Tuesday, November 09, 2004
18:29  Jakarta Time


  Swara.Net  

  Portal Politisi Indonesia  





Home | Contact Us | About Us





 Berita


 Swara Peristiwa


 Swara Politik


 Swara Ekonomi &  Moneter


 Swara Hukum


 Swara Internasional


 Swara Medical


 Swara Sports


 Swara IPTEK


 Swara Sosial &
 Budaya


 Swara Daerah


 Swara IT


 Swara Pers


 Rubrikasi


 Profil


 Suara Rakyat


 Sosok & Tokoh


 Opini


 Polling


 Layanan Swara






Sosok & Tokoh

2004-11-09 18:07:37 WIB
Penyair Aceh Zainal Afif

Oleh : A.Kohar Ibrahim


Seorang penyair asal Medan, Chalik Hamid, yang bermukim di negeri Kincir Angin menyampaikan berita duka kepada saya. Berita yang cukup mengejutkan sekaligus mengusik kenangan yang selama ini terpendam. Tentang seorang penyair yang saya kenal sejak lama : Z. Afif. Penyair Indonesia yang mengidap kecintaan luarbiasa pada daerah tanah tumpah-darahnya : Aceh. Sedemikian rupa, sehingga untuk puterinya pun diberi nama yang kental makna kesayangan : Nyala Baceh. Nyala dari paduan cinta Batak-Aceh.

« Barusan, pagi subuh jam 03.30 tanggal 28 Oktober 2004 waktu Belanda, » demikian kata Chalik Hamid mengawali surat elektronikanya, « saya menerima telepon dari Rondang Erlina Marpaung (isteri Z. Afif) yang bertempat tinggal di Sweden. Dalam pembicaraan di telepon, Rondang mengatakan bahwa :

« Pagi subuh jam : 02.30 waktu Sweden, tanggal 28 Oktober 2004, bertempat di salah satu rumah sakit di kota Stockholm, Z. Afif telah meninggal dunia dengan tenang. Z. Afif menderita sakit kangker di paru-paru. Di samping seorang isteri, Afif juga meninggalkan seorang puteri Nyala Baceh…. »

Tanggal 2 November 2004 saya terima pemberitahuan resmi dari isteri dan puteri almarhum bahwa, Zainal Afif kelahiran Lhok Sukon, Aceh Utara, 25 April 1936 dengan tenang telah mengakhiri perjalanan hidupnya di rumah sakit Huddinge, Swedia, pada tanggal 28 Oktober 2004. Pemakaman akan diselenggarakan pada hari Jumat, tanggal 19 November 2004 di S :t Botvids Kyrkogard, Huddinge.

Oktober dan November sungguh merupakan bulan yang sarat beragam kisah bermakna lagi bersejarah. Apakah yang menyangkut diri orang perseorangan atau rakyat dan bangsa Indonesia. Kisah kisah dengan saling kaitannya satu sama lain. Termasuk kisah kisah sementara orang Indonesia yang terpaksa menjadi pengelana buana atau menurut istilah Gus Dur sebagai « orang orang yang kelayaban » di mancanegara.

Kenapa ? Tak lain tak bukan lantaran pada 1 Oktober 1965 telah terjadi perubahan sikon drastis di Indonesia. Yakni terjadinya kudeta militer yang menumbangkan rezim orla Bung Karno demi tegaknya rezim orba Suharto. Sejak itu, banyak orang Indonesia yang kebetulan berada di mancanegara karena satu atau lain macam urusan dalam aneka ragam bidang kehidupan, terpaksa tidak bisa pulang kembali ke Indonesia. Dari sekian banyaknya itu adalah kami, delegasi pengarang indonesia yang diundang oleh Himpunan Pengarang Tiongkok untuk menghadiri perayaan nasional berdirinya RRT : 1 Oktober 1949-1965. Rencana kunjungan kebudayaan yang hanya untuk sebulan itu akhirnya berkepanjangan… !

Delegasi Pengarang Indonesia itu terdiri dari 5 orang yang terpilih dari beberapa asal daerah yang ketuanya adalah Aziz Akbar, « orang Padang » ; sekretarisnya Z. Afif, « orang Aceh ». Sedangkan anggota-anggotanya adalah Kusni Sulang, « orang Dayak » ; Sukaris, « orang Madura » ; dan saya sendiri, « orang Betawi ».

Sudah bisa diperkirakan dengan mudah, bahwasanya bagi sebagian besar generasi muda, kelima pengarang itu tidak dikenalnya. Meski apapun terjadi, dengan segala suka-duka hidup di tanah rantau yang berkepanjangan, mereka tetap eksis. Eksis sebagai insan biasa maupun sebagai seniman. Dan terutama sekali hasil kreasi mereka takkan bisa dipisah apalagi dihapuskan dari lembaran sejarah kesusastraan Indonesia. Mereka adalah bagian dari rakyat dan bangsa Indonesia, yang diperkokoh dengan hasil kreativitas sastra mereka pula. Hasil sastra pertanda kongkret pengayoman bahasa Indonesia. Apalagi orang macam Afif yang memang ahli bahasa Indonesia.

Seperti diketahui, Z. Afif selain sebagai penulis yang menyiarkan tulisannya di beberapa media massa cetak, juga sebagai penyiar dan tenaga pengajar bahasa Indonesia. Sebagai penyiar, dia pernah menangani siaran sastra di Radio Republik Indonesia Jakarta. Di luar negeri, pernah bertugas di pemancar radio Korea Utara dan Vietnam Utara. Sedangkan sebagai ahli bahasa, dia pernah menjadi tenaga pengajar bahasa dan sastra Indonesia di Guangzhou Institut of Foreign Languages di Kanton, China. Dalam kesempatan itu pulalah dia menerbitkan bukunya berjudul « Sastra Indonesia, Angkatan dan Periodisasi ». Sebagai salah satu judul dari beberapa buku-bukunya yang belum kesempatan diterbitkan. Seperti « Sastra Indonesia Klasik, Apa dan Bagaimana Akronim dan Singkatan Indonesia » ; « Berkelana di Bumi Zhongguo » dan « Arus dan Darah », sebuah kumpulan sajak.

Selama tinggal di Eropa, seberkas tulisan Afif kami siarkan di majalah seni & sastra « Kreasi ». Diantaranya mengisi buku kumpulan puisi berjudul « Di Negeri Orang » yang diterbitkan bersama oleh YSBI Amsterdam dan Amanah Lontar Jakarta tahun 2002. Saya manfaatkan kesempatan ini untuk menurunkan beberapa sajak-sajaknya sebagai berikut :

Musim Dingin



angin musim dingin

kering dan beku

sepiala arak maotai

belum apa-apa

mendekat ke nyala tungku

dalam luar

hangat menjalar


Kuil


merentang dawai-dawai mentari binar berbinar

juntai willow – lenggok pucuk cemara

menari-nari di bening telaga

gending bergending lonceng alit dipetik angin

iringi gaung suara berkisah zaman

nasib mereka para pereka dan pencipta


Rindu


sibayak sinabung

ale baya kunandung

bila rindu terkurung

kabar saja tiba ke kampung

(Dipetik dari kupuisi « Di Negeri Orang », AKI).


Seketika saya pun merindu. Kita merindu – seperti kerinduan Bang Afif. Seberkas kenangan membekas yang layak ditimang-timbang sayang. Semasa di Nusantara. Semasa di Mancanegara. Seperti harimau mati meninggalkan belang, nama Zainal Afif kan tergores abadi dalam lembaran sejarah kesusastraan Indonesia.
(AKI)








Swara.Net
Wisma Indovision, 11th Fl.
Jl. Raya Panjang Blok Z/III, Jakarta - 11520, Indonesia
Phone: (62-21) 5818855, Fax: (62-21) 5825530, [EMAIL PROTECTED]



Semua orang adalah seniman setiap tempat adalah panggung !
Belajar dan berkarya senilah bersama Rakyat miskin untuk membangun budaya pembebasan !
Silakan kawan kawan kirimkan karya seni berupa tulisan sastra  seperti puisi,cerpen, gambar gambar berupa lukisan, kartun ,komik ,atau undangan kegiatan kebudayaan yang membangun budaya pembebasan
******Bergabung dan ramaikan diskusi Reboan di jaker (di dunia nyata) atau diskusi di [EMAIL PROTECTED] (di dunia maya)! Untuk bergabung di diskusi maya silakan kawan kawan kirim email kosong ke :
[EMAIL PROTECTED] (langganan)

website  http://www.geocities.com/jaker_pusat
( underconstructions)



Yahoo! Groups Sponsor
ADVERTISEMENT
click here


Yahoo! Groups Links