Kongkow Ramadhan Lakpesdam Mesir: Mengkaji "al-Kasyf" Ibnu Rusyd Dua kekuatan hegemonik dalam dinamika intelektual Islam direpresentasikan oleh teolog dan filsuf. Stigma negatif telah mengakar kuat di benak teolog, tepatnya setelah al-Ghazali (w. 1111 H) membongkar kerancuan pendapat para filsuf dalam Tahâfut al-Falâsifah. Al-Ghazali mengkafirkan filsuf dalam tiga hal: pertama, alam tidak diciptakan dari tidak ada, atau Qidam al-‘Alam. Kedua, Allah tidak mengetahui hal-hal partikular (al-Juz’iyyât). Ketiga, kebangkitan jasad an sich.
Ibnu Rusyd, tampak tidak menerima, ketika nama filsafat dimunculkan sebagai pengetahuan yang “berbahaya”. Ia tak hanya menjawab tuduhan al-Ghazali yang termaktub dalam Tahâfut al-Tahâfut, namun, beberapa buku yang secara implisit membantai “nalar teologis” telah ia tulis sebelumnya. Seperti upaya apologetis, dalam Fashl al-Maqâl fî mâ baina al-Syarî’ah wa al-Hikmah min al-Ittishâl, dengan berupaya mengharmoniskan filsafat yang dikemas dalam kata al-Hikmah (filsafat), dan al-Syarî’ah (agama). Ia juga menguraikan sisi problematis pendapat teolog yang tersakralkan, dalam al-Kasyf ‘an Manâhij al-Adillah fî ‘Aqâid al-Millah, sebagaimana janjinya dalam Fashl al-Maqâl ketika berbicara tentang ta’wil. Dalam buku yang terakhir, Ibnu Rusyd hendak mengembangkan wacana “pembukaan pintu ijtihad”, walaupun dalam ranah teologis sekalipun. Buku yang diselesaikan pada tahun 575 H ini, ternyata baru sampai pada kita tahun 1959. Hal itu karena, paska runtuhnya kebudayaan Arab-Islam Andalusia, karya tersebut diboyong ke Eropa. Pada tahun 1859, karya Ibn Rusyd masih berada di Jerman di tangan orientalis bernama Muller dengan judul Philosophie und Theologie von Averroes. Kemudian pada tahun 1947, Manuel Alfonso menerjemahkannya ke bahasa Spanyol dengan judul Teologia de Averroes (Madrid-Granada, 1947). Pada tahun 1967, buku tersebut diterjemahkan ke bahasa Perancis oleh Abd Majed Gnose dan disimpan di perpustakaan Sorbonne. Terjemahan Arabnya baru beredar di Kairo pada tahun 1959 setelah disunting oleh Mahmud Qasim. Dari sini dapat dimaklumi, sakralisasi konsep teologi Asy’ari yang masih begitu kental hingga ditengah masyarakat Arab-Islam. Kitab Al-Kasyfu an Manâhij al-Adillah fi Aqâid al-Millah terbagi menjadi tiga bab. Pada bab pertama, Ibnu Rusyd berbicara tentang masalah Tuhan dan keesaan Tuhan. Sedang pada bab kedua, Ibnu Rusyd mengkaji masalah sifat-sifat Tuhan serta mengkomparasikannya dengan pendapat para sarjana Islam yang berkembang, terutama hegemoni klaim al-Ghazali saat itu. Sedangkan di bab yang terakhir, Ibnu Rusyd menguraikan permasalahan-permasalahan Hudûts al-‘Alam, Qadha dan Qadar, ‘Adl , dan lainnya. Dalam rangka menyambut bulan penuh berkah ini, LAKPESDAM Mesir berniat mengkaji karya kanonikal Ibnu Rusyd tersebut, di tengah geliat intelektual masyarakat yang masih terhegemoni doktrin-doktrin Asy’ariyyah, tanpa meninggalkan celah-celah yang patut dikritik dari buku tersebut. Kajian ini penting, karena asumsi yang berkembang di tengah masyarakat, bahwa konsep teologi Asy’ariyyah lah yang paling merepresentasikan al-Qur’an dan al-Hadits. Serta mencoba –meminjam istilah Hassan Hanafi—menjadikan permasalahan “Ushul”, tak ubahnya seperti “Furu’”(Fiqh); menjadikan varian pendapat dalam ranah ushul sebagai hasil ijtihad manusia, yang terkadang benar disatu permasalahan, namun memungkinkan untuk salah dipermasalahan yang lain, ”Kongkow Ramadhan” bersama LAKPESDAM PCINU Mesir diadakan setiap hari Senin dan Kamis, mulai tanggal 27 Agustus 2009 hingga tanggal 17 September 2009, setelah shalat Tarawih, atau sekitar jam 22.00 W.K. Jadwal pembicara dan moderator pada “Kongkow Ramadhan” bersama LAKPESDAM PCINU Mesir adalah sebagai berikut : - Kamis, 27 Agustus 2009 : 1. Nur Fadhlan (hlm. 101-103), 2. M Subhan Ashari (hlm. 104-106), 3. Nora Burhanuddin, (hlm. 107-109), 4. Roni Giat Brahmantyo (hlm. 110-112), dengan moderator: Nova Burhanuddin. - Senin, 31 Agustus 2009 : 1. Ahmad Hadidul Fahmi (hlm. 113-115), 2. Nova Burhanuddin (hlm. 116-118), 3. Khozin Dipo (hlm. 119-121), 4. Nur Ahsan (hlm. 122-124), dengan moderator: M. Subhan Ashari. - Kamis, 3 September 2009 : 1. Nur Fadhlan (hlm. 125-127), 2. M Subhan Ashari (hlm. 128-130), 3. Nora Burhanuddin (hlm. 131-133), 4. Roni Giat Brahmantyo (hlm. 134-136), dengan moderator: Ahmad Hadidul Fahmi. - Senin, 7 September 2009 : 1. Ahmad Hadidul Fahmi (hlm. 137-139), 2. Nova Burhanuddin (hlm. 140-142), 3. Khozin Dipo (hlm. 143-145), 4. Nur Ahsan (hlm. 145-147), dengan moderator: Nur Fadhlan. - Kamis, 10 September 2009 : 1. Nur Fadhlan (hlm. 149-151), 2. M Subhan Ashari (hlm. 152-154), 3. Nora Burhanuddin (hlm. 155-157), 4. Roni Giat Brahmantyo (hlm. 158-160), dengan moderator: Khozin Dipo. - Senin, 14 September 2009 : 1. Ahmad Hadidul Fahmi (hlm.. 161-162), 2. Nova Burhanuddin (hlm. 163-165), 3. Khozin Dipo (hlm. 166-168), 4. Nur Ahsan (hlm. 169-171), dengan moderator: Nora Burhanuddin. - Kamis, 17 september 2009 : 1. Nur Fadhlan (hlm. 172-175), 2. M. Subhan Ashari (hlm. 176-179), 3. Nora Burhanuddin (hlm. 180-183), 4. Ronny Giat Brahmantyo (hlm. 184-187), 5. Ahmad Hadidul Fahmi (hlm. 188-191), 6. Nova Burhanuddin (hlm. 192-195), 7. Khozin Dipo (hlm. 196-199), dengan moderator: Nur Ahsan (Standar halaman buku yang dipakai adalah buku cetakan Markaz al-Dirâsât al-Wihdah al-‘Arabiyyah, Tahqîq Muhammad ‘Abid al-Jabiri). Ingat…! Setiap hari Senin dan Kamis, mulai tanggal 27 Agustus 2009 hingga 17 September 2009. Setelah shalat Tarawih….! [Non-text portions of this message have been removed]