Pak Awang,
   
  Anda dapat menyumbang geowisata tentang borobudur dengan membuat tulisan 
secara populer untuk dimuat di majalah umum/pariwisata misal intisari. Saya 
yakin akan menarik banyak pembaca dan akan menjadi bahan bagi pemandu wisata 
ataupun flyer, UUD, ujung-ujungnya duit, yaitu banyak wisata datang. Sungguh 
kontribusi mulia.
  Kalau memerlukan asisten kami sukarela membantu.
   
  Yangkung

Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  W.O.J. Nieuwenkamp, seorang arsitek, pemahat, pelukis, etnolog (semacam 
antropolog) Belanda di Indonesia tahun 1933 mengeluarkan hipotesis yang 
menggegerkan kalangan para sejarahwan saat itu : bahwa Borobudur dulunya 
dibangun di tengah-tengah telaga seperti bunga teratai di tengah kolam. 
Hipotesisnya itu pertama kali ditulisnya di majalah umum yang terbit di Belanda 
(”Het Boroboedoermeer” – Algemeen Handelsblaad, Deen Haag, 9 September 1933). 
Boroboedoermeer = telaga Borobudur. Kemudian ditulisnya lagi tanggal 2 Mei 1937 
dalam majalah yang sama dengan judul artikel ”Boroboedoer en omgeving” 
(Borobudur dan sekitarnya). Dua tulisan ini telah menyulut polemik yang hebat, 
dan para ahli geologi tersohor zaman itu pun mendapat tantangan yang berat 
untuk membuktikan apakah benar dulu ada danau mengelilingi candi Buddha 
terbesar di dunia itu. Nah..., tak kurang dari M.G.R. Rutten dan R.W van 
Bemmelen – dua tokoh geologi Indonesia - turut menyelidiki hipotesis Nieuwenkamp
 tersebut. Pendek cerita, baik Rutten maupun van Bemmelen membenarkan hipotesis 
Nieuwenkamp itu. Buku spektakular van Bemmelen, ”The Geology of Indonesia” 
(1949) sedikit memuat hipotesis tersebut, dan van Bemmelen menghubungkannya 
dengan erupsi Merapi tahun 1006, angka tahun yang berasal dari van Bemmelen.

Sebagai seorang arsitek dan etnolog, Nieuwenkamp tahu bahwa Borobudur adalah 
sebuah bangunan agung yang menggambarkan perwujudan bunga teratai untuk 
menghormati Maitreya, Buddha yang akan datang ke dunia ini. Menurut ajaran 
Buddha, Maitreya akan lahir di tengah-tengah sebuah bunga teratai yang 
melambangkan kesucian dalam agama Buddha. Inilah terjemahan tulisan 
Nieuwenkamp, ”Andaikata kita berdiri di tengah telaga itu, kita dapat menikmati 
keindahan panorama sekeliling Borobudur. Bayang-bayangnya terpantul di 
permukaan telaga yang jernih dan tenang. Di sekelilingnya hamparan padi 
menguning, hutan menghijau, dan perbukitan Menoreh membentang di batas selatan. 
Gunung Sumbing di barat, Merapi-Merbabu-Andong dan Telomoyo di timur, dan 
gunung Tidar terpaku di tengah hamparan sisi utara. Sungguh panorama yang 
mengagumkan”.

Daerah sekeliling Borobudur itu sekarang ada yang bernama Tanjung, Bumisegoro, 
Sabrangrowo, dan sebagainya. Secara toponimi (asal-usul nama daerah), jelas 
mengindikasi adanya telaga/rawa di sekitar itu.

Adalah van Bemmelen, diilhami oleh penelitiannya di wilayah Bandung tahun 1933, 
berhipotesis bahwa Telaga Borobudur terjadi akibat bendungan piroklastika 
Merapi menyumbat aliran Kali Progo di kaki timurlaut Perbukitan Menoreh. Itu 
terjadi sebelum Borobodur didirikan tahun 830-850. Dan adalah van Bemmelen juga 
yang berhipotesis (bisa dibaca di bukunya : the Geology of Indonesia) yang 
menyebutkan bahwa piroklastika Merapi pada letusan besar tahun 1006 telah 
menutupi danau Borobudur menjadi kering dan sekaligus menutupi candi ini – 
lenyap dari sejarah, sampai ditemukan kembali oleh tim van Erp pada tahun 
1907-1911. Kalau melihat gambar peta dan penampang geologi volkano-tektonik 
Gunung Merapi (van Bemmelen, 1949), akan tahulah kita bahwa ”nasib” Borobudur 
sepanjang sejarahnya telah banyak ditentukan oleh merosot-runtuhnya dinding 
baratdaya Merapi. Dan, ke arah situ pulalah sekarang pun banyak piroklastika 
hasil letusan Merapi ditumpahkan.

Sebagai gunungapi teraktif di dunia, yang di sekelilingnya telah dari zaman 
purba peradaban manusia tumbuh dan berkembang, mau tak mau Merapi sedikit 
banyak punya peranan pada maju dan mundurnya peradaban di sekelilingnya.

Salam,
awang

_____ 


--
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.4.6/323 - Release Date: 4/24/2006


--
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.4.6/323 - Release Date: 4/24/2006


--
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.4.6/323 - Release Date: 4/24/2006


-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.1.385 / Virus Database: 268.4.6/323 - Release Date: 4/24/2006



Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

Kirim email ke