Inna lillahi Wa inna ilaihi Rooji'un ...

Sungguh tragis dan sangat disesalkan jika anda semua ikut kampanye bersama
TS sby di Pardede Hall Medan. Bagi anda yang menganut agama Islam, pasti
menyesal karena telah melakukan dosa besar, yaitu meninggalkan kewajiban
SHALAT DZUHUR hanya karena ikut kampanye sby. (konon sholatnyapun bolong2).

Kronologi kampanye sby di Medan :
Sekitar pukul 10.00 wib sudah banyak masyarakat yang berdatangan dan
desak-desakan di sekitar gedung Pardede Hall di Medan. Di jadwalkan sby
beserta romobongan akan memasuki gedung pada pukul 14.00 wib.
Kemudian kurang beberapa menit dari jam 12.00 wib, petugas dan TS kampanye
sby di Medan, segera memerintahkan seluruh masyarakat Medan yang memegang
tiket undangan untuk segera masuk, karena acara penyambutan sby segera di
mulai pada pukul 12.00 wib. (pendukung yang tidak memiliki tiket undangan
tidak boleh masuk dan hanya diperbolehkan menunggu di luar gedung yang
bersebelahan dengan Gereja Dharma Agung Medan). Banyak para simpatisan yang
kecewa karena mereka tidak boleh masuk, padahal itu adalah kampanye sby
untuk rakyat Medan, ternyata hanya orang2 tertentu saja yang boleh ikut.

Dipintu masuk, semua peralatan tulis, korek, geretan dan segala sesuatu yang
bisa digunakan untuk tindak criminal di dalam gedung, harus ditinggalkan
oleh semua pengunjung, karena takut dijadikan senjata. (Aneh, sby ternyata
takut kalau ada yang menyakitinya. Padahal itukan kampanye dan dihadiri oleh
simpatisan dan para pendukungnya. Tapi itulah sby yang selalu tidak percaya
kepada orang dan dia harus takut kemana2 walaupun bersama para
pendukungnya). Dulu sewaktu sby mengadakan rapat dan lain sebagainya di
Medan beberapa waktu yang lalu, pemeriksaan oleh Paspampres tidaklah seketat
ini, namun sekarang menjelang Pilpres, sby kelihatan sudah ketakutan di
depan pendukungnya sendiri. Dasar SBY=Saya Belum Yakin.

Nah, setelah pukul 12.00 wib, acara demi acarapun dimulai, dari pembukaan,
hiburan dan lainnya sehingga lebih kurang pukul 14.00 sby beserta rombongan
memasuki ruangan. Sbypun disambut meriah oleh para pendukungnya. Kemudian
ketika sby berbicara, dia sempat mengatakan : "SBY Sebut Spanduk yang
Menyudutkannya Tidak Ksatria "
Ternyata bukan tidak Ksatria tetapi, sby takut kalah, dan kelihatannya
memang semua bentuk slogan, spanduk yang menyudutkan sby adalah kenyataan.
Sehingga sby pun geraah. Padahal Di MEDAN, banyak spanduk sby-boediono yang
juga menyudutkan pasangan lain. Tapi dasar sby tak tau diri dan hanya mau
menang sendiri. EGOISSS... TAKUT KALAAH.

Kemudian acara demi acara berlangsung dan selesai pada pukul 16.00 wib
lebih. Nah, sejak pukul 12.00 s/d 16.00 wib tersebut TAK SATUPUN undangan
yang ikut di dalam gedung tersebut keluar untuk melaksanakan DZUHUR. Padahal
waktu dzuhur di medan adalah antara lebih kurang 12.40 wib s/d 15.45 wib.
Anehnya, banyak para pendukung tersebut berasal dari partai-partai Islam
seperti PKS, PPP, PKB, PBB, PAN dan lain-lainya. TERNYATA para kader,
simpatisan dan pendukung sby yang hadir pada hari itu di gedung Pardede
Hall, tidak bisa melaksanakan kewajiban yang lebih utama daripada kampanye.
Apakah kader PKS, PPP, PKB, PBB, PAN dan lainnya itu sudah LEBIH
MENGUTAMAKAN KAMPANYE daripada SHOLAT … ??????
Tidak ada artinya doa, tidak ada artinya takbir yang berkumandang di gedung
itu pada hari Ahad, tanggal 20 juni 2009. Semua takbir, doa dan dukungan
dari partai2 Islam adalah bentuk KEMUNAFIKAN semata. Ingat dan takutlah akan
murka Allah SWT !!!

Kepada semua pembaca DF, ini boleh menjadi renungan buat kita. Dan silahkan
dikomentari, baik dari segi positif dan negatifnya. Kami hanya ingin
mengutarakan kejadian yang sebenarnya, karena kamipun waktu itu ikut hadir,
namun tidak boleh masuk ke ruangan karena tidak memiliki tiket undangan.

“Janganlah kamu menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang murah”. Allah
TIDAK AKAN PERNAH luput dari segala kesalahan dan dosa manusia sekecil
apapun. Dan apapun yang kita lakukan di muka bumi ini, pasti ada
ganjarannya, walaupun hanya setitik debu. Sadarlah umat Islam ….. Jangan
terlena dengan janji manis ……
http://forum.detik.com/showthread.php?t=107699
2009/6/23 Net Competency <netcompete...@gmail.com>

> Aww
>
> Beberapa point awal bagus ... tetapi hal-hal yg "lembut" tetapi
> "sangat berbahaya" dicampur adukkan : yaitu menjatuhkan JK yg masih
> kita akui sebagai Muslim ...
>
> Saya kira point-nya cukup FOKUS pada kebutuhan kita bersatu di dalam
> jejaring sosial PKS,
> ini akan memungkinkan kita MENANG tanpa ngasorake ...
>
> Terlebih "direction" dari manajer-manajer PKS skrng adalah "politik"
> tidak ada lawan yg abadi,
> koalisi dgn siapapun bisa terjadi ...
>
> Jangan sampai kita terjebak "lagi". Skrng menjelek-jelekkan JK, Win,
> Mega, Pro ... tetapi suatu saat bersatu dgn mereka,
> misal jika SBY-No ternyata nantinya tidak mengikuti kontrak politik ...
>
> Ini mungkin terjadi, krn sampai skrng kita pun belum berhasil
> mengkomunikasikan ke banyak pihak, khususnya konstituen ttg
> keberpihakan PKS dalam kasus ExxonMobil di Cepu, kasus BLBI (yg
> sedikit banyak melibatkan Boediono), dan juga kasus Bahan Bakar Air
> Laut ... (dimana kita mempunyai ratusan doktor).
>
> Stop budaya CANNIBALISM ... di mana kita tumbuh berkembang dgn
> "memakan" kesuksesan pihak laen ...
> Apa yg baik dari JK kita dukung, apa yg baik dari Mega kita dukung ...
> meski tetap, saminaa wa athonaa membuat kita memilih SBY ...
>
> Cannibalism adalah semangat yg sangat berbahaya ... saya coba tulis
> dalam ebook "Facebook, Bango dan Linux" :
>
> http://ekobs.multiply.com/journal/item/177/Lomba_menulis_kritik_berhadiah_2_buku_
>
> Dari beberapa masukan, buku ini akan diubah judulnya jadi "Satu Islam,
> Satu Jejaring Sosial, Satu Mimpi".
>
> 3 capres bukan alasan kita lupa bahwa kita 1 islam :)
>
> Www
>
>
>
> Eko Budhi S
>
> On 6/19/09, Wahyu Widi <wahyu_widiant...@yahoo.com> wrote:
> > dari millis sebelah ................
> > =================================================================
> > Ini adalah tulisan yang dikirim oleh teman saya via e-mail, semoga
> > bermanfaat bagi yang ragu dengan keputusan PKS memilih SBY-Boediono
> >
> > Assalamualaikum Wr. Wb.
