Ass,wr,wb,

menarik utk di tanggapi, semoga ada manpaat dari tanggapan ambo ini:

dari pertemuan2 pariwisata baru2 ini, di ITB berlin dan ATF laos, ambo tidak bertemu 
dg satupun pelaku pariwisata yg spesifik mewakili Sumbar. Di berlin lebih parah lagi, 
IND ternyata adl Bali. Karena, entah berapa ratus square meter booth yg di pakai oleh 
para pelaku pariwisata bali utk menaikkan citra yg telah jatuh ini. Kemana itu para 
pelaku pariwisata di sumatra barat ? mana booth hotel2 di Sumatera Barat ? sedikit 
sekali.

dari gambaran di atas terlihat betapa salahnya strategi pemasaran INDdi pariwisata 
ini. Kenapa hanya menjual bali yg sedang kehilangan daya tariknya ? bila memaksakan 
menjual bali saat ini, ambo raso hanya low-end market yg datang. High-end market lebih 
memilih destinasi lain yg lebih aman dan baru. 

Kita semua tau, bhw yg di harapkan tentunya group2 turis, biasanya belum pernah ke 
Bali, tapi para agen yg menjual grup sangat bergantung pada : asuransi, load factor 
(pesawat) yg akhirnya menentukan harga tiket borongan. Dan memaksa menjual bali saat 
ini hanya berakibat pada: harga kamar murah, harga tiket murah. Dan bali akan berakhir 
spt Phuket dengan market murah spt Taiwan, Rusia, Middle Easern, yg maap saja, ngga 
punya spending power. Di perparah, dengan kebanyakan charter flight yg beroperasi 
(charter fligh merusak harga airline, yg down the stream akan merusak harga kamar)

Sementara, individual turis yg bepergian tanpa arrangement dari group/agent, biasanya 
repeated tourist, masih lagi terbagi atas 2 jenis: high end (jenis ini mungkin sedang 
mempertimbangkan destinasi lain yg aman, dan belum pernah di kunjungi) dan 
backpackers. Tampaknya individual turis yg 'berani' datang ke IND adl yg type 
backpackers/low-budget turis. Karena mereka mobile.

Jadi kenapa tidak jual destinasi lain spt Sumatera Barat ? 

sebelum mencanangkan utk menjual Sumater Barat, faktor yg harus di pertimbangkan:

a. siapa yg cocok menjadi turis di Sumatera Barat, dengan mempertimbangkan 
adat-istiadat yg berlaku

b. konsep pariwisata model apa yg mau di jual dan cocok dg dengan Sumatera Barat ? 
culinary adventure ? back to nature ? 

c. dengan kondisi pariwisata saat ini, apakah lebih baik langsung menggebrak dengan 
visit year, menjanjikan profesionalisme, kenyamanan infrastruktur dll, atau lebih baik 
menciptakan citra yg "easy destination" dengan meng enhance kondisi yg sudah ada: 
memberikan kemudahan pada para backpackers (free excess luggage utk ransel), atau free 
excess lugagge utk para surfers. Harus di ingat, low market lah yg kemudian 
menciptakan trend. Seperti GOA, Myanmar, Laos.

tentunya lebih baik utk tidak mengikuti malaysia, yg walau berhasil dg <alaysia Truly 
Asia, tapi keberhasilannya adl karena berhasil membangun image. Bukan karena tujuan 
destinasinya (malaysia tampaknya menargetkan kedatangan turis, belum lagi secara 
spesifik menjual destinasi. Mereka tau akan sulit utk menghilangkan citra buruk 
penculikan di beberapa kepulauan mereka dulu)

Jadi, menurut ambo, yg harus di dahulukan adl membuat image yg benar dan tepat 
mengenai Sumatera Barat, baik image mengenai masyarakatnya, kebudayannya, kemudahan2 
yg tersedia tanpa over estimate konisi yg ada. Lantas baru di canangkan strategi 
pemasarannya.

Ambo saat ini di rantau, walaupun apa yg terjadi di negri sendiri (maksudnya 
kesalahan2 strategi pariwisata) secara langsung telah memberi dampak positif bagi 
negara tampek ambo bekerja, tentunya prihatin juga kalo jerih payah pelaku pariwisata 
IND tidak membawa hasil.

Ada joke di kalangan pelaku pariwisata internasional: another bom in Indonesia means 
another booming years for other countries.

Maka dari itu, sudah saatnya menjual destinasi dan image yg tidak ada sangkut pautnya 
dengan bom (bali, jakarta dll) dan sumatera barat harunya bisa mengambil kesempatan. 
tinggal menetapkan strategi saja.

semoga ada manpaatnya,

wass,

da.33.mandalay.








----- Original Message -----
From: "RaNK MaRoLa" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Fri, 11 Jun 2004 09:48:55 +0700
To: "KaRaNTau" <[EMAIL PROTECTED]>,"KaSuRau" <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Sumbar Canangkan Visit Minangkabau 2005

> Sumbar Canangkan Visit Minangkabau 2005
> By padangekspres, Jumat, 11-Juni-2004, 04:17:28 WIB
> 
> Padang, Padek-Tahun 2005 Provinsi Sumbar mencanangkan "visit Minangkabau
> years" (kunjungan wisata Minangkabau), dengan jargon ke mancanegara
> "Minangkabau trully Malay" (Minangkabau Melayu sesungguhnya).Gebyar wisata
> ini, merupakan salah satu langkah atau program Sumbar melalui Dinas
> Pariwisata, untuk lebih menduniakan wisata Sumbar.
> 
> Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Yulrizal Baharin, ketika
> dalam percakapannya dengan koran ini, di ruang kerjanya, Kamis (10/6),
> tentang prospek dan kebijakan pembangunan pariwisata Sumbar 10 tahun ke
> depan.
> 
> Ia mengemukakan, kegiatan itu bagian rangkaian dari proyeksi pencapaian
> target sektor wisata, yang diplot 63.232.870 US Dolar dengan perkiraan
> 107.293 orang pada tahun 2010. Sementara untuk wisatawan lokal,
> diproyeksikan sebesar Rp1.211.437.500.000 yang bisa masuk ke Sumbar, dengan
> jumlah kunjungan, 1.050.000 orang.

***********90909090****************(0909090909*************90909090909

-- 
_______________________________________________
Get your free email from http://ehotelier.com  
Designed for hotelier's on the move


Powered by Outblaze
____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke