mudah-mudahan rahmat ini disyukuri agar bermanfaat untuk umat.
jangan malah menjadi laknat bagi sesama.

Hanya sayangnya memang adian husaini tetap tidak berhasil membedakan antara 
pluralisme dengan relativisme. Dia juga tidak berhasil membedakan antara "tidak 
punya keyakinan" dengan "sikap tawadhu, kerendahan hati seorang hamba Allah". 



  ----- Original Message ----- 
  From: L.Meilany 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com ; keluarga-sejaht...@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, April 28, 2009 3:00 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Fw: Re: [] ADIAN HUSAINI RAIH PHD DI ISTAC-IIUM 
(Siaran Pers, Jakarta 4/4/09)





  FYI :
  Sekedar bacaan, sesekali bolehlah jadi tukang pos
  :-)

  l.meilany
  ----- Original Message ----- 
  From: rsa 
  To: wpamu...@centrin.net.id 
  Sent: Sunday, 5 April 2009 11:30:46
  Subject: [INSISTS] ADIAN HUSAINI RAIH PHD DI ISTAC-IIUM (Siaran Pers, Jakarta 
4 April 2009)

  Siaran Pers, Jakarta 4 April 2009

  ADIAN HUSAINI RAIH PHD DI ISTAC-IIUM

  Pada hari Jumat, 3 April 2009, peneliti INSISTS, Adian Husaini telah berhasil 
meraih gelar Doctor of Philosophy (PhD), di International Institute of Islamic 
Thought and Civilization- -International Islamic University Malaysia 
(ISTAC-IIUM) . Adian Husaini berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul 
EXCLUSIVISM and EVANGELISM IN THE SECOND VATICAN COUNCIL-- A Critical Reading 
of the Second Vatican Council's Documents in the Light of the Ad Gentes and the 
Nostra Aetate.

  Disertasi ini disupervisi oleh Associate Prof. Dr. KAMAR ONIAH KAMARUZAMAN, 
seorang pakar Comparative Religion dari IIUM. Adapun Tim penguji terdiri atas 
Associate Prof. Dr. Nasr Eldin Ibrahim Ahmed (IIUM), Associate Prof. Dr. 
Khadijah Mohd.Hambali (Pakar Perbandingan Agama dari
  Universiti Malaya), Dr. Uthman Muhammady (IIUM), dan Prof. Dr. Ibrahim Zein 
(IIUM). Disertasi Adian dinyatakan lulus dengan predikat "Very Good PhD 
Thesis". 

  Melalui disertasi tersebut, Adian mengklarifikasi sikap Gereja Katolik 
terhadap paham Pluralisme Agama, baik melalui dokumen-dokumen Konsili Vatican 
II maupun dokumen-dokumen pasca Konsili. Ia menegaskan bahwa untuk membangun 
kerukunan umat beragama, tidak harus dilakukan dengan cara membuang klaim 
kebenaran (truth claim) agama masing-masing. ´´Justru masing-masing bisa saling 
menghormati keyakinan pihak lain, meskipun keyakinan itu bertentangan satu sama 
lain,´´ kata Adian, saat acara tasyakuran bersama mahasiswa Indonesia di Kuala 
Lumpur, ahad 5 April 2009. 

  Adian juga menunjukkan bagaimana selama ini banyak kesalahpahaman atau 
penyalahpahaman terhadap posisi teologis Vatikan, setelah Konsili Vatikan II, 
yang berlangsung 1962-1965. Karena disertasi ini dinilai penting untuk menambah 
kekayaan khazanah intelektual dalam ilmu studi agama-agama, maka Tim Penguji 
juga merekomendasikan agar disertasi tersebut dapat diterbitkan oleh IIUM. 

  Selain aktif sebagai pendiri dan peneliti INSISTS, Adian juga dikenal sebagai 
salah satu ketua Dewan Da´wah Islamiyah Indonesia dan dosen pasca sarjana di 
sejumlah kampus. Menikah dengan Megawati, dan dikaruniai 6 orang anak. 

  Jakarta, 5 april 2009. 

  Eko Heru Prayitno 
  Humas INSISTS 
  08111102549

  [Non-text portions of this message have been removed]



  

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke