Banten Membaca – Rabu 18 Agustus 2010:

RUMAH DUNIA MELUNCURKAN 
RINTISAN BALAI BELAJAR
BERSAMA 2010

 

RUMAH DUNIA -  Pada Senin, 16 Agustus
2010, Rumah Dunia meluncurkan kegiatan ”Nyenyore ala Rumah Dunia” (NaRD), yaitu
Program Kegiatan Pengembangan Karakter  “Rintisan
Balai Belajar Bersama 2010” (RB3). Menurut Gol A Gong, Penanggung Jawab RB3 200 
di Rumah Dunia, ”Kegiatan ini
berlangsung selama ramadhan 1431 H, dimulai pada 16 Agustus hingga 29 Agustus
2010.”  Tambah Gong, ”Kegiatan ini
mengadopsi ’gempa literasi’; yaitu berupa diskusi, bedah buku, peluncuran buku
terbaru, lomba menggambar, membaca puisi, dan bercerita.” 

Setelah block grant penyelenggaraan ”...@mall Banten Membaca” di
Carrefour, Serang, yang diresmikan Gubernur Bantgen, Rt. Atut Chosiyah pada 2 
Mei
2010,  Rumah Dunia kembali mendapat
amanah block grant dari Direktorat Pendidikan Masyarakat Kementrian
Pendidikan Nasional RI untuk menyelenggarakan program RB3 2010. 

Pada agenda pertama, Senin 16 Agustu 2010, pukul 16.00 – 17.30 WIB, diluncurkan
”Bincang Novel Biografi” bersama Langlang Randhawa – penulis novel ”Slonong Boy
Millionarie” (Bentang, 2009) dan ”Gilalova” (Gong Publishing, 2010). Pada acara
NaRD ini Langlang membincangkan novel terbarunya; Merah Putih di Old
Trafford, yang menceritakan tentang sepak terjang pesepakbola belia asal
Bekasi, yang belajar sepak bola di Manchester United, Inggris. Sekitar 25 orang
dari Untirta Serang, IAIN SMHB Serang, STKIP Rangkasbitung, Belistra, dan Kubah
Budaya nimbrung.

Langlang menceritakan proses kreatifnya yang dimulai dari pre-writing
berupa wawancara dengan Hanif di Bekasi. Sekitar sebulan bolak-balik Serang –
Bekasi. Setelah itu menuliskannya sekitar 1 bulan dan proses revisi berlangsung
berkali-kali. ”Sekitar 3 bulan, jadi novelnya,” aku Langlang.

Selama melakukan wawancara, Langlang sangat terkesan dengan Hanif. ”Setiap
berdoa, Hanif selalu meminta pada Allah SWT, agar jadi legenda sepakbola dunia,
yang mengharumkan Indonesia. Tekadnya sangat kuat. Bahkan saat ziarah di
Ka’bah, Hanif tetap meminta jadi legenda sepakbola dunia di lokasi Mu’tazam.”
Tambah Langlang, ”Hanif adalah anak Indonesia yang memulai kesuksesan lewat
mimpi, tapi dengan pnuh disiplin mewujudkannya. Hanif memberi contoh sebagai
anak Indonesia yang memiliki jiwa ksatria dan gelora semangat ingin maju. Hanif
patut dicontoh. Hanif memiliki karkter pejuang. Jika semua anak Indonesia
memiliki semangat ingin maju seperti 
Hanif, maka negeri ini akan hebat.”

Begitulah sejatinya sebuah novel. Setelah membacanya, tanpa sadar, kita
mendapatkan pelajaran berharga tentang pendidikan karakter dari para tokohnya.
Tanpa merasa digurui. (Jang RuDun)

 



 



  






      

Kirim email ke