Galeri Canna reguest the honour of
your presence at the opening of:

"THE OTHER SIDE OF BEAUTY"


Solo Exhibition
Wisnu Auri a.k.a Wowok

 Officiated By
Mr. Indra Leonardi


Host's
Arif Suherman, Paula Dewayanti & Tom Tandio


Tuesday, 15 June  2010
at 7 pm


Curated by:
Alia Swastika


at
Jakarta Art District (JAD)
Grand Indonesia Shopping Town - East Mall, Lower Ground
Jl. M.H. Thamrin No. 1 Jakarta
Enter Sintha Lobby
e. galeri.ca...@yahoo.com, ca...@cbn.net.id
www.galeri-canna.com


OPEN HOURS
Monday - Sunday 10 am -10  pm.
This exhibition will be held until 25 June 2010






        Mengamati lukisan karya seniman muda dari Yogyakarta ini, akrab
dipanggil dengan Wisnu Auri aka Wowok, sedikit banyak mengingatkan pada
gerakan-gerakan seni di Amerika pada masa 1970an, terutama pada gerakan New
Image Painting yang dideklarasikan melalui sebuah pameran (Bad) Painting di
Whitney Museum of Contempory Art, New York, 1978. Ada semangat tertentu pada
diri Wisnu yang membuat saya merasa saya perlu merujuknya pada gerakan lain
dari seniman-seniman dunia di peta sejarah seni.

        Karakter dasar yang  paling kuat, sebagaimana acap disebut dalam
kritik seni kontemporer, bahwa lukisan yang paling biasanya menunjukkan
kemampuan drawing yang tinggi dari seorang seniman, adalah drawing.
Lukisan-lukisan Wisnu sebagian besar merupakan projeksi dari outline-outline
dalam drawing, dengan kecenderungan ekspresionis seperti goresan-goresan
charcoal. Ketidakteraturan dari subjeknya, yang terutama dipengaruhi oleh
goresan ala ekspresionisme itu, membuat lukisan Wisnu cenderung dekat dengan
gaya abstrak, meskipun gagasan artistiknya sama sekali tidak berangkat dari
keinginan membuat lukisan abstrak. Wisnu juga mendapat banyak pengaruh dari
model figuratif, sesuatu yang sesungguhnya banyak ‘dianut’ oleh
seniman-seniman muda masa kini dengan pendekatan pop-art atau komikal. Saya
kira, gaya ini memang awalnya banyak membentuk lukisan-lukisan awal Wisnu,
terutama pada tahun-tahun awal hingga menjelang akhir kuliahnya di jurusan
Seni Grafis, Fakultas Seni Murni, Institut Seni Indonesia. Tetapi model ini
berkembang jauh, terus diujicoba untuk didobrak dan direkonstruksi ulang,
mencapai bentuk yang sekarang terasa sedikit stabil. Kecenderungan yang
sekarang memang Wisnu tetap memberikan karakter khusus pada figur yang
muncul dari lukisannya, tetapi dijauhkan dari modus naratif dan justru
ditegaskan dengan sapuan kuas yang tanpa basa-basi, sebagaimana yang sempat
kita bahas pada lukisan dari seniman New Image Painting.

       i Yang tak kalah menarik dari pernyataan estetika dalam pameran
tunggal Wisnu Auri ini adalah instalasi dan objek tiga dimensinya. Sebagian
besar dari objek-objek ini dibuat menggunakan bahan kayu, sesuatu yang
sesungguhnya sangat dekat dengan keseharian Wisnu, meskipun bukan menjadi
medium yang terus diakrabinya selama ini.


Alia Swastika








-- 
AGSI (Asosiasi Galeri Seni Rupa Indonesia) Secretariat.
(Art Galleries Association- AGA) Indonesia
GRAND INDONESIA SHOPPING TOWN, East Mal, LG, JAKARTA ART DISTRICT AREA
Jakarta 10310
Ph: +62 21 2358 1035
www.agsindonesia.com

Kirim email ke