Tidak dapat dipungkiri, bahwa sesungguhnya Tuhan itu hanya satu. Meski 
demikian, banyak orang yang menyembah Tuhan yang berbeda-beda. Ada yang 
menyembah matahari sebagai Tuhannya. Ada yang menyembah Tuhan Bapak, Tuhan 
Anak, dan sebagainya. Ada juga yang hanya menyembah Allah semata.

Lalu, manakah Tuhan yang benar menurut Islam? Bagaimana ciri-cirinya? 
Sesungguhnya, kita tidak mengetahui sedikit pun tentang Tuhan, meski demikian, 
dalam Al Qur’an, Tuhan menjelaskan sifat-sifatnya.

Menurut ajaran Islam, Tuhan adalah pencipta segalanya:

“Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) 
sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: “Jadilah”. Lalu 
jadilah ia.” [Al Baqoroh:117]

“Sesungguhnya misal (penciptaan) `Isa di sisi Allah, adalah seperti 
(penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman 
kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia.” [Ali Imran:59]

”Katakanlah: “Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang dapat memulai 
penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali?” 
katakanlah: “Allah-lah yang memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya 
(menghidupkannya) kembali; maka bagaimanakah kamu dipalingkan (kepada menyembah 
yang selain Allah)?” [Yunus:34]

Tuhan juga memiliki semua yang ada, baik di bumi, langit, mau pun yang ada di 
antara keduanya:

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu 
ialah Al Masih putera Maryam”. Katakanlah: “Maka siapakah (gerangan) yang dapat 
menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera 
Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi 
semuanya?” Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang di antara 
keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas 
segala sesuatu.” [Al Maaidah:17]

Tuhan juga telah ada sebelum segala sesuatu ada (awal). Tuhan juga akan tetap 
ada, ketika yang lain telah musnah (akhir):

“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha 
Mengetahui segala sesuatu.” [Al Hadiid:3]

Oleh karena itu, tidak mungkin Tuhan lahir, ketika makhluk lain sudah ada, atau 
pun meninggal, ketika makhluk lain masih ada. Jika ada, itu tidak lain hanyalah 
makhluk ciptaan Tuhan belaka.

Hanya ada satu Tuhan, yaitu: Allah.

“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah 
satu dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak 
disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang 
mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa 
siksaan yang pedih.” [Al Maa-idah:73]

Allah tidak punya sekutu.

“Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah.” Katakanlah: 
“Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal 
mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri 
mereka sendiri?”. Katakanlah: “Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, 
atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan 
beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga 
kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah: “Allah adalah 
Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”. [Ar 
Ra’d:16]

“Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak 
mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan 
penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” [Al 
Israa:111]

Maha Suci Allah dari mempunyai anak dan sekutu.

“Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang 
lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan 
membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan 
mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan 
itu,” [Al Mu’minuun]

“dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”. [Al Ikhlas:4]

Allah Maha Mengetahui, baik yang zahir mau pun yang ghaib.

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang 
mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan 
di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya 
(pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu 
yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh 
Mahfuzh).” [Al An’aam:59]

Allah Maha Kuasa. Sering kita terpukau akan kegagahan/keperkasaan seseorang. 
Namun mereka semua tidak ada yang kekal. Orang-orang yang besar dan ditakuti 
seperti Jengis Khan, Hitler, Roosevelt, semua musnah di tangan Allah yang Maha 
Kuasa dan Maha Mematikan.

“Jika Allah menghendaki, niscaya Dia musnahkan kamu wahai manusia, dan Dia 
datangkan umat yang lain (sebagai penggantimu). Dan adalah Allah Maha Kuasa 
berbuat demikian.” [An Nisaa:133]

“Kemudian mereka mengambil tuhan-tuhan selain daripada-Nya (untuk disembah), 
yang tuhan-tuhan itu tidak menciptakan apapun, bahkan mereka sendiri diciptakan 
dan tidak kuasa untuk (menolak) sesuatu kemudharatan dari dirinya dan tidak 
(pula untuk mengambil) sesuatu kemanfa`atanpun dan (juga) tidak kuasa 
mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan.” [Al Furqaan:3]

Allah Maha Mengatur. Sering kita lihat jembatan yang telah dirancang oleh para 
ahli dan dibangun ratusan tukang dengan tiang-tiang yang kuat, roboh seketika. 
Atau lalu-lintas udara yang diatur dengan radar, pengawas udara, serta pilot 
dan co-pilot, tetap selalu mengalami kecelakaan setiap tahunnya.

Namun tidak pernah sekalipun langit yang tanpa tiang ambruk menimpa bumi. 
Matahari tidak pernah menabrak bulan atau bumi, meski semuanya telah beredar 
selama milyaran tahun. Itulah bukti bahwa keteraturan itu terjadi karena adanya 
Sang Maha Pengatur: Allah.

“Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, 
kemudian Dia bersemayam di atas `Arsy, dan menundukkan matahari dan bulan. 
Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan 
(makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini 
pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.” [Ar Ra’d:2]

Allah juga telah memberikan banyak nikmatnya kepada manusia:

“Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, 
dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan 
itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu 
mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” [Al Baqarah:22]

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan 
siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan 
apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia 
hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala 
jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan 
bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum 
yang memikirkan.” [Al Baqarah:164]

Itulah beberapa sifat dari Allah, Tuhan kita. Sifat-sifat Allah lainnya 
tercermin dalam 99 nama Allah (Asma ul Husna).
http://syiarislam.wordpress.com/2007/09/13/siapa-tuhan-kita/

===
Paket Umrah 2009 Mulai US$ 1.1490
ONH Plus (Haji Khusus) Mulai US$ 5.900
Informasi selengkapnya ada di:
http://www.media-islam.or.id
Ingin belajar Islam?
Kirim email ke: syiar-islam-subscr...@yahoogroups.com


Jual Rumah Baru di Otista Kampung Melayu Jakarta Timur Rp 650 juta. Info: 
http://agusnizami.wordpress.com


      Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih 
cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. 
Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/

Kirim email ke