Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
 
Serial Fiqh 2 : Kitab Thaharah
Bab An Najaasaat
 
An Najasaat adalah bentuk plural dari najasah, yaitu semua yang dianggap menjijikan oleh orang yang bertabiat normal.  Mereka menjaga diri darinya dan mencuci pakaian mereka jika terkena olehnya seperti kotoran dan air seni (Ar Raudhah An Nadiyyah I/12 oleh Syaikh Shidiq Hasan Khan)
 
Hukum asal segala sesuatu adalah boleh dan suci.  Barangsiapa menyatakan nasjisnya suatu materi, maka ia harus mendatangkan dalil.  Namun bila ia tidak bisa membawakan suatu hujjah maka wajib mengikuti hukum asal, yaitu segala sesuatu boleh dan suci.
 
Maka tidak boleh mengatakan tentang najisnya sesuatu kecuali dengan dalil (Syaikh Albani dalam Shahiih Sunan Abu Dawud no. 834 dan Syaikh Shidiq Hasan Khan dalam Ar Raudhah An Nadiyyah I/15).
 
Hal – hal yang terdapat dalil tentang kenajisan serta cara menyucikannya adalah :
 
  1. Air seni. 
 
Dari Anas ra., “Seorang Arab Badui buang air di Mesjid, lalu segolongan orang menghampirinya.  Rasulullah ShallallaHu alaihi wa sallam lantas bersabda, ‘Biarkanlah ia jangan kalian hentikan kencingnya’”.  Lalu Anas ra. melanjutkan, “Tatkala ia sudah menyelesaikan kencingnya, beliau ShallallaHu alaiHi wa sallam memerintahkan agar dibawakan setimba air lalu diguyurkan di atasnya” (HR. Al Bukhari no. 6025 dan Muslim no. 284)
 
[Secara umum, zat untuk membersihkan diri dari najis adalah dengan menggunakan air, kecuali syariat membolehkan membersihkannya dengan selain air, seperti menggunakan tanah]
 
Adapun cara menyucikan pakaian yang terkena kencing bayi yang masih menyusu adalah sebagaimana sabda Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam, “Air kencing bayi perempuan dicuci, sedangkan air kencing bayi diperciki” (HR. An Nasa’i I/158 dan Abu Dawud no. 372, dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Sunan an Nasa’i no. 293)
 
  1. Kotoran manusia.
 
Dari Hudzaifah ra., Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang diantara kalian menginjak al adzaa dengan sandalnya, maka tanah adalah penyucinya” (HR. Abu Dawud no. 381, dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud no. 834)
 
Al Adzaa adalah segala sesuatu yang engkau merasa tersakiti olehnya, seperti najis, kotoran dan sebagainya (‘Aunul Ma’buud II/44).
 
  1. Madzi.
 
Madzi adalah cairan bening, encer dan lengket yang keluar ketika naiknya syahwat.  Dialami pria maupun wanita.
 
Ali ra. berkata, “Aku adalah laki – laki yang sering keluar madzi.  Aku malu menanyakannya pada Nabi ShallallaHu alaiHi wa sallam karena kedudukan putri beliau.  Lalu kusuruh al Miqdad bin al Aswad untuk menanyakannya.  Beliau ShallallaHu alaiHi wa sallam bersabda, ‘Dia harus membasuh kemaluannya dan berwudhu’” (HR Al Bukhari no. 132 dan Muslim no. 303)
 
Untuk pakaian yang terkena madzi Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam memberikan panduannya,
 
“Cukup ambil segenggam air lalu guyurkan pada pakaianmu yang terkena olehnya” (HR. Abu Dawud no. 207, At Tirmidzi no. 115 dan Ibnu Majah no. 506, dihasankan oleh Syaikh Albani dalam Shahiih Sunan Ibni Majah no. 409)
 
  1. Wadi
 
Wadi adalah cairan bening dan kental yang keluar setelah buang air.  Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata, “Mani, wadi dan madzi.  Adapun mani maka wajib mandi.  Sedangkan untuk wadi dan madzi beliau ShallallaHu alaiHi wa sallam bersabda,
 
‘Basulah dzakar atau kemaluanmu dan wudhulah sebagaimana engkau berwudhu untuk shalat’” (HR. Abu Dawud dan Al Baihaqi I/115, dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud no. 190)
 
  1. Kotoran hewan yang tidak halal dimakan dagingnya.
 
Dari Abdullah ra., ia berkata, “Ketika Nabi ShallallaHu alaiHi wa sallam hendak buang hajat, beliau berkata, ‘Bawakan aku 3 batu’.  Aku menemukan dua batu dan sebuah kotoran keledai.  Lalu beliau mengambil kedua batu itu dan membuang kotoran tadi lalu berkata, ‘(Kotoran) itu najis’” (HR. Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah no. 2530)
 
  1. Darah haidh
 
Dari Asma’ binti Abi Bakar ra. ra, ia berkata, “Seorang wanita datang kepada kepada Nabi ShallallaHu alaiHi wa sallam lalu berkata, ‘Baju seorang diantara kami terkena darah haidh, apa yang ia lakukan ?’
 
Beliau ShallallaHu alaiHi wa sallam bersabda, “Keriklah, kucek dengan air, lalu guyurlah.  Kemudian shalatlah dengan (baju) itu’” (HR. Al Bukhari no. 307 dan Muslim no. 291)
 
  1. Air liur anjing.
 
Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam bersabda, “(Cara) menyucikan bejana salah seorang diantara kalian jika dijilat anjing adalah membasuhnya tujuh kali.  Yang pertama dengan tanah” (HR. Muslim no. 276)
 
  1. Bangkai
 
Yaitu segala sesuatu yang mati tanpa disembelih secara syar’i.  Dasarnya adalah sabda Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam, “Kulit bangkai apa saja jika disamak, maka ia suci” (HR. Ibnu Majah, Ahmad dalam Al Fathur Rabbani no. 49, At Tirmidzi no. 1782, Ibnu Majah no. 3609 dan An Nasa’iVII/173, dari Ibnu Abbas ra., dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Sunan Ibni Majah no. 2907)
 
Maraji :
Panduan Fiqh Lengkap Jilid 1, Abdul ‘Azhim bin Badawi Al Khalafi, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama, Jumadil Akhir 1426 H/Juli 2005 M.
 
Catatan :
Jika suatu benda terkena najis dan dibiarkan kering serta bekas najisnya hilang maka benda itupun menjadi suci kembali sebagaimana hadits dari Ibnu Umar ra., ia berkata, “Pada zaman Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam, banyak anjing yang kencing dan berlalu lalang di dalam mesjid.  Mereka tidak mengguyurkan air sedikit pun di atasnya” (HR. Bukhari no. 174 secara mu’allaq dan Abu Dawud no. 378)


Irwan Mahakam Lesmono Aji <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Assalamu'alaikum,

Ada teman ana yang sekarang studi di Adelaide, Australi yang menanyakan ke ana hal berikut:
- Taman saya telah membeli beberapa alat dapur termasuk didalamnya gelas, piring, panci2 dan lain-lain. Karena alat2 ini alat bekas maka ada kemungkinan pernah digunakan untuk memasak atau dipakai untuk memakan makanan seperti daging babi atau alkohol dll. Bagaimana cara menghilangkan najis tersebut? Apakah cukup dengan mencuci dengan air panas dan sabun atau perlu digosok dengan tanah/pasir atau kita tidak boleh memakainya sama sekali, mengingat membeli barang yang baru relatif mahal.

Bagi ikhwah yang mengetahui jawaban dari permasalahn ini mohon memberikan bantuannya, jazakallohu khoir.

Wassalam,

Irwan ML Aji


____________________
Search for businesses by name, location, or phone number.  -Lycos Yellow Pages
http://yellowpages.lycos.com/default.asp?SRC="">






 


New
Yahoo! Messenger with Voice. Call regular phones from your PC for low, low rates.


--------------------------------------------
Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
--------------------------------------------




SPONSORED LINKS
Islam Beliefs Religion


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke