendapatkan modul DIK secara online, silakan akses di:
===> < http://pesta.sabda.org/dik_sil >

Tuhan memberkati!

2. BERGABUNGLAH DALAM KELAS PERNIKAHAN KRISTEN SEJATI (PKS)!

Kabar gembira! PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam) < 
http://pesta.org > membuka kelas umum Pernikahan Kristen Sejati (PKS). Bagi 
Anda yang sudah menikah, kelas ini sangat disarankan untuk Anda ikuti. Melalui 
kelas PKS, Anda akan mempelajari pemikiran murni berdasarkan Alkitab untuk 
mendapatkan pengertian yang benar tentang pernikahan Kristen. Modul-modul 
pelajaran maupun diskusi dalam kelas virtual ini akan mengupas bagian-bagian 
firman Tuhan yang membicarakan tema-tema pernikahan.

Anda tertarik? Silakan daftarkan diri Anda ke < kusuma(at)in-christ.net >. 
Setelah itu, Anda akan memperoleh modul yang dapat Anda pelajari terlebih dulu. 
Jika Anda sudah menyelesaikan pelajaran dan tugas tertulis, maka lebih lanjut 
proses belajar akan dilakukan dalam kelas diskusi. Harapan kami, setiap peserta 
yang mengikuti kelas dapat memupuk komitmen dan upaya yang lebih baik untuk 
menggarap kehidupan pernikahan yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.

Untuk mendapatkan Modul PKS, silakan akses bahannya di:
==> < http://pesta.org/pks_sil >

Tuhan memberkati!


"THROUGH PRAYER, THE FINITE MAN CAN HELP THE POWER OF THE INFINITE GOD"


Kontak: < jemmi(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti dan Yosua Setyo Yudo
Tim editor: Davida Welni Dana, Santi Titik Lestari, dan Berlian Sri Marmadi
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/misi >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >

Kirim email ke