Rintisan Balai Belajar Bersama Rumah Dunia:

BELAJAR KARAKTER DI NOVEL SERIAL

[Nyenyore ala Rumah Dunia – Selasa 24 Agustus 2010,
Pukul 16.00 WIB]

 

Di dalam sinetron yang
ditayangkan di seluruh stasiun TV, kita bisa belajar tentang karakter ”putih’
(protagonis) dan ”hitam” (antagonis), bahkan pelengkap penderita yang kadang
lucu (sidekick) secara langsung. Begitu melihat karakter tokoh si Anu yang
selalu marah-marah, sebagai penhonton kita akan benci. Begitu juga sebaliknya. 
”Kita
juga bisa belajar tntang karakter baik dan jahat di novel serial,” Gol A Gong
menegaskan. ”Kita seolah sedang mengikuti kuliah psikologi atau sedang
pelatihan pengembangan karakter,” tambah Gong.

Gol A Gong adalah segelintir penulis
novel serial di Indonesia asal Banten. Novel serial karya Gol A Gong yang
sukses adalah ”Balada Si Roy” (Gramedia, 1990 – 1994) yang diterbitkan sepuluh
jilid. Sebelumnya dimuat bersambung di majalah remaja HAI (1990 – 1992). Kini
novel serial itu diterbitkan lagi oleh Gong Publishing berupa bundel. Setelah 
”Balada
Si Roy”, Gong juga menulis novel serial ”Al Bahri” (Asy-Syaamil) yang difilem
TV-kan Indika Entertainment dan tayang di TV 7. Juga ”Pada-Mu Aku Bersimpuh’
dijadikan sinetron ramadhan oleh Indika Entertainment dan tayang di RCTI
(2002), TPI (2003), dan Lativi (2004). Novel lainnya ”Labirin Lazuardi” (Tiga
Serangkai, 2005), ”Dua Matahari” (Zikrul Hakim, 2004). 

Gong akan membagi-bagikan
resep menulis serialnya kepada siapa saja, yang ingin belajar menulis novel
serial di “Nyenyore ala Rumah Dunia”, Selasa 24 Agustus 2010, pukul 16.00 WIB. 
Ini
adalah kesempatan dan peluang emas bisa belajar langsung dari pakarnya. Di
Indonesia para penulis novel serial sedikit; mulai dari Arswendo Atmowiloto
(Senopati Pamungkas, Kiki, Imung. Keluarga Cemara), Teguh Esha (Ali Topan), Bung
SMAS (Kembang Manggis), Hilman (Lupus), Fahri Asiza (Syakila), dan Zara Zettira
ZR (Catatan Si Boy). 

Para penulis serial di atas
itu sangat piawai mengembangkan karakter. Siapa tidak kenal ”Lupus” yang
memiliki karakter cuek, slengean, berambut ”Duran Duran” dan selalu memakai
kemeja gombrong, mengunyah permen laret? Juga tokoh ”Boy” yang guanteng dan
soleh sekali? Bagaimana mereka bisa menciptakan karakter seperti itu dan
dipanuti oleh para pembacanya? 

”Caranya mudah,” Gong memberi
bocoran. ”Kita bedah saja setiap tokoh dengan memberikan 100 pertanyaan dan
kita yang menjawabnya. Jika masih ada pertanyaan, terus saja ajukan. Dengan
cara begitu,. Karakter si tokoh akan kuat.” Ini bukan isapan jempol belaka,
karena tokoh ”Roy” di novel serial ”Balada Si Roy” sudah menginspirasi jutaan
pembacanya untuk menjadi lelaki yang kuat, mencintai orang tua, menghargai
perempuan, dan mencintai negeri ini! Silahkan datang di ”Nyenyore ala Rumah
Dunia”, Selasa 24 Agustus 2010, pukul 16.00 WIB, di Taman Rumah Dunia. Buktikan
saja sendiri! (Jang RuDun)

 

 

 




      

Kirim email ke