WordStar Dipakai Pada Daftar Cekal Imigrasi?
http://priyadi.net/archives/2005/05/09/
wordstar-dipakai-pada-daftar-cekal-imigrasi/#more-353


WordStar adalah sebuah aplikasi pengolah kata yang populer pada tahun 80-an. 
Wordstar tersedia untuk sistem operasi DOS, walaupun versi-versi terakhirnya 
juga tersedia untuk sistem operasi Windows. Saya sendiri sudah tidak ingat 
kebanyakan tombol kombinasi WordStar, kecuali mungkin Ctrl-KB dan Ctrl-KK 
untuk mengawali dan mengakhiri blok :). Bagi anda yang ingin merasakan 
pengolah kata pada tahun 1980-an, anda dapat menggunakan Joe. Joe adalah 
sebuah editor teks untuk UNIX yang memiliki antarmuka yang mirip dengan 
Wordstar.

OK, intinya adalah Wordstar adalah sebuah pengolah kata yang populer pada 
dasawarsa 80-an :). Tapi ternyata imigrasi Indonesia masih menggunakan 
WordStar, bukan untuk membuat dan membaca dokumen, tetapi sebagai basis data 
daftar cekal imigrasi Indonesia! Kenyataan ini diketahui setelah SBY 
melakukan sidak ke bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.

Wajarlah jika pihak imigrasi kesulitan untuk menggunakan aplikasi tersebut, 
karena:

    * Aplikasi ini tidak didesain sebagai aplikasi basis data, melainkan 
sebagai aplikasi pengolah kata
    * Aplikasi ini sudah jarang dipakai, sehingga interoperabilitas dengan 
perangkat lunak lainnya sangat kurang.
    * Sedangkan lambatnya aplikasi tersebut kemungkinan bukan karena 
Wordstarnya, tetapi jumlah data tidak sebanding dengan kemampuan komputer 
untuk memrosesnya.

Kolumnis WSJ, Jeremy Wagstaff, bahkan juga menyempatkan diri untuk membuat 
anekdot tentang bagaimana usaha petugas imigrasi Indonesia dalam mencegah 
terorisme pada blognya :).
http://loosewire.typepad.com/blog/2005/05/stopping_terror.html


*** Presiden Temukan Komputer di Bandara Macet

http://www.mediaindo.co.id/cetak/berita.asp?id=2005050800030525


JAKARTA(Media): Komputer di ruang cegah tangkal (cekal) unit Imigrasi 
Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, macet. Petugas Imigrasi kesulitan 
membuka file nama-nama yang masuk dalam cekal.

Hal itu terungkap saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan inspeksi 
mendadak (sidak) di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, kemarin.

Pukul 13.30 WIB, Presiden yang datang bersama istrinya, Ani Susilo Bambang 
Yudhoyono, meminta petugas di unit Imigrasi untuk membuka file yang berisi 
nama-nama buronan yang terkena cekal.

Petugas itu harus mengulang tiga kali untuk membuka nama Sudjiono Timan, 
buronan kasus korupsi di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI).

Dalam sidak tersebut, Presiden ikut memeriksa 2.000 hingga 5.000 nama yang 
masuk dalam daftar cekal. Dari jumlah itu, 2.300 merupakan nama yang dicegah 
keluar negeri, dan sekitar 5.000 merupakan nama yang ditangkal untuk masuk 
Indonesia.

Presiden sempat mengecek nama koruptor kelas kakap, seperti Edi Tansil. 
Presiden kembali meminta petugas untuk membuka salah satu nama yang masuk 
cekal. Keluarlah nama Saad Hasim Robert asal Australia.

Ketika masih di ruang kepala unit Imigrasi, Presiden sempat menyaksikan 
petugas tidak bisa membuka beberapa file nama-nama yang masuk dalam cekal.

Komputer yang masih menggunakan program WS itu juga terlihat lambat untuk 
membuka daftar cekal. Petugas loket pun juga kesulitan untuk memastikan 
orang yang melewati loketnya ialah buronan negara atau bukan. Sebab, untuk 
membuka file lamban dan tidak ada penjelasan ciri khusus para buronan.

Usai sidak, Presiden memerintahkan petugas untuk segera mengganti komputer 
di unit Imigrasi tersebut. "Komputer bandara harus di-upgrade karena 
prosesnya sangat lama dan error untuk mencari data," ujarnya.

Dia juga mengingatkan Departemen Perhubungan dan Angkasa Pura, Departemen 
Hukum dan HAM, serta kepolisian untuk meningkatkan pengamanan.

Terminal TKI

Selain itu, Presiden juga melakukan sidak ke Terminal Kedatangan TKI. Dalam 
kunjungan itu, Presiden bertemu 100 TKI, 50 di antaranya diajak berbicara 
satu per satu. "Banyak cerita mengenai terjadinya pungli, proses yang tidak 
benar, dan calo di sana-sini yang sangat membebani mereka," kata Presiden 
kepada wartawan usai sidak.

Namun menurut Presiden, sebagian TKI juga mendapat perlakukan yang baik. 
"Sebagian dari mereka mengakui diperlakukan dengan baik di luar

negeri, hak-hak mereka diberikan, gaji juga dipenuhi. Sebagian besar dari 
mereka menyatakan ingin kembali bekerja ke luar negeri," kata Presiden.

Dalam sidak itu, Presiden juga menemukan beberapa TKI yang tidak 
diperlakukan dengan baik karena dipukuli dan gajinya tidak dibayar. Kasus 
itu terjadi pada TKI yang bekerja di Arab Saudi.

Di hadapan Susilo Bambang Yudhoyono, mereka yang bernasib malang menangis 
sambil menceritakan kejadian yang menimpa mereka. "Ini semua kita catat, 
kita telusuri siapa yang mempekerjakan mereka," kata Presiden.

Menurut Presiden, hari ini Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni akan 
berangkat ke Arab Saudi dan Konsulat Jenderal RI (KJRI) di negara itu untuk 
menyelidiki kondisi para TKI termasuk gaji yang tidak dibayar.

"Kalau mereka diperlakukan baik, kita bersyukur karena mereka pahlawan 
devisa. Tapi, kalau tidak diperlakukan dengan baik, pemerintah dan negara 
bertanggung jawab untuk melindungi mereka," kata Presiden. (Tia/P-5) 


        
        
                
___________________________________________________________ 
Yahoo! Messenger - NEW crystal clear PC to PC calling worldwide with voicemail 
http://uk.messenger.yahoo.com


--
--------------------------------------------------
Berhenti (Quit):  [EMAIL PROTECTED]
Arsip milis:  http://groups.yahoo.com/group/smun65
Arsip Files:  http://groups.yahoo.com/group/smun65/files
Website: http://smun65.blogspot.com
--------------------------------------------------
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/smun65/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke