Wa'alaikum salam warohmatulloh wabarokatuh, dari yang saya baca dan ketahui:
"Grapeseed oil is extracted from the seeds of grapes, typically wine grapes. Since grape seeds are usually discarded as part of the wine making process, the extraction and sale of grapeseed oil can be a profitable sideline, as well as an efficient use of a byproduct. In the twentieth century, grapeseed oil began to be processed and sold in much higher volume, primarily in the United States and Europe. Many stores sell pure grapeseed oil for various applications." Dulu pada proses pembuatan wine, biji umumnya tidak diolah atau dibuang sampai ditemukan cara dan manfaatnya untuk kosmetika. Sejak saat itu biji anggur yang dulunya dibuang, sekarang dijadikan produk sampingan sebagai produk kosmetika. Jadi bukan hasil dari proses pembuatan wine. Wallohu A'lam. Pada 25 Februari 2011 11:13, Neng Risma Liasari <rlias...@gmail.com>menulis: > > > Assalamu'alaykum warahmatullah wabarakatuh, > > Saya ingin bertanya mengenai hukum menggunakan/mengkonsumsi "grape seed > oil" > (100%). Saya mendapatkan minyak tersebut dari teman Korea saya (non > muslim). > Bila saya lihat informasi mengenai minyak dari biji anggur ini, misal dari > Wikipedia, tertulis bahwa minyak tersebut merupakan hasil sampingan dari > industri pembuatan* wine*. *Wine* sendiri dibuat dari perasan buah anggur > yang kemudian difermentasi (yang tidak difermentasi: jus anggur), sedangkan > bijinya dikumpulkan kemudian diperas dan jadilah minyak...saya simpulkan > demikian dari sumber di Internet. > > Jadi, bolehkah saya menggunakan "grape seed oil" ini? Minyak ini bisa > digunakan sebagai minyak untuk memasak dan juga bahan dasar kosmetika > (pelembab kulit). > > Jazakumullah khair untuk tanggapannya. > > Wassalamu'alaykum warahmatullah, > > Neng Risma Liasari > > > -- nuzli l. hernawan ~ sent from my shinobi nuzlilatief AT gmail DOT com ~ +6281333650240