Dengan leluasa maksudnya, tanpa ada rasa takut dicap murtad oleh agama, 
atau kekhawatiran di dipersoalkan oleh para ulama.  Tugas pemerintah 
adalah melindungi dan menjamin terselenggaranya freedom to believe ini.
Kalau kritik mengeritik didalam forum, nggak bisa anda generalisir dong. 
Itu kan hanya pendapat orang perorang, bukan institusi, kelompok 
masyarakat, apalagi negara. 

Kalau anda mau makan pake tangan di restoran barat, boleh boleh saja. Wong 
tangan itu kan tangan anda sendiri, dan makanan itu kan anda beli pake 
uang dari kantong sendiri.  Kalau diliatin orang, cuek aja, toch mereka 
cuman ngeliat, nggak marah2in anda. Melihat kan gratis. Sama seperti kita 
melihat mereka berciuman di bus halte atau di pantai kuta, he he he.

Hanya memang di restoran2 tertentu, ada persyaratan pakaian.  Biasanya 
kalau sudah pakai persyaratan pakaian, maka makanpun harus pake sendok 
garpu dan pisau.  Jadi, table mannernya, ya apa boleh buat, musti ikutin 
caranya orang barat. Kalau kita nggak mau nurut, ya dipersilakan keluar, 
monggooo.....  Tapi, itu kan hak restoran.  Kalau kita nggak setuju sama 
aturan mereka, ya cari restoran yang lain aja.  Kan masih banyak restoran 
yang nggak punya aturan makan seperti itu?  Simpel kan?

Menurut saya, masalah kultural bisa diatasi kalau kita mau mencoba 
menghargai orang lain seperti apa adanya, tanpa prejudice, apalagi 
bersikap paranoide.  Untuk itu, kita perlu membiasakan diri untuk berpikir 
logis, nggak melulu mengandalkan perasaan dan keyakinan. Orang2 yang 
merasa super, punya table manner, dlsb., sudah bukan jamannya lagi 
sekarang.  Wong, di masyarakatnya sendiri mereka sudah nggak dianggep kok. 
Saya kira film Pretty woman yang anda sebut itu, mencerminkan hal 
ini,...apa sih salahnya orang makan pakai tangan sendiri?  Apa musti pakai 
tangan orang lain, ha ha ha.

Salam hangat,
HermanSyah XIV.






noor syarifuddin <[EMAIL PROTECTED]>
04/05/2004 14:09
Please respond to yonsatu

 
        To:     [EMAIL PROTECTED]
        cc: 
        Subject:        [yonsatu] Re: Freedom to believe was...Re: Re: Yang begini ini 
bikin RI 
nggak maju2


nah di sini peliknya.....seperti apa sih konsep "dengan leluasa mendukung" 
itu......tidak turut campur, melindungi, memberikan batasan atau yang 
bagaimana........?
sebagai catatan, agama itu sesuatu yang sangat intrisik, jadi pada satu 
titik akan menyinggung kehidupan bernegara juga.....nah di sini baru akan 
kelihatan bagaimana hal tersebut diterapkan......
 
kok beraninya mengkritik ?......
itulah yang mengherankan saya, yang bertanya dari guru sekolah anak-anak 
sampai teman-teman di kantor....jadi skopenya cukup luas, walau secara 
kuantitas tidak banyak sekali.........khan gak semua kenal saya he  he 
.......
waktu mereka mempertanyakan, saya jawab saja "mengapa anda bertanya begitu 
......?" 
nah di situ mereka akan bilang panjang lebar bahwa tidak baik anak 
"dididik begitu" karena itu feodal etc etc......tapi waktu aku tanya 
kenapa anak anda dididik untuk mencium pipi anda .....? apa bedanya...? 
keluarlah segala macam argumentasinya....he he  he 
 
itulah yang mengherankan saya, banyak yang sudah "beradab" dan 
ber-intelektual, tapi masih pakai kaca mata kuda juga.....jadi kemajuan 
suatu negara (secara ekonomi....)kadang tidak mencerminkan kemajuan 
peradaban mereka..... 
contoh yang sering terjadi adalah soal "table manner"...ini secara manis 
bahkan diilustrarikan di film pretty woman......coba saja anda makan pakai 
tangan di resto eropa, wah akan dilihatin orang seruangan he  he  he 
he.........
 
kelihatan betul betapa soal beradab itu referensinya sering bias....hanya 
karena beda kebiasaan/tradisi, seseorang bisa menjadi "tidak beradab" bagi 
orang lain.......itulah makanya seringkali pembahasan soal "cultural 
adaptation" menjadi mentok, karena referensinya seringkali bias dan 
sepihak......
 
kalau orang bule boleh berciuman secara bebas di pinggir jalan ( di 
negaranya sendiri atau di pinggir pantai Kuta)..., kenapa kita gak bebas 
untuk makan dengan tangan di restoran eropa....?
 
 
salam,
 
 
Noor Syarifuddin/XIX




--[YONSATU - ITB]---------------------------------------------      
Arsip           : <http://yonsatu.mahawarman.net>  atau   
                  <http://news.mahawarman.net>   
News Groups     : gmane.org.region.indonesia.mahawarman     
Other Info      : <http://www.mahawarman.net> 
   

Kirim email ke