Dear Mama Kevan & Belfa, Ini ada artikel yang saya punya mengenai sunat pada anak perempuan dari segi kesehatan. Artikel ini dimuat di majalah ayahbunda. Mudah2an membantu. Regards, Diah Stop Sunat Anak Perempuan Beberapa komplikasi yang mungkin timbul akibat tindakan sunat pada perempuan adalah: · Terjadi risiko perdarahan · Syok akibat kehilangan darah · Nyeri · Infeksi local · Tetanus · Trauma dari bagian-bagian seputar alat reproduksi · Air seni tertahan · Timbul kista yang nyeri · Infeksi panggul · Rasa sakit saat bersenggama · Masalah infertilitas · Infeksi saluran kemih berulang Berbeda dengan anak laki-laki, sunat pada anak perempuan terbukti tidak ada manfaatnya secara medis. Malah merugikan! Bagi kebanyakan orang di Indonesia, sirkumsisi (lebih dikenal dengan sunat) pada anak laki-laki merupakan peristiwa penting. Ibarat pintu gerbang yang menghubungkan masa kanak-kanak ke masa remaja dan dewasa. Makanya, selalu ada perayaan khusus ketika melakukannya. Bahkan bagi penganut agama Islam, sunat pada laki-laki diwajibkan. Sebaliknya, tidak demikian dengan sunat pada anak perempuan. Meski banyak juga yang melakukan, tetapi di Indonesia, sunat pada anak perempuan umumnya tidak seheboh anak laki-laki. Penting Anda tahu, kalangan medis pun kini tidak lagi menganjurkan anak perempuan disunat. Tidak ada manfaatnya Menurut dr. Rini Sekartini, SpA dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, secara media sunat pada anak laki-laki, yaitu berupa pemotongan kulit kepala penis, memang bermanfaat. Ia menjelaskan, Lapisan kulit penis terlalu panjang, sehingga sulit dibersihkan. Kalau tidak dibersihkan, kotoran yang biasa disebut smegma akan mengumpul, dan sering menimbulkan infeksi pada penis. Bahkan bisa memicu timbulnya kanker leher rahim pada perempuan yang disetubuhinya. Selain itu secara medis juga membuktikan, bagian kepala penis peka terhadap rangsangan karena banyak mengandung saraf erotis. Ini membuat kepala penis yang tidak disunat lebih sensitive daripada yang disunat. Jadi, sunat ternyata juga membantu mencegah terjadinya ejakulasi dini. Di negara lain, misalnya Amerika Serikat, walau masih controversial, mereka juga melakukan sunat pada bayi laki-laku yang baru lahir. Tujuannya, antara lain untuk mengurangi risiko infeksi saluran kemih, penyakit menular seksual, dan pencegahan terhadap kanker penis. Nah, berbeda dengan anak laki-laki, masih menurut dr. Rini, secara medis sunat pada anak perempuan (female genetical mutilation FGM) ini, tidak ada manfaatnya. Praktik amputasialat kelamin perempuan yang terjadi selam ini pada dasarnya memang tidak terlepas dari nilai kultur masyarakat. Sebagian masyarakat meyakini, perempuan memiliki nafsu seksual lebih tinggi disbanding lelaki. Makanya, menurut mereka, cara efektif untuk mereduksi nafsu seksual perempuan ini adalah dengan melakukan tindakan sunat, jelas dr. Rini. Di beberapa komunitas memang ada anggapan, perempuan tidak berhak menikmati kepuasan sekual sebab dia hanya pelengkap kepuasan seksual lelaki. Di luar masalah kultur, yang pasti bila tindakan ini tidak dilakukan dengan hati-hati dan tepat, justru menimbulkan komplikasi, baik akut maupun kronis, lanjut dr. Rini. Bentuk Kekerasan Belakangan ini beberapa organisasi Internasional, seperti Humanitarian National, The World Health Organization (WHO) dan The International Federation of Gynecology and Obstetrics, berpendapat bahwa FGM secara medis tidak diperlukan. Bahkan, The American Collage of Obstretricians and Gynecologist and the College of Physicians and Surgeons of Ontario, Canada, melarang anggotanya untuk melakukan kegiatan tersebut. Beberapa ahli juga menyebutkan bahwa FGM adalah tindakan illegal, dan orang yang melakukannya dikatagorikan melakukan tindakan kriminal. Ini dianut oleh negara seperti Swedia, Norwegia, Australia dan Inggris. The American Academy of Pediatrics (AAP) pun menganjurkan anggotanya untuk memberikan informasi tentang FGM dan komplikasinya pada masyarakat. Selain intu, AAP juga minta anggotanya untuk mengenali tanda-tanda fisik dari FGM, waspada terhadap isyu kultur dan etik yang dikaitkan dengan FGM, serta memberikan penjelasan/edukasi pada pasien yang ingin melakukan FGM, dan mengurangi prosedur medik yang diperlukan untuk mengubah alat genital perempuan. Bagaimana di Indonesia? Rini menyayangkan data di Indonesia mengenai tindakan sunat pada anak perempuan tidak banyak. Data yang ada adalah laporan di Somalia (Afrika) dan populasi Sunda, diperkirakan sekitar 100 juta perempuan menjalani tindakan sunat, dan 4-5 juta diantaranya dilakukan pada bayi perempuan. Sehubungan dengan hal itu, Rini pun menyarankan, sebaiknya dilakukan program edukasi tentang sunat pada anak perempuan ini pada masyarakat. Dalam hal ini tentu saja perlu dipertimbangkan factor budaya dari masyarakat yang bersangkutan. Penjelasan secara rinci tentang anatomi genital perempuan dan fungsinya, sangat penting. Begitu juga dampak fisik dan psikologis jangka panjang dari tindakan FGM. Program ini jelas memerlukan kerja keras, terutama bagi dokter anak atau dokter bedah anak, dan tenaga medis pada umumnya, katanya. Perlu Anda tahu, pemerintah Indonesia, melalui Kantor Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, mendukung penuh semua usaha untuk menghapus pelaksanaan sunat pada perempuan, terutama yang merusak organ reproduksi. Karena, hal ini dianggap sebagai salah satu tindak kekerasan terhadap perempuan. Apalagi, Menteri Kesehatan dr. Siti Fadilah Supari,Sp.JP(K) pun mengungkapkan, sunat perempuan tidak pernah ada dalam standar pelayanan kesehatan. Sumber; majalah Ayahbunda, no.18/1-14 September 2005
Erpini Ekonomi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear Mama Kevan, Hasil searching dari beberapa website, kesimpulan saya "dari segi agama (Islam) masalah khitan pada wanita tidak ada satu dalilpun yang sah yang dapat dijadikan pegangan untuk menunjukkan kesunnatannya /kewajibannya menurut kaidah" Dengan pertimbangan itu dan pertimbangan kesehatan seperti yang dibahas Ibu Laila Andaryani H. , 2 anak perempuan saya tidak dikhitankan. Mungkin ada yang punya info lain dari segi agama ............. ? Regards. -----Original Message----- From: Ayahbunda-Online@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Henny Widya Sent: Thursday, January 05, 2006 12:26 PM To: Ayahbunda-Online@yahoogroups.com Subject: [Ayahbunda-Online] Khitan untuk anak perempuan Dear Mom & Dads... Aku ada pertanyaan nih yang masih mengganjal sampai saat ini...sebenarnya perlu atw gak sih anak perempuan kita di khitan baik dilihat dari sisi medis & kalau dari segi agama diwajibkan gak sih ... Trus kalau misalnya gak perlu di khitan, ada dampaknya gak ya di masa depan...... Thanks ya sebelumnya...... Mama Kevan & Belfa [Non-text portions of this message have been removed] --------------------------------- Yahoo! Photos Ring in the New Year with Photo Calendars. Add photos, events, holidays, whatever. [Non-text portions of this message have been removed] Subscribe: [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: [EMAIL PROTECTED] Info Belanja si Kecil: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Ayahbunda-Online/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/