Komentar tambahan: 1. Semoga Allah memberkahi Al-Akh Abu Yusuf hafidz karena memberikan tambahan keterangan buat orang lain yang membutuhkan. 2. Namun, tentang qunut shubuh, saya mengira al-akh Abu Yusuf Hafidz telah keliru. Sebab, qunut shubuh perawi-prwai hadits tersebut terpercaya. Imam Ibnu Hajar Al-Haitsami di dalam kitabnya Majma'uz Zawaid mengatakan tentang hadits qunut shubuh: "Wa ruwatuhu mautsuuq." Oleh karena itu penjelasan Al-Akh Abu Yusuf saya anggap keliru. Memang benar ada ulama yang membid'ahkan, namun kita tidak boleh taqlid dalam menbid'ahkan atau men-sunnahkan sesuatu. Sebab definisi bid'ah adalah menambahkan sesuatu pada agama. Sedangkan qunut shubuh tidaklah menambahkan sesuatu, namun bersumber kepada hadits yang rawi-nya mautsuuq (terpercaya). Kalaupun ada yang mendhaifkan, berarti masalahnya ada pada perbedaan tashhhih atau tadhif hadits, bukan pada pokok masalah Islam (murni) atau tambahan (mukhtara').
Wallahu a'lam = --- On Tue, 7/20/10, Abu Hafidz <abu_tsala...@yahoo.com> wrote: From: Abu Hafidz <abu_tsala...@yahoo.com> Subject: Re: [assunnah] Tanya : Ulama madzhab To: assunnah@yahoogroups.com Date: Tuesday, July 20, 2010, 6:47 PM Assalamu 'alaikum wa rohmatulallahi wa barokatuhu, 4 madzhab yang masyhur adalah madzhab dalam hal fiqih atau hal-hal furu'. Pada dasarnya ke-4 madzhab tersebut mengambil dari sumber yang sama yakni Al-Qur'an dan As-sunnah, antum bisa mengacu kepada kitab Ashlu Shifati Sholatin Nabiyyi, di dalam kitab tersebut terdapat perkataan para imam untuk para pengikutnya tidak taqlid atau menjadi muqollid terhadap perkataan mereka. Di antaranya perkataan yang paling masyhur dari Imam Abu Hanifah Rohimahullahu, " idza shohal haditsi fahuwa madzhabi" (jika telah shohih hadits maka dialah madzhabku) atau perkataan imam Malik bin Anas Rohimahullahu, " Setiap perkataan manusia boleh diambil tetapi boleh juga ditolak, kecuali perkataan penghuni kubur ini (sambil beliau menunjuk kuburan Nabi sholallahu 'alaihi wa sallam)". Atau perkataan Imam Syafi'i Rohimahullahu atau perkataan Imam Ahmad Rohimahullahu yang pada intinya mengatakan bahwa perkataan mereka (para imam) bisa salah bisa benar, maka wajib bagi yang mengikuti mereka untuk mengetahui darimana mereka (para imam) mengambil perkataaan mereka (para imam)". Sedangkan madzhab fiqh itu amat banyak, salah satu contoh adalah madzhab Al-Imam Sufyan At-Tsauri di mesir. Namun kebanyakan madzhab tersebut, kecuali yang empat tidak terpelihara, dikarenakan para murid-murid dari Imam madzhab tersebut dikatakan sembrono oleh para Imam dan ulama. Artinya mereka tidak melestarikan ajaran syaikh-nya sebagaimana murid-murid Imam Abu Hanifah (atau yang lainnya) melestarikan ajaran fiqh Syaikhnya. Demikian yang dikatakan oleh para ulama. Sebaliknya para murid dari 4 madzhab yang lestari ini terkadang guluw terhadap madzhabnya, dan menjadi fanatik madzhab sehingga membela madzhab walaupun perkataan imamnya sudah tidak relevan dengan sunnah yang ada, seperti hal do'a qunut shubuh. Para pengikut Imam Syafi'i (bukan Imam Syafi'inya) melakukan kebid'ahan dengan mewajibkan (atau sekurangnya melazimkan) qubut shubuh, padahal Sang Imam sendiri mengatakan hal tersebut sunnah (tidak wajib). Walaupun dikemudian hari hal ini dikoreksi oleh madzhab Imam Ahmad yang menerangkan bahwa hadits tentang qubut Nabi shoalallahu 'alaihi wa sallam sampai akhir hayatnya itu adalah dho'if. Namun karena fanatik madzhab dan lalai dari perkataannya syaikh-nya sendiri para pengikut imam Syafi'i tetap melakukan qubut shubuh dengan berbagai varian hukumnya (ada yang mewajibkan ada yang men-sunnakan (tidak wajib)). Demikianlah gambaran mengapa ada madzhab yang lestari dan ada yang tidak lestari. Namun ingat bahwa ketidak-tahuan kita tidak menyebabkan sesuatu menjadi tidak ada! Wallahu a'lam bish-showaab. Abu Yusuf Hafidz --- On Sat, 7/17/10, taufiqur rokhman <rokhman_taufiq@ yahoo.com> wrote: From: taufiqur rokhman <rokhman_taufiq@ yahoo.com> Subject: [assunnah] Tanya : Ulama madzhab To: assun...@yahoogroup s.com Date: Saturday, July 17, 2010, 11:28 PM Assalamu'alaykum. .. ikhwah fillah, mohon penjelasannnya, apakah benar kalau jumlah imam madzhab sebenarnya lebih dari 4? lalu kenapa yang dikenal oleh masyarakat umumnya adalah cuma 4? terima kasih atas penjelasannya. .mohon maaf kalau ada kesalahan penulisan atau pengertian.. ..jazakallahu khairan... ------------------------------------ Website anda http://www.almanhaj.or.id Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: assunnah-dig...@yahoogroups.com assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/