> >
> > Saya membutuhkan cukup waktu untuk bisa memahami alasan DPP PKS memilih
> > tetap berkoalisi dengan SBY-Boediono. Itu, karena tadinya saya
> mengharapkan
> > dan menyangka PKS akan memilih JK. Namun, setelah jelas sikap DPP
> > sedikit-demi-sedikit saya menemukan jawabannya. Semoga apa yang saya
> fahami
> > ini tidak semuanya salah.
> > Pertama, PKS bukan satu-satunya partai Islam yang memilih SBY. Disana ada
> > koalisi seluruh partai Islam dan berbasis massa Islam yaitu PKB, PPP dan
> > PAN. Jadi, ini kemaslahatan pertama yaitu mendahulukan koalisi partai
> Islam
> > dibanding koalisi sekuler termasuk yang mendukung JK. Mana yang harus
> kita
> > utamakan, kumpulan partai Islamis atau koalisi partai sekuler?
> >
> > Kedua, kalau misalnya JK berasal dari partai Islam, atau ada indikasi
> > meyakinkan dia mendukung Islam, misalnya memiliki keberpihakan dalam
> kasus
> > Ahmadiyah, RUU APP, terorisme Islam dan lain-lain yang ada kepentingan
> Islam
> > disana, saya setuju pilihan JK disebut sesuai dengan syariah Islam. Kalau
> > indikasinya "hanya" jilbab istrinya dan shalat di masjid Sunda Kelapa
> karena
> > mau jadi capres, itu tidak cukup. Kenapa? Dulu, waktu ribut majalah
> Playboy
> > di Indonesia , saya ingat betul JK bilang, ''Bagaimana caranya
> menghentikan
> > Playboy? Kita tidak punya instrumennya...''. JK terus terang menolak
> > menghentikan Playboy. Lalu, apa artinya JK yang menjilbabi istrinya tapi
> > tidak bisa mencegah anak-anak bangsa dinegeri Islam terbesar ditelanjangi
> > oleh Playboy? Tentu saja, terbitnya ikon porno itu kini bukan sepenuhnya
> > salah JK. Tapi, dimanakah aspek kesyariahan JK dengan komentar dia itu?
> FPI
> > tanpa menggunakan perangkat hukumpun sanggup mengusir Playboy dari
> Jakarta
> > dan
> >  membuat umat Islam sadar tentang bahaya majalah bugil itu dibanding JK.
> > Saya tidak menyalahkan bagi yang mau memilih JK dan semoga JK ingat
> masjid
> > tidak hanya karena mau jadi capres. Tapi, untuk mengatakan bahwa JK lebih
> > sesuai dengan syariah Islam, kita butuh indikasi yang lebih banyak dan
> > komprehensif. Baik SBY, JK apalagi Mega, tidak ada yang syar'i. Saya
> kira,
> > kita harus lebih berhati-hati melegitimasi sesuatu dengan predikat
> syar'i.
> > Ini harus diklarifikasi agar tidak muncul anggapan PKS melarang memilih
> > sesuai dengan syariah Islam...
> >
> > Ketiga, ini adalah alasan paling penting. Keputusan memilih SBY dibuat
> > melalui proses Syura. Apa artinya Syura? Artinya, ada 99 kader terbaik
> PKS
> > yang duduk bersama untuk mengkaji dari segi syariah, politik, ekonomi,
> > kebudayaan dan lain-lain dengan dukungan kepakaran, data, survey,
> analisa,
> > pengalaman dan sistem untuk menetapkan dukungan terhadap SBY. Keputusan
> ini
> > dikokohkan kembali dengan keputusan pakar-pakar Islam di Dewan Syariah.
> > Dengan begitu, kesalahan makin mantap diminalisir. Jika kita hendak
> menolak
> > keputusan syura ini, sepatutnya kita juga mendasarinya dengan
> > kapasitas lebih tinggi atau setingkat. Jika hanya pertimbangan individu,
> > saya khawatir disana ada lebih banyak yang kita tidak tahu daripada yang
> > kita tahu. Kita perlu bertanggungjawab dalam pilihan kita, sebab itu
> semua
> > akan dimintakan pertanggungjawaban kita di mahkamah Allah pada yaumil
> akhir
> > nanti.
