Yang saya hormati dan kagumi prof Ong Han Ling, 
Terima kasih atas pencerahannya Prof Ong. Saya belajar banyak dari tulisan 
bapak ini dan yang sebelumnya. Semoga prof selalu terjaga kesehatannya dan 
tetap bisa terus membagi ilmunya dengan kami. 
Wassalam, Iwan munajatGEA-81

Sent from Yahoo Mail on Android 
 
  On Mon, 2 Jan, 2017 at 11:22, Ong Han Ling<hl...@geoservices.co.id> wrote:   
Teman-temanIAGI,
 
  
 
Pertama-tama,bagi mereka yang merayakan, saya ucapkan Selamat Tahun Baru 2017. 
 
  
 
Membacalaporan "Catatan Akir Tahun 2016", kami ikut bangga dan inginmengucapkan 
selamat kepada seluruh team IAGI tahun 2016 dibawah pimpinan BpkDaru 
Prihatmoko.  
 
  
 
Namunmenurut saya, ada satu yang missing. Banyak dari anggota IAGI kerja 
diperusahaan Asing hingga mereka tau betul dunia Internasional. Tidak 
demikiandengan ESDM yang kebanyakan pegawainya sejak awal adalah pegawai 
negeri. Makaitu input anggota IAGI untuk Pemerintah dalam pengambilan kebijakan 
adalahsangat penting. Kelangsungan hidup anggota IAGI tergantung dari policy 
dankeibijakan-kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah.  
 
  
 
Dalambukunya Soetayo Sigit yang diluncurkan pada PIT IAGI, bulan Oktober 
2016,tercatat tulisannya Almarhum pada penganugerahan gelar Doctor HC di ITB. 
Nasehat yang diberikan sangat berbobot karena keluar dari seorang tokoh 
yangbisa dikatakan adalah Bapak Pertambangan Indonesia. Beliau seakan-akan 
inginmemberi pesan terakhirnya kepada bangsa ini:    
 
"Tingkatperkembangan dan kemajuan pertambangan di suatu negara, bukannya 
terutamaditentukan oleh potensi sumberdaya mineralnya betapapun juga kayanya, 
tetapilebih banyak bergantung pada kebijaksanaan pemerintah yang berkuasa 
dalammenciptakan iklim yang diperlukan".
 
  
 
Banyakorang berpendapat termasuk penjabat tinggi dan bahkan Presiden, 
seringmengemukakan bahwa Indonesia kaya dan mineral resources Indonesia luar 
biasabesarnya. Umpama, bahwa lebih dari 50% Geothermal dunia berada di 
Indonesia.Gas Indonesia baru 6% terpakai. Minyak Indonesia masih banyak kalau 
di exploredengan benar. Gas Natuna cadangannya terbesar didunia. Indonesia kaya 
energibaru dan terbarukan. Dsb. Selain itu, beberapa tulisan anggota IAGI 
menunjukanbetapa kayanya dan besarnya potensi bumi Indonesia ini. Prinsip 
explorer yangselalu didengungkan adalah bahwa kalau diberi dana, pasti akan 
ditemukancadangan baru.  
 
  
 
Namunsemua kekayaan SDM tidak ada artinya kalau kebijakan Pemerintah keliru 
sepertiyang dikemukan oleh Pak Sigit. Kalau kebijakan tidak mendukung 
eksplorasi.Kalau the cost of doing business terlalu mahal. Kalau harga 
commodity yangdiberikan  tidak wajar dan diluar harga commercial. Hal terakir, 
kewajaranharga, akan kita bahas disini.
 
  
 
Sejak2002 Oil companies meminta/mengemis untuk diberikan harga commercial 
berdasarkanBritish Themal Unit, untuk produksi gas yang mereka supply ke PLN. 
Karena gasadalah monopoli PLN, harga diteken $2-4/mmbtu, atau jauh dibawah 
harga importdiesel berdasarkan BTU content. Oil Co. juga minta supaya credit 
rating PLNdinaikkan karena PLN sering menunggak. Pemerintah menolak permitaan 
K3S tsb.Konsekwensinya,  marginal gas field yang terdapat di Sumatra Selatan, 
JawaBarat maupun Jawa Timur tidak berkembang. Demikian juga sekitar 25 
perusahaanCBM di Sumatra Selatan yang memerlukan harga lebih tinggi dari gas 
alam untukpengembangannya, semuanya tumbang.  
 
  
 
Tahun2012, PLN Muara Karang beli LNG dari Bontang yang seharusnya dijual ke 
Taiwandengan harga $17/mmbtu, dialihkan lewat PT Regassing Nusantara untuk 
dipakai diPLN Muara Karang untuk keperluan listrik Jakarta. Biaya transport 
LNG, biayaregassing, dan keuntungan PT, diperkirakan harga gas menjadi 
$21-23/mmbtu,hingga listrik di Jakarta termasuk termahal didunia. Seandainya 
PLN pada waktuitu berani menawarkan kepada K3S harga gas US$21/mnmbtu fob. 
Muara Karang, pastigas South Sumatra termasuk CBM dan gas di Jawa Barat, yang 
pada waktu itu cuma dihargaiS2-6/mmbtu, akan dikembangkan. Dengan harga tsb., 
K3S akan langsung melakukan pemborandan pembangunan infrastruktur gas ke 
Jakarta.       
 
  
 
PGNdiberi monopoli distribusi gas dengan membangun infrastruktur pipa gas, 
hinggakeuntungan PGN cukup significant dengan risiko kecil. Namun, keuntungan 
PGNyang seharusnya dipakai untuk membangun infrastruktur pipa gas, telah 
dipakaiuntuk mendirikan perusahaan minyak dan berkompetisi dengan Pertamina.  
PGNmelakukan eksplorasi dan bahkan melakukan investasi E&P di luar Negeri,semua 
berrisiko tinggi, sesuatu yang baru baginya. PGN lalai salah satu 
tugasutamanya, yaitu melayani Oil companies dengan membangun infrastruktur gas 
untukmembawa produksi gas K3S ke market, yaitu kota-kota industri.   
 
  
 
Hargayang wajar untuk energy baru dan terbarukan (EBT) juga merupakan impian 
saja.Kecuali di US, semua negara mengenakan pajak import untuk minyak yang 
besarnyabervariasi, rata-rata mungkin 100%. Perusahaan EBT disuru bertanding 
dengan hargaminyak yang dikenakan pajak tsb. Untuk Indonesia tidak demikian; 
perusahaan EBTIndonesia dianjurkan Pemerintah tetapi mereka harus bertanding 
dengan hargaminyak subsidi (non-commercial). 
 
  
 
Kesimpulan. Untuk gas baru yang akan dibeli PLN untuk Jawa sebaiknyadisesuaikan 
dengan harga commercial.  Demikian juga dengan harga Geothermalyang diberikan 
kepada pengembang. Keduanya perlu diekivalenkan berdasarkan BTUdengan harga 
import minyak diesel yang masih banyak dipakai oleh PLN untukpembangkit 
listriknya. Selain patokan diesel, bisa juga dipakai patokanpembelian LNG untuk 
pembangkit listrik sejak 2012. Pemerintah saat ini sudahpunya tiga regassing 
plant yang beroperasi dan sedang membangun yang lainnya.Supaya fair, harga 
import LNG, meskipun mahal, perlu dijadikan sebagai hargacommercial yang wajar 
hingga K3S (termasuk Geothermal, CBM, dan shale gas) bisaberlomba mencari 
gas/energy baru. Perlombaan ini akan menurukan harga gas.Dengan adanya 
commercial dan fair prices tersebut, Geologist kita bisa bersaingdan bergairah 
untuk mencarikan resources yang baru yang selama ini didasarkanpada harga 
non-commercial, yaitu subsidized dan fictive prices. 
 
  
 
Salam,
 
  
 
HLOng
 
  
 
Catatan:
 
KalauIAGI ingin memuat tulisan ini di majalah IAGI, silahkan. 

  
 
  
 
  
 
         
 
  
 
  
 
  
 
----------------------------------------------------

Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016
Bandung , October 10-13 2016
for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id

----------------------------------------------------

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
No. Rekening: 255-1088580

----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.

  

----------------------------------------------------



Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016

Bandung , October 10-13 2016

for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id



----------------------------------------------------



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)

No. Rek: 123 0085005314

Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)

No. Rekening: 255-1088580



----------------------------------------------------

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

----------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.

Kirim email ke