Di
bawah adalah dalil Nabi Muhammad Nabi dan Rasul terakhir dan tidak ada
Nabi sesudahnya. Ini adalah dalil-dalil dari Al Qur’an dan Hadits yang
mematahkan argumen kelompok Ahmadiyah yang menyatakan Mirza Ghulam
Ahmad sebagai Nabi. 

Ketika disodorkan ayat: QS
AL AHZAB 40: ” Bukanlah Muhammad itu bapak salah seorang laki-laki di
antara kamu tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi”.
ada yang berargumen bahwa Nabi Muhammad hanya Nabi terakhir. Bukan
Rasul terakhir. Namun hadits di bawah menunjukkan bahwa Nabi Muhammad
bukan hanya Nabi terakhir, tapi juga Rasul terakhir: 

Rasulullah SAW
menegaskan: “Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada akhirnya.
Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku”. (Tirmidhi,
Kitab-ur-Rouya, Bab Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad; Marwiyat-Anas bin
Malik). 





Date: Fri, 13 Dec 1996 15:36:34 MET


 


From: M. Nurhuda <[EMAIL PROTECTED]>


 


To: [EMAIL PROTECTED]


 


Assalamu’ alaikum Wr. Wb,


 


Inilah 17 dalil tak ada Nabi baru setelah Muhammad.


 


TAK ADA NABI BARU LAGI SETELAH RASULULLAH


 


—————————————–


 



 



 


1.
QS AL AHZAB 40: ” Bukanlah Muhammad itu bapak salah seorang laki-laki
di antara kamu tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi”


 


2. Imam Muslim dan yang lainnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi 
Muhammad SAW bersabda:


 


“Perumpamaan
saya dan para Nabi sebelum saya seperti orang yang membangun satu
bangunan lalu dia membaguskan dan membuat indah bangunan itu kecuali
tempat batu yang ada di salah satu sudut. Kemudian orang-orang
mengelilinginya dan mereka ta’juk lalu berkata: ‘kenapa kamu tidak
taruh batu ini.?’ Nabi menjawab : Sayalah batu itu dan saya penutup
Nabi-nabi”


 


3. Imam Muslim juga meriwayatkan dari Jubair bin Mut’im RA bahwa Nabi SAW 
bersabda:


 


“Sesungguhnya
saya mempunyai nama-nama, saya Muhammad, saya Ahmad, saya Al-Mahi, yang
mana Allah menghapuskan kekafiran karena saya, saya Al-Hasyir yang mana
manusia berkumpul di kaki saya, saya Al-Aqib yang tidak ada Nabi
setelahnya”


 


4. Abu Daud dan yang lain dalam hadist Thauban Al-Thawil, bersabda Nabi 
Muhammad SAW:


 


“Akan ada pada umatku 30 pendusta semuanya mengaku nabi, dan saya penutup para 
Nabi dan tidak ada nabi setelahku”


 


5. Khutbah terakhir Rasulullah …


 


”
…Wahai manusia, tidak ada nabi atau rasul yang akan datang sesudahku
dan tidak ada agama baru yang akan lahir.Karena itu, wahai manusia,
berpikirlah dengan baik dan pahamilah kata-kata yang kusampaikan
kepadamu. Aku tinggalkan dua hal: Al Quran dan Sunnah, contoh-contoh
dariku; dan jika kamu ikuti keduanya kamu tidak akan pernah tersesat …”


 


6. Rasulullah SAW menjelaskan: “Suku Israel
dipimpim oleh Nabi-nabi. Jika seorang Nabi meninggal dunia, seorang
nabi lain meneruskannya. Tetapi tidak ada nabi yang akan datang
sesudahku; hanya para kalifah yang akan menjadi penerusku (Bukhari,
Kitab-ul-Manaqib).


 


7.
Rasulullah SAW menegaskan: “Posisiku dalam hubungan dengan nabi-nabi
yang datang sebelumku dapat dijelaskan dengan contoh berikut: Seorang
laki-laki mendirikan sebuah bangunan dan menghiasinya dengan keindahan
yang agung, tetapi dia menyisakan sebuah lubang di sudut untuk tempat
sebuah batu yang belum dipasang. Orang-orang melihat sekeliling
bangunan tersebut dan mengagumi keindahannya, tetapi bertanya-tanya,
kenapa ada sebuah batu yang hilang dari lubang tersebut? Aku seperti
batu yang hilang itu dan aku adalah yang terakhir dalam jajaran
Nabi-nabi”. (Bukhari, Kitab-ul-Manaqib).


 


8.
Rasulullah SAW menyatakan: “Allah telah memberkati aku dengan enam
macam kebaikan yang tidak dinikmati Nabi-nabi terdahulu: - Aku
dikaruniai keahlian berbicara yang efektif dan sempurna. - Aku diberi
kemenangan karena musuh gentar menghadapiku - Harta rampasan perang
dihalalkan bagiku. -Seluruh bumi telah dijadikan tempatku beribadah dan
juga telah menjadi alat pensuci bagiku. Dengan kata lain, dalam
agamaku, melakukan shalat tidak harus di suatu tempat ibadah tertentu.
Shalat dapat dilakukan di manapun di atas bumi. Dan jika air tidak
tersedia, ummatku diizinkan untuk berwudhu dengan tanah (Tayammum) dan
membersihkan dirinya dengan tanah jika air untuk mandi langka. - Aku
diutus Allah untuk menyampaikan pesan suciNYA bagi seluruh dunia. – Dan
jajaran Kenabian telah mencapai akhirnya padaku (Riwayat Muslim,
Tirmidhi, Ibnu Majah)


 


9.
Rasulullah SAW menegaskan: “Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai
pada akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku”.
(Tirmidhi, Kitab-ur-Rouya, Bab Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad;
Marwiyat-Anas bin Malik).


 


10.
Rasulullah SAW menjelaskan: ‘Saya Muhammad, Saya Ahmad, Saya Pembersih
dan kekafiran harus dihapuskan melalui aku; Saya Pengumpul, Manusia
harus berkumpul pada hari kiamat yang datang sesudahku. (Dengan kata
lain, Kiamat adalah satu-satunya yang akan datang sesudahku); dan saya
adalah Yang Terakhir dalam arti tidak ada nabi yang datang sesudahku”.
(Bukhari dan Muslim, Kitab-ul-Fada’il, Bab Asmaun-Nabi; Tirmidhi,
Kitab-ul-Adab, Bab Asma-un-Nabi; Muatta’, Kitab-u-Asma-in-Nabi;
Al-Mustadrak Hakim, Kitab-ut-Tarikh, Bab Asma-un-Nabi).


 


11.
Rasulullah SAW menjelaskan: “Allah yang Maha Kuasa tidak mengirim
seorang Nabi pun ke dunia ini yang tidak memperingatkan ummatnya
tentang kemunculan Dajjal (Anti-Kristus, tetapi Dajjal tidak muncul
dalam masa mereka). Aku
yang terakhir dalam jajaran Nabi-Nabi dan kalian ummat terakhir yang
beriman. Tidak diragukan, suatu saat, Dajjal akan datang dari antara
kamu”. (Ibnu Majah, Kitabul Fitan, Bab Dajjal).


 


12.
Abdur Rahman bin Jubair melaporkan: “Saya mendengar Abdullah bin ‘Amr
ibn-’As menceritakan bahwa suatu hari Rasulullah SAW keluar dari
rumahnya dan bergabung dengan mereka. Tindak-tanduknya memberi kesan
seolah-olah beliau akan meninggalkan kita. Beliau berkata: “Aku
Muhammad, Nabi Allah yang buta huruf”, dan mengulangi pernyataan itu
tiga kali. Lalu beliau menegaskan: “Tidak ada lagi Nabi sesudahku”.
(Musnad Ahmad, Marwiyat ‘Abdullah bin ‘Amr ibn-’As).


 


13.
Rasulullah SAW berkata: ” Allah tidak akan mengutus Nabi sesudahku,
tetapi hanya Mubashirat”. Dikatakan, apa yang dimaksud dengan
al-Mubashirat. Beliau berkata: Visi yang baik atau visi yang suci”.
(Musnad Ahmad, marwiyat Abu Tufail, Nasa’i, Abu Dawud). (Dengan kata
lain tidak ada kemungkinan turunnya wahyu Allah di masa yang akan
datang. Paling tinggi, jika seseorang mendapat inspirasi dari Allah,
dia akan menerimanya dalam bentuk mimpi yang suci).


 


14.
Rasulullah SAW berkata: “Jika benar seorang Nabi akan datang sesudahku,
orang itu tentunya Umar bin Khattab”. (Tirmidhi, Kitab-ul-Manaqib).


 


15.
Rasulullah SAW berkata kepada ‘Ali, “Hubunganmu denganku ialah seperti
hubungan Harun dengan Musa. Tetapi tidak ada Nabi yang akan datang
sesudahku”. (Bukhari dan Muslim, Kitab Fada’il as-Sahaba).


 


16.
Rasulullah SAW menjelaskan: “Di antara suku Israel sebelum kamu,
benar-benar ada orang-orang yang berkomunikasi dengan Tuhan, meskipun
mereka bukanlah NabiNYA. Jika ada satu orang di antara ummatku yang
akan berkomunikasi dengan Allah, orangnya tidak lain daripada Umar.
(Bukhari, Kitab-ul-Manaqib)


 


17.
Rasulullah SAW berkata: “Tidak ada Nabi yang akan datang sesudahku dan
karena itu, tidak akan ada ummat lain pengikut nabi baru apapun”.
(Baihaqi, Kitab-ul-Rouya; Tabrani)


 


Wassalam


 


M. Nurhuda


 


http://media.isnet.org/islam/Ahmadiyyah/Dalil17.html


 
===
Mari belajar Islam dan berdakwah melalui SMS 
Cara berlangganan:
REG SI kirim ke 3252
Tarif Rp.1000 ,- + PPN
content akan dikirim tiap hari 
 
Untuk berhenti ketik:
UNREG SI kirim ke 3252 
 
Sementara ini hanya bisa diakses provider selular Telkomsel 
 
Dapatkan tulisan-tulisan tentang Islam di:
http://www.media-islam.or.id





      
____________________________________________________________________________________
Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs

Kirim email ke