VIVAnews.com | Jum'at, 8 Mei 2009 | Pameran itu digelar untuk memberi
pelajaran mengenai struktur dan fungsi anatomi manusia.
Sebanyak 200 kadaver (mayat manusia yang diawetkan) dari berbagai tahap
- sebelum dilahirkan hingga saat lanjut usia - dipamerkan dalam
berbagai pose. Jenazah-jenazah itu merupakan objek pameran 'Cycle of
Life' oleh Gunther von Hagens, atau yang dikenal sebagai Dr. Death bagi
yang setia mengikutinya dalam rangkaian pameran Body Works.

Pameran terkini dibuka di Postbahnhof, Kota Berlin, Jerman pada Kamis 7
Mei 2009. Dalam laman pribadinya, ahli anatomi itu menyatakan ia
menggelar pameran untuk memberi pelajaran mengenai struktur dan fungsi
anatomi manusia.

"Pameran ini mengurai kompleksitas tubuh manusia dan pentingnya
menjalani pola hidup sehat," ujar von Hagens seperti dikutip laman
stasiun televisi CNN.

Von Hagens menjelaskan tubuh-tubuh yang ia pamerkan berasal dari
orang-orang yang semasa hidup mereka telah menyatakan diri bersedia
memamerkan mayat mereka dalam pameran itu. Persetujuan para donor ini
diberikan demi kepentingan pendidikan bagi masyarakat mengenai sistem
dalam tubuh manusia.

Otot, jaringan saraf, dan tendon diawetkan dengan teknik plastinasi.
Caranya, air dan lemak dalam tubuh diganti dengan sejenis plastik
polimer seperti silikon atau poliester. Dengan teknik ini, tubuh
dikeringkan sehingga mengeras.

Sebuah karya von Hagens menunjukkan tubuh seorang pria sedang berbaring
dengan tubuh seorang perempuan di atasnya. Von Hagens mengatakan ia
merancang pose ini untuk mendobrak tabu mengenai kematian dan seks.

"Saya menggabungkan dua tabu itu. Kematian merupakan bagian kehidupan,
sementara tanpa seks, tidak akan ada kehidupan," ujar dia.

Pameran von Hagens tentu mengundang kontroversi. Banyak pihak menuding
dokter yang pernah melakukan otopsi dalam siaran televisi Channel 4
Inggris pada 2002 silam ini hanya mencari popularitas dan sensasi. Dia
juga kerap mendapat ancaman akan ditangkap dengan tuduhan menjalankan
prosedur ilegal.

Juru bicara Dinas Kebudayaan Berlin Torsten Woehlert mengatakan ia
telah menerima banyak keluhan dari masyarakat melalui media
massa. "Namun selama pameran ini tidak melanggar hukum, hanya
mengganggu perasaan, kami tidak dapat berbuat apa-apa," kata Woehlert.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

--
Posted By NINO to AstroDigi at 3/21/2010 09:03:00 AM

Kirim email ke