UU apa saja boleh di sah kan, di negeri dongeng ini apa saja juga boleh jalan 
terus.
saya kira porno bukan saja masalah islam , kristen, kejawen, hindu, buda, 
dllllllllllllllllllll, bukan masalah tak bertuhan pula, 
ini masalah semua!
tapi mbok ya , ngurusi yang lebih urgent, misalnya tingkatkan pertanian pangan, 
kalo makan aja susah gimana beli baju, nanti nek gak bisa beli baju, terus gak 
pake baju, ( porno ).benahi pendidikan yang sampah itu, wah repot. mental 
korupsi itu di hapuskan dulu, jgn cuma  seperti kata mbah saya juga, nganggo 
udeng ning ra mudeng.duwur kudung ngisor urung -urung.  la ini negeri dongeng 
yang tiap hari mempertontonkan kekerasan, dengan UU yang bertumpyuk, 
ampyuuuuuuun.........................................................................................seperti
 anak kucil batyuk..................


 


----- Original Message ----
From: Teguh Ostenrik <[EMAIL PROTECTED]>
To: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Sent: Friday, September 19, 2008 9:11:25 PM
Subject: Re: [ac-i] ruu pornografi dan kekerasan wacana


Saya banyak berkenalan dengan orang2 Atheis di eropa. Kok mereka lebih santun 
dan jujur dari pada kebanyakan orang “beragama” disini ya? Bagaimana dengan 
Angka tertinggi korupsi dinegeri ini justru ada di Departemen Agama?
Apakah itu bukan praktek2 yang lebih Atheis?



On 9/18/08 8:27 AM, "dadang christanto" <dadang_christanto@ yahoo.com> wrote:



 

Saya bisa mengerti kalau anda sering ga sependapat dengan semua posting disini, 
mungkin saja anda tidak terbiasa dengan keberagaman. Mungkin anda merasa aman 
jika diseragamkan. Sedang para posting ini bukan jenis manusia gerombolan. 
Bukan segerombolan kambing, yang disuruh masuk jurang juga mau. 

tabik,
dc

--- On Tue, 9/16/08, [EMAIL PROTECTED] ca <mailto:natzu_ 63%40yahoo. ca>  
<[EMAIL PROTECTED] ca <mailto:natzu_ 63%40yahoo. ca> > wrote:

> From: [EMAIL PROTECTED] ca <mailto:natzu_ 63%40yahoo. ca>  <[EMAIL PROTECTED] 
> ca <mailto:natzu_ 63%40yahoo. ca> >
> Subject: Re: [ac-i] ruu pornografi dan kekerasan wacana
> To: artculture-indonesi [EMAIL PROTECTED] com <mailto:artculture- indonesia% 
> 40yahoogroups. com> 
> Date: Tuesday, September 16, 2008, 6:07 PM
> Muslim. KTP = ATHEIS anda ngga berTUHAN ya aneh orang Islam
> kok ga dukung agamanya sendiri maaf saya sering ga
> sependapat sama semua posting di milist ini. Jadi inget mbah
> saya bilang manungso iku tambah pinter tambah keblinger.
> 
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> 
> -----Original Message-----
> From: "mediacare" <[EMAIL PROTECTED] net.id <mailto:mediacare% 40cbn.net. id> 
> >
> 
> Date: Tue, 16 Sep 2008 13:18:40 
> To: <artculture-indonesi [EMAIL PROTECTED] com <mailto:artculture- indonesia% 
> 40yahoogroups. com> >
> Subject: Re: [ac-i] ruu pornografi dan kekerasan wacana
> 
> 
> Saya muslim KTP, tapi saya tak mendukung tuh..
> 
> salam,
> 
> radityo
> 
> 
> 
> 
>   ----- Original Message ----- 
>   From: iman tio 
>   To: artculture-indonesi [EMAIL PROTECTED] com <mailto:artculture- 
> indonesia% 40yahoogroups. com>  
>   Sent: Tuesday, September 16, 2008 10:21 AM
>   Subject: Bls: [ac-i] ruu pornografi dan kekerasan wacana
> 
> 
> 
>         jika anda muslim dukung RUU Pornografi !
> 
>         --- Pada Ming, 14/9/08, Hudan Hidayat
> <HudanHidayat@ yahoo.com <mailto:HudanHidayat %40yahoo. com> > menulis:
> 
>           Dari: Hudan Hidayat
> <HudanHidayat@ yahoo.com <mailto:HudanHidayat %40yahoo. com> >
>           Topik: [ac-i] ruu pornografi dan kekerasan
> wacana
>           Kepada: jurnalperempuan@ yahoogroups. com <mailto:jurnalperemp 
> uan%40yahoogroup s.com> ,
> "Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com <mailto:Forum- Pembaca-Kompas% 
> 40yahoogroups. com>  FPK"
> <Forum-Pembaca- [EMAIL PROTECTED] ps.com <mailto:Forum- Pembaca-Kompas% 
> 40yahoogroups. com> >,
> "Apresiasi Sastra"
> <Apresiasi-Sastra@ yahoogroups. com <mailto:Apresiasi- Sastra%40yahoogr 
> oups.com> >, "artculture
> indonesia"
> <artculture-indonesi [EMAIL PROTECTED] com <mailto:artculture- indonesia% 
> 40yahoogroups. com> >, "bhinneka
> tinggal ika"
> <bhinneka_tunggal_ [EMAIL PROTECTED] com <mailto:bhinneka_ tunggal_ika% 
> 40yahoogroups. com> >
>           Tanggal: Minggu, 14 September, 2008, 10:34 PM
> 
> 
> 
>           Bahasa bekerja sama dengan huruf yang saling
> mendekat. 
> 
>           Begitulah huruf a dari kerumunannya mendekati
> kepada huruf k dan mengambil u untuk kelengkapan dirinya:
> aku. 
> 
>           Aku sebagai fungsi yang menamai, sebagai sesuatu
> yang ditandai: manusia. Tapi segera: aku manusia meretak dan
> melubang dalam ranah filsafat: apakah aku itu? Apakah
> manusia itu? 
> 
>           Meretak dan melubang dalam aku yang menginginkan
> kekuasaannya, sebagai individu yang diatur, dengan
> menitipkannya kepada representasi kekuasaan bernama
> demokrasi. Sebuah ranah yang sering dikhianati dengan
> menggunakan medium klaim. 
> 
>           Klaim atas nama banyak orang tanpa adanya
> mekanisme referendum untuk sebuah regulasi. 
> 
>           Katakanlah regulasi yang bernama ruu pornografi.
> 
> 
>           Sudahkah kita menanyai semua orang dalam
> mekanisme referendum untuk soal ini? Bagaimana kalau hasil
> referendum sebagian besar orang menolak? 
> 
>           Tentulah uu itu kelak akan kehilangan
> legitimasinya. 
> 
>           Tapi bagaimana kalau sebagian kecil saja yang
> menolak – kecil itu bisa dibaca jutaan di tengah 250
> jutaan manusia Indonesia misalnya. 
> 
>           Adakah hak uu itu untuk memaksakan aturannya
> kepada mereka yang menolak? 
> 
>           Maka bahasa di sini menimbulkan soal kepatuhan
> orang terhadap undang undang. 
> 
>           Orang yang sebagian kecil itu, kalau tidak mau
> mematuhi undang undang, apa jadinya? Tentulah demokrasi
> adalah hasil suara terbanyak. Tapi mana referendumnya? 
> 
>           Hanya klaim dari repsentasi orang yang mengatas
> namakan mewakili semua orang. Saat sedikit orang hendak
> menyampaikan suaranya, kanal kanal menjadi mampat. 
> 
>           Sumbatan saluran ini tak pernah dihitung dalam
> arus besar bernama demokrasi. 
> 
>           Maka bahasa melubang dan meretak ke dalam makna
> demokrasi. 
> 
>           Apakah sesungguhnya demokrasi? Bagaimana
> demokrasi mencari jalan keluar bagi aspirasi sedikit orang,
> di tengah adagium demokrasi itu sendiri: kekuasaan di tangan
> rakyat.
> 
>           karena itu, tidakkah demokrasi itu sudah bergerak
> ke arah demo kerasi - sebuah pamer kekerasan wacana dari
> banyak orang kepada sedikit orang.
> 
>           hudan
> 
> ____________ _________ _________ _________ _________ _________ _
>           Nama baru untuk Anda! 
>           Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain
> baru @ymail dan @rocketmail. 
>           Cepat sebelum diambil orang lain!
>           http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/
> id/
>        
> 
> 
> 
> 
> ------------ --------- --------- --------- --------- --------- -
>   Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru 
>   Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru
> @ymail dan @rocketmail. br> Cepat sebelum diambil orang
> lain!

 
    

 


      

Kirim email ke