Sekedar sharing pemikiran saja, Kalau laki-laki berpoligami maka apabila si
wanita hamil akan jelas siapa Bapak dari anak yg dikandungnya. Tapi kalau
wanita menikah dengan banyak laki-laki maka akan membingungkan siapa
Bapaknya :-)

btw buat saya kenapa harus ber-poligami apabila istri pertama masih bisa
membahagiakan kehidupan rumah tangga dan bisa menjalankan tugasnya sebagai
istri.

Kalau ngomongin ibadah, maka ada banyak jalan kok untuk itu.

Jika berbicara masalah "adil", rasanya manusia biasa tidak akan pernah bisa
berbuat adil :-).
Apakah disini ada seseorang yang merasa dirinya adalah orang yang paling
adil ? dan bisa berbuat adil ?

-aryadi-


On 12/4/06, suhana hana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>    DUHHH&#8230;POLIGAMI
>
> Hmm..aku selalu berfikir, kenapa Allah membolehkan laki2 untuk poligami
> sedangkan tidak untuk wanita. Benarkah ini tidak adil?? Hmm..aku selalu
> menyakini apapun yg diperintahkan dan dilarang oleh Allah pasti semua untuk
> kebaikan kita sendiri. Sedangkan apapun yg dibolehkan oleh Allah, maka akan
> banyak pelajaran yg bisa dijadikan hikmah dan cara Allah mendidik kita dan
> memberikan kebebasan pada kita untuk memilihnya dengan konsekuensi2 atas
> apapun yg sudah kita pilih.
>
> Subhannallah..sungguh hanya Allah lah yg paling tahu tabiat semua
> mahlukNya, terutama manusia yg diberikan kepercayaan untuk menjadi khalifah
> di muka bumiNya. Aku termasuk sesorang yg senang memperhatikan tingkah laku
> tiap2 orang, baik laki2 maupun wanita. Laki2 pada kenyataannya memang tidak
> cukup hanya dengan 1 orang wanita yg menjadi pendampingnya. (bohong..kalau
> ada laki2 yg mengatakan tidak minat dan terbetik dihatinya untuk poligami)
>
> Hmm..maaf..maaf..bukan bermaksud untuk fulgar disini, namun berdasarkan
> pengalaman yg pernah hidup bersama dengan seorang laki2, hingga sedikit
> banyak aku tahu waktu2 kapan laki2 membutuhkan wanita sebagai tempat
> menampung kebutuhan biologisnya, karena setiap hari hormon tersebut
> diproduksi dan sebagai sesuatu yg wajib untuk dikeluarkan agar tidak menjadi
> penyakit pada dirinya. Namun tidak begitu dgn wanita yg tidak akan
> memproduksi hormonnya bila tidak ada rangsangan. (maaf kalau salah)
>
> Dalam hal perasaan seorang laki2 mempunyai tabiat yg cenderung membagi
> rasa sayangnya (cintanya) kepada beberapa orang wanita, spt rasa sayang
> seorang ibu terhadap anak2nya. Namun..dalam hal perasaan, seorang wanita
> tidak mampu membagi cintanya kepada laki2 lain bila ia sudah memiliki satu
> orang laki2 yg menempati sisi hatinya dan cenderung ingin memiliki cinta
> seorang laki2 itu secara penuh, spt perasaan seorang anak terhadap ibunya yg
> selalu mencari perhatiaan dan mengharap hanya dirinya yg harus diperhatikan
> dan disayang oleh ibunya.
>
> Subhannallah..disinilah bentuk ujian yg diberikan oleh Allah kepada laki2
> dan wanita. Laki2 yg mempunyai tabiat cenderung dan mampu membagi rasa
> sayangnya kepada wanita lain itu, mampukah dia untuk dapat mengkontrol
> dirinya agar tidak dengan mudahnya membagi2 kan rasa sayang dan cintanya
> kepada wanita lain tanpa perhitungan dan landasan pijakan yg benar dan
> ditentukan oleh Allah sebagai pencipta dan paling mengerti ttg tabiat semua
> mahlukNya.
>
> Sedangkan wanita yg mempunyai tabiat setia pada pasangannya dan tidak
> mampu membagi rasa sayang di hatinya pada laki2 yg sudah menempatinya, dan
> cenderung ingin memiliki sepenuhnya cinta laki2 yg menempati hatinya
> tersebut, spt tabiat seorang anak terhadap ibunya yg selalu berharap hanya
> dirinyalah yg paling disayang dan dikasihi oleh ibunya tersebut.
> Mampukah..wanita untuk menekan rasa egoisnya yg ingin memiliki sepenuhnya
> cinta laki2 dan berbagi dengan wanita lain.?
>
> Hmm..kadang aku berpikir, mengapa para istri Rasul mengikhlaskan
> Rasulullah berpoligami yaitu seorang figur suami tanpa cacat akhlaknya,
> mengapa para istri membiarkan barang bagus tersebut untuk dimiliki oleh
> wanita lain?bukankah seharusnya barang bagus dimiliki sendiri tanpa
> membaginya dengan yg lain?? (itu akal manusia)
> Aku akan kembali kepada figur seorang wanita yg mampu memberikan apa saja
> untuk seseorang yg dicintainya, bahkan mampu memberikan sesuatu yg sangat
> disayangnya untuk diberikan dan akan diberikan sebagai bentuk cinta dan
> bukti sayangnya pada laki2 yg dicintainya. Dan jelas&#8230;Rasul sebagai
> figur yg layak diberikan cinta sepenuhnya oleh istri2nya dan figur yg layak
> untuk diberikan semua yg diinginkan olehnya dan membuat nyaman dan
> menyenangkan dirinya. Karena begitulah tabiat seorang wanita apabila sudah
> mencintai satu orang laki2.
>
> Jadi benarkah kita (wanita) mencintai suami kita??lalu kenapa kita
> membiarkan orang yg kita cintai itu menderita karena perasaan sayangnya pada
> wanita lain yg sudah menjadi tabiatnya laki2? lalu mengapa kita membiarkan
> suami kita pergi untuk menghilangkan rasa cintanya yg menyiksa dirinya
> kepada wanita lain namun tidak bisa diraihnya, karena alasan sayangnya pula
> pada kita hingga meredam dan menyiksa dirinya sendiri? hmm.. lebih ikhlas
> kah kita membiarkan orang yg kita cintai untuk sembunyi2 menunjukan rasa
> sayangnya pada wanita lain dalam bentuk materi maupun perasaan? kenapa kita
> membiarkan orang yg kita sayang bermain2 dipinggir jurang yg memungkinkan
> dirinya bisa terjatuh?
>
> Hmm..memang tidak semua laki2 bisa diberikan hal istimewa yg diberikan
> oleh para isri Rasul kepada Muhammad. Tapi bagiku pribadi..andaikan..memang
> suami sudah taat pada Allah sayang pada kita, keluarga dan bertanggung jawab
> memenuhi semua yg menjadi kebutuhan baik materi maupun spirituil,
> rasanya..tidak ada alasan untuk memenuhi keinginan yg membuat dirinya
> bahagia dan menjaga orang yg kita sayang dari berbuat dosa.
>
> Syarat laki2 boleh berpoligami adalah kuat secara materi, fisik, ilmu yg
> benar, dan adil. Hmm..adil secara materi, memang cenderung mudah untuk
> diberikan, namun keadilan secara perasaan?? Hmm..aku jadi teringat doa Rasul
> pada saat selesai dari rumah istrinya &#8220;ya..Allah hanya inilah yg bisa
> aku berikan semampuku, jangan cela aku karena rasa yg aku berikan kepada
> istri2ku.&#8221;
>
> Hmm..Allah tahu sekali bahwa laki2 tidak akan pernah bisa berbuat adil
> dalam hal perasaan, karena dia akan lebih cenderung pada wanita yg mampu
> membuat perasaanya lebih cenderung untuknya. Dan insya Allah, Allah
> memaafkan selama diniatkan untuk sebisa mungkin berbuat adil sekemampuannya.
>
> Namun..jika semua dijalankan hanya untuk mengharap Ridho Allah, rasanya
> tidak ada yg berat untuk diberikan dan menjadikan bukti cinta kita padaNya
> dan RasulNya. Jika Allah dan RasulNya membolehkan..lalu mengapa kita harus
> menentang dan meributkan?? Jika teh ninik ikhlas membagi AA Gym kepada
> wanita lain, kenapa kita yg harus sewot dgn wanita yg dapat bagian
> itu?hehehe apa kita tahu..seberapa besar cinta nya kepada AA dan seberapa
> besar cintanya kepada Allah dan Rasul?? Apakah kita tahu? Apa yg sebenarnya
> sedang dituju oleh wanita sholeha spt teh ninik??AA Gym kah tujuannya or
> Allah lah tujuan mereka?? Ya..kalau ngiri sama AA..cobalah mulai berprilaku
> spt AA dan kuat secara materi maupun spirituil? Aku yakin..akan banyak teh
> ninik yg lain yg ikut dibelakangnya.
> Banyak sekali hikmah yg disembunyikan oleh Allah di dalam hal poligami,
> dan ilmu kita terlalu sedikit dan dangkal untuk mencerna dan menangkapnya
> dengan akal.
>
> Bukan berarti menulis spt ini lalu menyarankan untuk berpoligami tanpa
> aturan lho?? Or menyarankan para wanita untuk menerima tawaran poligami
> tanpa aturan pula. Intinya adalah dasarkan semua kepada aturan Allah dan
> contoh Rasulullah sebagai pijakan yg benar kemudian, tanya diri, tanya hati,
> gunakan akal dan gunakan perasaan, baru dech..putuskan.. layakkah untuk
> melakukannya or layakkah untuk diterima? Putuskan dengan ilmu dan bukan
> dengan emosi sesaat yg sering menipu ..*_^
>
>
>
> Salam
> hana
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke