--- On Fri, 4/23/10, Jogja Art Fair <artfairjo...@gmail.com> wrote:

From: Jogja Art Fair <artfairjo...@gmail.com>
Subject: DIBUKA: Pendaftaran ART | JOG | 10 "Indonesian Art Now: The  
Strategies of Being"
To: emong_i...@yahoo.com
Date: Friday, April 23, 2010, 2:12 PM






ART | JOG | 10


INDONESIAN ART NOW:


         THE
STRATEGIES OF BEING

16 – 29 July 2010 | Taman Budaya Yogyakarta


 


Open Call Aplication | Deadline on 31 May 2010


Syarat dan Pendaftaran, baca formulir
terlampir

Kami tunggu karya Anda


Terima Kasih


 


 


 


 


 


 


---------------------------------------------------------------------------------------------------


ART
| JOG | 10

INDONESIAN ART NOW:


THE STRATEGIES OF BEING


 


Oleh: Aminuddin TH.
Siregar

 


Melalui strategi
kuratorial Jogja Art Fair yang kedua kemarin, Spacing Contemporary, JAF masih 
tetap membincangkan ihwal ‘pasar’
mengingat persoalan tersebut sepanjang tahun 2009 masih menjadi bahan
perbincangan yang hangat di sejumlah kalangan. Bahkan, sampai awal tahun 2010
ini, ‘seni rupa kontemporer sebagai investasi atau berpeluang digunakan sebagai
lahan investasi’ masih juga hangat dibicarakan.

 


Menempuh 2010, kita
mestinya mampu meninggalkan soal-soal tersebut untuk, misalnya, merengkuh
masalah-masalah lain yang boleh jadi jauh lebih menarik, lebih membuka spektrum
kita terhadap masalah-masalah di tanah air. Banyak alasan untuk mencurigai
bahwa seni dapat merubah keadaan sosial masyarakat. Akan tetapi, seni bagi
sebagian kalangan tetap dihayati serta diyakini memiliki dampak-dampak
–sekalipun tak kasat mata– bagi dunia sekitarnya. Sembari tetap menjalankan
mekanisme open call –and selection– serta yang bersifat artists commission, 
JAF#3 mengajukan tema yang mengacu pada
tegangan atau mungkin suatu rapture; (ke)retakan hubungan di antara seniman, 
seni,
dan masyarakat melalui pelbagai ragam visual serta kemungkinan bentuknya.

 


Sudah waktunya JAF
semakin leluasa menawarkan persoalan menarik tanpa mengurangi konteks terhadap
kekinian. Dan kesempatan ini semakin terbuka peluang bagi JAF untuk menawarkan
sesuatu yang berbeda sekaligus mengarahkan jangkauan art fair lokal ini ke 
depan mencakup wilayah partisipan yang lebih luas:
melampaui batas negara. Sehubungan dengan itulah, JAF#3 ini diberi nama baru,
yaitu: ART JOGJA (ART|JOG). Sementara itu, JAF sendiri akan
diposisikan sebagai ‘institusi’ yang mengelola serta memiliki wewenang di dalam
penyelenggaraan program ART|JOG tersebut.

 


Sekali pun mengandung
konotasi domestik, istilah ART|JOG ditujukan untuk membidik praktik seni rupa
mutakhir secara lebih luas. Diksi ‘Jogja’ kiranya bisa dipahami bukan sebagai
makna geografis yang mengikat dan serba terbatas, melainkan sebagai sebuah
makna yang lebih pragmatis, yaitu secara kebetulan dilakukan di kota
Jogjakarta. Tentu saja, oleh karena itu, ART|JOG diharapkan bisa menampung
partipasi seniman dari pelbagai kota di Indonesia.

 


ART|JOG|10 diajukan
sebagai momentum bertemunya sejumlah elemen-elemen yang secara signifikan
membentuk apa yang kita sebut medan sosial seni rupa dalam kurun waktu satu
tahun sekali. Momen tersebut tentu saja bersifat kekinian tanpa mengabaikan
sisi evaluatifnya. ART|JOG|10 merepresentasikan sejumlah kecenderungan praktik
seni rupa mutakhir dengan mengakomodasi seluasnya genre seni, medium, material
dan juga kecenderungan estetik melalui proses seleksi.

 


ART|JOG|10 bertema Indonesia Art NOW (IAN). Istilah ini digunakan untuk 
menajamkan
pembacaan terhadap tanda-tanda di dalam praktik seni rupa tanah air masa kini,
seraya sekaligus dijadikan upaya untuk menghimpun sejumlah kecenderungan
mutakhir yang sekiranya dipandang layak untuk diajukan sebagai cikal
perkembangan ke depan. Sekali pun diajukan dari perspektif ‘art fair’,
tidak berarti bahwa makna IAN seterusnya berhenti sebagai istilah belaka.
Alih-alih, persoalan yang ingin dimunculkan adalah bagaimana kemudian kita
menegaskan keberadaan ‘diri kita’ ditengah seni rupa global sekarang; mampu
membaca peluang-peluang baru; membuka peluang selebarnya terhadap perjalanan
karir seniman; memperhatikan dimensi-dimensi lain yang boleh jadi selama ini
diabaikan di dalam praktik seni rupa seperti, misalnya saja, dimensi-dimensi
mistis, kritikal, historis, dan sebagainya.

 


Lebih jauh lagi
bagaimana kemudian melalui istilah tersebut bisa terbangun kembali kesadaran
terhadap ‘identitas kebudayaan’ yang lebih toleran dan demokratis.

 


 


Informasi lebih lanjut
silahkan hubungi:

Sekretariat Jogja Art
Fair

Soboman No.219 RT.06
DK.X Ngestiharjo Kasihan Bantul Yogyakarta, 55182

Telp: 0274 - 6949090


Email: datab...@artfairjogja.com


Website: www.artfairjogja.com


 


 


 


 

 








 



-- 
Jogja Art Fair
Soboman DK X Rt.06 No. 219 
Ngestiharjo Sewon Bantul Yogyakarta
Phone: 0274-378174
e-mail: artfairjo...@gmail.com

web: artfairjogja.com




      

Kirim email ke