> > Ijinkan saya bertanya, saat kita menolak SBY dan memilih JK : sudahkah
> kita
> > melakukannya—misalkan dengan — proses pengumpulan sample data,
> > survey, penelitian mendalam, analisa komprehensif dengan fikiran dan hati
> > tenang-jernih tanpa emosi, pengkajian kaedah-kaedah fiqih siyasi yang
> > diiringi shalat tahajjud, shalat istikharah dan munajat kepada Allah
> seperti
> > yang dilakukan oleh Majlis Syura dan Dewan Syariah PKS? Jangan-jangan
> kita
> > hanya merujuk berdasar berita dan rumor di mass media dan fikiran
> selintas
> > saja? Obrolan di kantor? Apakah semua isi mass media dan imej JK yang
> > dikarang tim suksesnya itu sesuai dengan kenyataan? Siapa yang menjamin?
> > Dapatkah itu menyamai kualitas data, pengalaman politik dan kapasitas 99
> > anggota Majlis Syura? Kalaupun kita sudah melakukan itu semua, paling
> > tinggi, itukan kita lakukan sendirian...Bisakah kapasitas dan analisa
> kita
> > menyamai 99 anggota
> > Majlis Syura plus Dewan Syariah? Pantas saja, Allah menyuruh kita
> > menggunakan mekanisme Syura dalam pengambilan keputusan. Ternyata, jika
> > keputusan dibuat sendiri kelemahannya jauh lebih banyak. Tentu saja
> > keputusan Majlis Syura bisa saja salah. Mereka bukan kumpulan malaikat
> dan
> > nabi. Namun, jika Majlis Syura saja bisa salah, tentu kita yang sendirian
> > lebih pantas untuk salah. Saya rasa, kearifan seperti ini perlu kita
> gunakan
> > saat mengkritik PKS dengan keputusan-keputusan politiknya.
> >
> > Keempat, mungkin ini pendapat agak asing, tapi bisa
> dipertanggungjawabkan.
> > Dalam memilih pemimpin, aspek kesesuaian dengan syariah tidak hanya
> > didasari alasan kesalehan orang yang kita pilih. Belum tentu orang yang
> > lebih saleh itu, pasti lebih benar dalam memimpin (ini dengan memisalkan
> JK
> > lebih saleh dari SBY). Imam Ahmad berkata, ''Seorang panglima yang saleh
> > tapi tidak mengerti perang, kesalehannya hanya untuk dirinya dan
> > ketidaktahuannya tentang perang berakibat fatal bagi umat Islam. Tapi,
> > seorang panglima tidak saleh yang menguasai ilmu perang,
> ketidaksalehannya
> > hanya siksa untuk dirinya sementara pengetahuan perangnya jadi maslahat
> bagi
> > umat Islam''. Pendapat ini didukung pula oleh Ibn Taimiyah. Menurut
> > keduanya, bisajadi pemimpin yang kurang saleh lebih berhasil disamping
> > pemimpin saleh tapi lemah dan tidak punya strategi (Ibn Taimiyah,
> al-Siyasah
> > al-Syar'iyah, Beirut : Dar al-Afaq, 1983, cet.1, hal. 16-17). Rasulullah
> SAW
> > bersabda: Sesungguhnya Allah, akan memperkuat agama ini (meski) melalui
> > tangan orang fajir (fajir: pelaku dosa, lawan dari saleh). (HR.
> Al-Bukhari,
> > Kitab al-Maghazi,
> >  Bab Ghazwah Khaibar, no. 3882 dan Imam Ahmad, Musnad Abi Hurairah,
> hadits
> > no. 7744).
> >
> > Jadi, Imam Ahmad, Ibn Taimiyah, Imam al-Bukhari dan lain-lain telah
> > menyimpulkan bahwa kemenangan dakwah bisa juga diperoleh melalui
> perantara
> > orang-orang bukan shaleh dan fasik. Tentu, orang fajir dan fasik yang
> > bagaimana dulu....tentu tidak boleh juga sembarangan, kan ? Dalam Sirah
> > Nabawiyah, ada riwayat bahwa Rasulullah SAW meminta bantuan dan
> perlindungan
> > pada pemimpin musyrik al-Muth'im bin 'Adiy atau raja Kristen Najasyi,
> beliau
> > juga berkoalisi dengan kabilah Khuzaah yang banyak dari mereka masih
> musyrik
> > dan Rasulullah SAW berkoalisi dalam treaty dengan Yahudi kafir dalam
> piagam
> > Madinah yang populer itu, atau meminta tolong pada Abdullah bin Uraiqith,
> > penunjuk jalan yang masih musyrik saat berhijrah ke Madinah.
> >
> > Meski begitu, pemimpin yang paling tepat adalah yang memiliki kesalehan
> dan
> > kekuatan strategi sekaligus. Tapi, yang seperti ini menurut Ibn
> > Taimiyah sangat jarang. Kadang dia saleh tapi dia terhalang oleh faktor
> luar
> > untuk memberikan kepemimpinan yang benar. Maka, menurut beliau, pemilihan
> > seorang pemimpin, harus mempertimbangkan aspek sekomprehensif mungkin,
> bukan
> > hanya sisi pribadi dia sendiri.
> >
> > Kelima, ditakdirkan JK lebih saleh dari SBY, kita bertanya, bagaimana
> dengan
> > Golkar? Saya berpendapat, salah satu keuntungan Pemilu 2009 yang
> > jelas adalah berhasil ''dihancurkannya'' suara partai terbesar penyokong
> > kerusakan di Indonesia yaitu PDIP dan Golkar. Kita tidak boleh lupa.
> Tahun
> > 2008 pasca fenomena PKS di DKI, Depok, Jabar dan Sumut, untuk
> pertamakalinya
> > PDIP dan Golkar duduk bersama menyatakan Deklarasi Palembang untuk
> > membendung apa yang mereka sebut bahaya sinkretisme terhadap keutuhan
> NKRI.
> > Orang terkejut untuk pertamakali PDIP-Golkar bisa duduk bersama, dan
> > ternyata kepentingannya sama-sama hendak melawan Islam. Jadi, habisnya
> dua
> > partai ini di tahun 2009 adalah prestasi yang harus kita syukuri.
> >
> > Dengan kemenangan SBY di Pilpres mendatang, maka ''kehancuran'' PDIP dan
> > Golkar sebagai pilar korupsi dan mega-kejahatan Indonesia itu bisa makin
> > ''disempurnakan''. Sebaliknya, kalau JK yang menang apa tidak mungkin
> Golkar
> > mengkonsolidasikan kekuatan dan come back lagi? Saya bertanya-tanya,
> > bagaimana kita bisa ''terbius'' dengan ''kesederhanaan'' dan
> > ''kebersahajaan'' JK-Wiranto untuk bersama-sama melupakan kejahatan
> Golkar?
> > Jangan-jangan, kita terjebak dalam strategi mafia dan jaringan kroni
> Golkar
> > dan kaum anti Islam melalui siasat kampanye tim sukses mereka? Saya kira,
> > masalah Pilpres, tidak bisa disederhanakan dalam figur JK-Wiranto saja.
> Ini
> > kalau kita menyepakati Golkar lebih bahaya dari Demokrat. Demokrat
> relatif
> > jauh lebih rapuh, tidak memiliki basis massa yang permanen serta hanya
> > bergantung pada figur SBY yang sudah pasti berakhir di 2014. Demokrat tak
> > punya basis memadai untuk menjadi kekuatan besar dan tahan lama. Demokrat
> > hingga kini tidak
> >  punya faktor yang diandalkan selain SBY bukan?
> >
> > Keenam, bisa jadi JK lebih saleh, namun nyatanya ia memiliki satu
> kekurangan
> > yang cukup fatal. Dia seorang yang lemah di tubuh Golkar sendiri. Dalam
> > Pemilu kemarin, banyak suara yang menolak JK. Dalam Golkar sampai ada
> empat
> > blok, selain JK, ada Sri Sultan, Akbar Tandjung dan Fadel Muhammad. Tiga
> > orang ini sama-sama memiliki basis massa yang kuat dan mencoba
> > langkah-langkah politik sendiri. Terlebih lagi, Akbar Tandjung berhasil
> > mengumpulkan banyak wakil dari daerah dalam Mukernas Golkar dan mengajak
> > boikot JK. Di koran Tempo diserukan agar JK berintrospeksi karena tidak
> > mampu menjaga keutuhan Golkar. Golkar, diambang perpecahan serius dimasa
> > kepemimpinan JK. Kondisi ini sangat berbahaya. Ternyata JK tidak mampu
> > mengendalikan partainya. Kalau JK setuju Golkar melakukan konvensi capres
> > seperti di tahun 2004, bisa jadi dia tidak terpilih sebagai capres karena
> > sekarangpun dukungan atas pencapresan JK dilakukan sangat terakhir.
> > Kelemahan JK ini akan
> >  mengakibatkan orang-orang partainya bertindak semau gue dalam
> menjalankan
> > pemerintahan nanti. Maka koalisi dengan JK menjadi langkah yang sangat
> rawan
> > karena kelemahan JK
> > mengendalikan partainya. Dan kedepan, figur-figur selain JK akan menunggu
> > untuk hadir di 2014. Ini berbeda dalam kasus Demokrat dan SBY.
> >
> > Ketujuh, berbicara tentang klenik, saya kira Golkar sendiri tidak bersih
> > dari klenik. Kita tahu, tokoh kunci Golkar yaitu Sri Sultan,
> mengkondisikan
> > masyarakatnya melalui agenda keraton yang berkutat dengan kultur klenik
> dan
> > khurafat yang dipelihara sistematis dan mengakar, bahkan menjadi cagar
> > budaya. Di Batam, caleg-caleg nomor-jadi Golkar diisi orang-orang
> Kristen.
> > Di Sumedang, ada caleg provinsi dari Golkar nomer jadi beragama Kristen
> yang
> > dimana-mana menggunakan tambahan H didepannya supaya dikesankan Haji.
> Maka,
> > kalau bisa, untuk mendukung atau menolak seorang pemimpin, sebaiknya
> tidak
> > didasari oleh secuil kasus A disini dan fakta B disana sehingga yang
> muncul
> > adalah fragmen yang tidak utuh karena fakta negatif bisa ada dimanapun.
> Kita
> > membutuhkan informasi yang lengkap dan komprehensif.
> >
> > Kedelapan, persoalannya bukan terletak pada berubah-ubahnya fatwa dan
> > zig-zagnya suatu langkah politik. Persoalannya adalah, manakah keputusan
> > yang benar? Langkah politik yang lempang tapi salah, tentu tidak kita
> > inginkan. Para ulama menyepakati kaedah perubahan fatwa mengikuti
> > perubahan kondisi dan sebabnya.. Zig-zag dan berubah-ubah itu tidak
> mengapa,
> > asalkan itu benar. Perubahan strategi politik antara 2004
> > dan 2009 itu tidak mengapa jika memang itu benar dan dibutuhkan. Strategi
> > politik tahun 2004, bukanlah seperti wahyu yang tidak boleh
> > diubah. Saya yakin, di tahun 2014 nanti juga akan terjadi
> > perubahan-perubahan strategi...
> > Masih banyak lagi alasan yang bisa diberikan mengenai mengapa tidak
> memilih
> > JK. Diantaranya adalah SBY telah bersedia menerima kontrak politik
> > yang berisi agenda-agenda dakwah seperti masalah pembebasan Palestina dan
> > lain-lain. Memang, kelemahan-kelemahan ini sebagian juga ada di
> > SBY. Namun di beberapa poin, SBY tidak seberat JK dengan Golkarnya.
> > Bagaimanapun SBY lebih aman dan menguntungkan untuk dipilih. Golkar
> memiliki
> > tingkat bahaya yang lebih permanen dibanding Demokrat.
> >
> > Meski begitu, harus diakui PKS juga punya kesalahan dan kelemahan. Selain
> > itu, ada juga masalah teknis dan komunikasi. Makanya, saya tidak terkejut
> > mendapati orang bingung melihat PKS masih di jalur dakwah atau bukan.
> Wajar,
> > karena PKS bukan kumpulan malaikat dan nabi. Mereka adalah
> manusia-manusia.
> > Adalah tidak manusiawi, jika kita tidak mau memahami kesalahan PKS.
> Namun,
> > selama partai ini masih memelihara ribuan halaqah yang merumuskan dan
> > merealisasikan berbagai agenda dakwah dan tarbawi, lebih dari satu juta
> > kader terbina, ada agenda tatsqif, mabit dan katibah, punya Majlis Syura
> dan
> > Dewan Syariah, struktur dakwah dan jamaahnya masih solid, tidak pecah dan
> > terus bekerja, masih gegap memekikkan kata jihad, takbir dan kematian
> > syahid, masih menangis dalam shalat malam berjamaah dan merasakan
> > penderitaan rakyat Palestina, saya meyakini PKS tetap satu-satunya partai
> > dakwah yang paling relevan di Indonesia . Kecuali, kalau itu semua sudah
> > bubar dan
> >  tinggal kegiatan politiknya saja.
> >
> > William Lidle, seorang Yahudi ahli Indonesia mengatakan di Metro-TV PKS
> > adalah kekuatan Islam paling berbahaya. Baru-baru ini, terbit sebuah buku
> > "Ilusi Negara Islam" oleh LibForAll. Disana ada Gus Dur, Musthafa Bishri
> dan
> > Syafii Maarif. Isinya sangat menyudutkan PKS sebagai kaum ekstrim yang
> > membahayakan NKRI. Di Singapore, Taufik Kiemas menyebut PKS sebagai
> > metamorfosa kaum teroris menjadi partai yang legal. Belum lagi isu
> Wahabi,
> > GAM dan lain-lain yang ditujukan pada PKS. Kaum anti Islam sedang panik
> > melihat perkembangan Islam melalui PKS. Mereka takut fenomena Turki,
> > Mesir dan Palestina terjadi di Indonesia . Mereka jauh lebih takut PKS
> > dibanding HTI, FPI, Salafy atau Majelis Mujahidin. Kenapa justru kita
> > sebagai orang yang sadar dengan Islam malah hendak menyerang PKS?
> >
> > Sudah cukup rasanya umat Islam merasakan perihnya perpecahan, kelemahan
> dan
> > dikerjain orang lain. Biarlah kader-kader PKS lebih memilih suara
> > qiyadah dan syura mereka. Janganlah kita menambah lebih banyak lagi
> syubhat
> > dan kebingungan sehingga menyebabkan perpecahan dan kelemahan.
> > Semoga Allah melimpahi kita dan para pemimpin Islam dengan hidayah dan
> > rahmat. Semoga Allah memelihara langkah kita dalam istiqamah. Amin.
> >
> > Wallah A'lam bis-Shawab. Wassalamualaikum
> >
> >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
>
>
> ------------------------------------
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

==========================================

MILIS MAJELIS MUDA MUSLIM BANDUNG (M3B)
Milis tempat cerita, curhat atau ngegosip mengenai masalah anak muda dan Islam.

Sekretariat : 
Jl Hegarmanah no 10 Bandung 40141
Telp : (022)2036730, 2032494 Fax : (022) 2034294

Kirim posting mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Berhenti: mailto:majelismuda-unsubscr...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/majelismuda/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/majelismuda/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:majelismuda-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:majelismuda-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    majelismuda-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke