Iya bos :)
Faktanya di Indonesia agak ironis memang..
 
Fakta pertama, investor utama (majority shareholder) perusahaan Tbk biasanya 
masih konglomerat atau pemerintah. Masih sangat sedikit perusahaan Tbk yang 
kepemilikan pemegang sahamnya tersebar merata pada banyak investor (apalagi 
yang totally milik public kayaknya di Indo lom ada deh..)
 
Kalau saya nyebut investor, maksudnya mengacu kepada pemegang saham yang kecil2 
tapi banyak, alias publik, gitu bos.
 
Fakta kedua (sekaligus pertanyaan retorik: mangnya kalo investor publik buat 
decision beli jual saham, laporan keuangan auditan pernah dibaca yach?)
 
Kalu bos ndak percaya, coba dech tanya orang-orang yang maen saham (baca: 
investor publik) berapa persen sih yang bisa baca neraca, laba-rugi, cashflow. 
Jangan2 mereka bos sebutin kata balance sheet dan istilah qualified - 
unqualified audit opinion pada bingung dan nggak ngeh. Taunya hari ini harga 
naik, besok turun ajah, besok apa lagi yah..
 
Karnah itu, menurut saya, GCG itu penting, bos.. Setidaknya kalau lingkungan 
kontrol perusahaan udah nerapin good governance, maka fraud bisa dicegah. (at 
least, terdetect)
 
Coba bayangin, suatu perusahaan publik, presdirnya sang babe, dir.keuangannya 
anak laki2 pertama, dir marketingnya menantu perempuannya, dst. dst. Kalu 
orang2nya memang pada kompeten ya gpp jg sih.. Tapi kalo ngga?
 
Kasian investor publik yang kecil2 itu bos.. Pemegang saham mayoritas sih enak, 
kalo ada apa-apa tinggal kabur. :) Nah, tapi, Investor2 kecil yang ditinggal, 
merana..


Cheers,
Jerry [sekedar pendapat pribadi dari saya]
 


 

 


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, winarto sugondo 
<sugondo.wina...@...> wrote:
>
> Investor ...??? Sangat boodoh kalau tidak memiliki kemampuan membaca laporan
> keuangan BUMN Tbk.
> 
> [Pendapat Pribadi] GCG lebih mengarah kepada penunjang misi sebuah
> perusahaan dalam peningkatan profit. Alokasi sehubungan dengan kegiatan
> politik.......tergantung penyulap (Accounting, Audit, Pajak, Keuangan) untuk
> mengalokasikan sesuai dengan pos yang wajar. Keren yach.....tergantung siapa
> yang bercuap dan siapa yang mampu menganalisa kecurangannya. GCG adalah
> Sistem, sekumpulan proses yang ditopang oleh serangkaian proses yang lebih
> kecil membentuk sebuah birokrasi. Cool.........apa kita siap menerima status
> hambatan berupa birokrasi??? padahal hal tersebut adalah GCG??? ngantri di
> shelter busway aja sulit.
> 
> Sekedar pendapat, pendapat lain dipersilahkan, perbedaan adalah kenikmatan
> duniawi dan pembuka wawasan.
> 
> Salam,
> 
> 
> Winarto Sugondo
> 
> 
> On 7/12/09, Jerry Matanari <jerr_f...@...> wrote:
> >
> >
> >
> > Kabar burung mengatakan duit BUMN buat parpol. Lalu berapa persenkah
> > perusahaan BUMN menerapkan good GCG?
> >
> > Perusahaan publik (yang listed di BEI) should be kudu nerapin good GCG.
> > Kalau ndak kasihan investornya..
> >
> > Cheers,
> > Jerry
> >
> > --- In 
> > AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com<AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com>,
> > subiwulan karnitiya <miyaw_sweetcat@> wrote:
> > >
> > > permisi...mau jelasin GCG lebih gamblang...
> > >
> > >
> > > GCG adalah sistem tata kelola perusahaan yang erat kaitannya dengan
> > output perusahaan termasuk nilai perusahaan yang dihitunhg berdasar
> > saham,jadi intinya implementasi GCG dalam skala nasional dapat mempengaruhi
> > pasar modal.
> > > Corporate governance punya 7 mekanisme (renumerasi eksekutif, capital
> > structure, ownership structureboard size dll) yang dijalankan dan
> > diperhitungkan sedemikian rupa sehingga menghindari adanya masalah
> > agensi..(=masalah antara kepentingan manajerial dengan pihak pemilik..
> > >
> > > GCG sangat sering dibahas dalam jurnal2 keuangan internasional
> > (easterbook,EFM symposium, dll)
> > > --- Pada Jum, 10/7/09, Hok An <Hokan@> menulis:
> >
> > 
> >
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke