> ----- Original Message ----- 
> From: "Eva Yulianti" <[EMAIL PROTECTED]>
> Sila ke -2
>
> KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
>
> 1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya 
> sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa.
>
> 2. mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap
> manusia, tanpa menbeda-bedakan suku,keturunan, agama, kepercayaan, jenis
> kelamin,kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
>
> 3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
>
> 4. Mengembangkan sikap tenggang Rasa dan tepa selira.
>
> 5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
>
> 6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
>
> 7. gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
>
> 8. berani membela kebenaran dan keadilan.
>
> 9. bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat 
> manusia.
>
> 10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa
> lain.
+++++++++++++++
sur :
Penjelasan dari sila ke 2 menjadi 10 butir di atas sungguh membuat
sedih, karena di dalam praktek kehidupan berbangsa dan bertanah
air banyak di coreng oleh masyarakatnya sendiri. ( terutama di
kota besar )

Bisa dibilang ke 10 butir tersebut hanya butir ke 7 yang masih eksis
itu pun dikarenakan adanya kepentingan sesaat ( mau pemilu, ada bencana,
perayaan ketatanegaraan maupun agama ), sedang butir lainnya ?
( dikampung masih ada gotong royong seh, biarpun rada-rada bergeser ke
 kampung daleman lagi )

Dan yang patut diingat, ke sepuluh butir ini masih bisa dirasakan
 prakteknya justru di kota-kota/dusun yang jauh dengan pusat kota/kekuasaan, 
dimana
masyarakat 'pinggiran' yang 'memiliki' pemikiran sederhana dan apa adanya
tanpa mempelajari apa itu Pancasila bisa jadi malah tidak tahu dan tidak
hafal isi Pancasila, apalagi P4.

Sedang di dalam susunan dari Pancasila, sebagai urutan ke dua bukan semata
asal ditaruh pada posisi ke dua, karena sekali sila ke Dua ini tidak
 berjalan dengan baik dan benar maka bisa dibilang sila lain nya pun menjadi 
tidak
 bermanfaat
baik sebagai dasar negara maupun sebagai ideologi apa lagi untuk kehidupan
 berbangsa dan bernegara.

Sejarah sudah mencatat bahwa NKRI/Nusantara berdiri karena kesepakatan
 bersama dari banyak daerah, dan pusat ketatanegaraan maupun pusat
 kekuasaan
menjadi fondasi pertama untuk kelangsungan NKRI, dan sekali pusat
 ketatanegaraan/pusat kekuasaan melupakan hakekat Pancasila, tidak lah
 heran hilang propinsi dan pulau, apapun alasannya, karena pengamalan dari
 sila ke 2 tidak benar-benar "MAU" dijalan kan, karena demi kepentingan
 sesaat.

Kembali masyarakat kecil nun jauh dari perkotaan dan pusat kekuasaan hanya
 bisa heran dan malah 'kagum' NKRI bisa berubah menjadi besar dalam hal
 banyak propinsi dan menjadi kecil dalam hal luas dan wilayahnya. ( bisa
 jadi malah tidak tahu bahwa NKRI itu sebenarnya memiliki luas, bhineka dan
 kuasa )

Haiyyaaaaaaa...

sur
ps.
Mohon koreksi bilamana keliru. 



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke