Liputan6.com | 15 Maret 2010 | Penangkapan Joko Sulistiyo alias
Zaenudin, salah satu tersangka teroris, di Nangroe Aceh Darussalam,
mengagetkan pihak keluarganya, yang tinggal di Dukuh Jebol, Desa
Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah. Sebab, hingga
kini pihak keluarga, belum mendapatkan pemberitahuan perihal
penangkapan Joko, dari pihak pemerintah desa, maupun kepolisian.

Kepada SCTV, Senin (15/3), Parinem ibu korban mengatakan, tidak pernah
mengetahui aktivitas anak bungsunya tersebut. Terakhir kali, Joko hanya
berpamitan, tanpa memberi tahu tujuan kepergiannya. Hal senada juga
disampaikan istri Joko, Aulia Syahidah, wanita berusia 20 tahun ini
mengaku, tak pernah bertanya dan mencampuri aktivitas suaminya,
termasuk menanyakan kepergiannya. Kontak terakhir, terjadi pada tiga
Maret 2010 lalu, saat suaminya berpamitan akan bekerja di Kalimantan.

Aulia menjelaskan, perkenalan dengan suaminya terjadi, usai Joko
kembali ke Indonesia, setelah selama empat tahun menetap di Filipina,
Thailand, dan Malaysia. Ia juga mengetahui, jika selama di Filipina,
suaminya berjuang sebagai Mujahidin. Nama Zaenudin diperoleh suaminya
saat berada di Filipina. Dari hasil pernikahannya dengan Joko, Aulia
dikaruniai seorang putri bernama Hajar Haninatus Syahadah.

Joko Sulistiyo, yang ditangkap Detasemen Khusus 88 di Aceh, dikenal
sebagai sosok pintar. Putra bungsu dari delapan bersaudara itu,
merupakan alumnus SMA Al Islam Satu Solo, dan melanjutkan kuliah
program diploma tiga Bahasa Inggris di Semarang. Warga kampung sendiri,
mengenal Joko sebagai sosok yang pendiam.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

--
Posted By NINO to BISNIS ONLINE at 3/14/2010 05:36:00 PM

Kirim email ke