VIVAnews.com | Kamis, 18 Maret 2010 | Jelang rencana kedatangan Barack
Obama ke Indonesia pekan depan, teman-temannya semasa kecil tampaknya
kian sibuk mengudak-udak lemari dan kotak-kotak lama di rumah mereka,
apakah masih menyimpan foto yang menunjukkan gambar presiden Amerika
Serikat itu saat masih bocah?

Salah seorang teman kecil Obama yang beruntung masih menyimpan foto
dalam keadaan bagus adalah Hadi Surya Dharma. Kepada kantor berita
Associated Press, dia menyerahkan sebuah foto yang dibuat lebih dari 40
tahun lalu untuk dipublikasikan jelang kunjungan Obama, rencananya
23-25 Maret 2010.

Foto hitam putih itu menunjukkan bahwa Obama - yang dulu lebih dikenal
sebagai Barry Soetoro - sedang bermain bersama teman-teman dalam suatu
pesta ulang tahun. Di foto itu, Hadi mengaku sebagai bocah yang persis
duduk di sebelah Barry.

Obama, yang berayah kandung seorang pria asal Kenya dan ibunya warga
Amerika, pernah tinggal di Indonesia selama 1967-1971. Saat pindah ke
kawasan Menteng Dalam, Jakarta, dia masih berusia 7 tahun. Dia pindah
ke Jakarta bersama ibunya, Ann Dunham, yang saat itu menikah dengan
pria Indonesia bernama Lolo Soetoro.

Sejumlah warga yang bertetangga dengan Obama kecil di Menteng Dalam
masih ingat dengan tingkah lakunya. "Dia mampir ke setiap rumah warga,
bermain layang-layang dengan anak-anak setempat dan ikut susah-payah
berjalan di tengah lumpur," kata Coenraad Satja Koesoemah.

Dia mengaku menyediakan teras di rumahnya untuk digunakan ibunda Obama
memberikan les Bahasa Inggris kepada penduduk setempat. "Dia dulu
adalah bocah Menteng Dalam, apalagi yang dapat saya katakan?" kata
Coenraad seperti dikutip laman harian The Telegraph.

Selama lima bulan pertama tinggal di Jakarta, Obama susah payah belajar
Bahasa Indonesia sebelum akhirnya fasih bercakap-cakap. Dia pun menjadi
kesukaan para guru dan murid setempat.

Namun, dia juga menjadi sasaran ledekan. Menurut Kay Ikranagara,
pengalaman semasa kecil itulah yang membentuk karakter Obama sebagai
politisi ulung dan pemimpin.

"Salah satu alasan mengapa dia begitu tenang dan tidak cepat marah
adalah dia dulu terbiasa menghadapi ledekan," kata Kay, yang mengaku
pernah bekerja dengan Dunham dan kenal keluarga mereka secara
dekat. "Kuncinya, jangan sampai menunjukkan kepada orang lain bahwa
kita terganggu [oleh ledekan]," lanjut Kay.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

--
Posted By NINO to AstroDigi at 3/19/2010 08:46:00 AM

Kirim email ke