berita gembira.. kah ?
bagi pelaku usaha, semoga demikian. dan semoga demikian juga buat bankers
dan ekonomi kita..

maaf, ini mungkin saya-nya yang terlalu kuatir. maklum newbie di bidang
ekonomi..
semoga tepat sasaran dan tidak disalahgunakan..

*BR, ari.ams*
-------

artikel asli:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/05/06/19223175/Kredit.Rp.5.Juta..Tak.Lagi.Izin.BI.-5
<http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/05/06/19223175/Kredit.Rp.5.Juta..Tak.Lagi.Izin.BI.-5>
*KUR*
Kredit Rp 5 Juta, Tak Lagi Izin BI
Kamis, 6 Mei 2010 | 19:22 WIB

*JAKARTA, KOMPAS.com* - Untuk menjaring kredit usaha rakyat atau KUR lebih
besar lagi terhadap usaha kredit mikro, Bank Indonesia tidak lagi harus
dimintakan izin. Persetujuan cukup dari bank penyalur KUR itu sendiri. Pola
seperti itu dikhususukan untuk persetuju an penyaluran KUR di bawah Rp 5
juta.

Namun, untuk KUR di atas Rp 5 juta ke atas, Bank Indonesia tetap mewajibkan
setiap bank untuk meminta persetujuan BI terlebih dulu. BI akan memeriksa
terlebih dulu permintaan KUR yang disampaikan melalui perbankan.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono
saat menjawab pers, seusai mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden,
Kompleks Istana, Jakarta, Kamis (6/5/2010).

"BI sudah setuju dengan pola ini, khusus untuk KUR yang nilainya di bawah Rp
5 juta. Jadi, kalau Anda UKM, mau kredit motor senilai Rp 5 juta, tidak
perlu BI memeriksa kembali prosesnya. Bank akan langsung menyetujuinya,"
tandas Agung.

Menurut Agung, penyederhanaan proses perizinan dilakukan untuk mempercepat
prosedurnya agar pengajuan KUR tidak berbelit-belit sebelum diputuskan.

"Ini keputusan dari rapat kerja pemerintah baru-baru ini Istana
Tampaksiring, Bali. Jadi, selain menambah dari sebelumnya enam bank penyalur
KUR menjadi 19 bank, termasuk 13 Bank Pembangunan Daerah (BPD), juga tidak
ada lagi pengecekan ulang dari BI," tambah Agung.

Lebih jauh Agung Laksono menyatakan, pihaknya telah mengusulkan agar sisa
jaminan kredit tahun lalu diperbankan yang masih senilai Rp 0,9 triliun,
bisa dipindahkan dan digabung untuk jaminan kredit tahun ini.

Tahun lalu masih ada sisa jaminan kredit Rp 0,9 triliun dan kalau ditambah
dengan jaminan kredit tahun ini menjadi Rp 2,9 triliun. "Usulan kita yang
sisa tahun lalu dipindahkan ke tahun ini. Sebab, ini, kan untuk rakyat juga.
Kalau tahun depan masih ada sisa lagi, kami mengusulkan digabung lagi ke
tahun berikutnya," jelas Agung.
-- 
-----
*save a tree, don't print this email unless you really need to*


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke