Ibu dokter,

 

Thanks atas masukannya, mungkin karena saya juga dalam kondisi yg tidak
fit krn malam sebelumnya begadang sampe jam 2.30 pagi dan jam 6 pagi
udah harus mengejar kereta jdlah riweuh kt orang sunda hihii jd pd saat
yang sama tyt saya dpt dsa yg amat sangat jauh dr harapan saya pengennya
'nyemprot' ajah.  Sama sekali gak bermaksud mengenaralisir kok mbak
cuman yah itu bearti saya masih kurang beruntung dan tetap semangat
untuk cari DSA yang cucok buat Khodijah Assamihah hihihi.

 

Btw, assamihah artinya lapang, lembut, pemaaf, toleran, mulia, baik ...
insyaAllah.

 

Ummi Assamihah

________________________________

From: Ayahbunda-Online@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Kennia
Sent: Friday, July 04, 2008 1:55 PM
To: Ayahbunda-Online@yahoogroups.com
Subject: Re: [Ayahbunda-Online] layanan standar pas berkunjung ke dokter
anak

 


Dear Ummi Assamihah..
(duh namanya cantik, artinya apa ya?)

Salam kenal, saya kennia.
Saya ingin bantu berkomentar nih mba.

Dalam praktek kedokteran, tentu saja ada standarnya.
Hal ini diajarkan semasa kuliah.
Bahkan sekarang juga ada undang-undang praktek kedokteran.
Selain itu ada beberapa rumah sakit yang sudah memikirkan pelayanan,
juga memiliki standar tertentu yang harus dilakukan dokter yg bekerja di
RS tsb.

Apalagi bila memeriksa pasien anak, idealnya bukan hanya penyakit yg
diperiksakan saat itu melainkan juga proses tumbuh kembang anak juga di
evaluasi.
Sewaktu saya masih koas, saat memeriksa pasien, ada selembar kertas
pemeriksaan yang harus diisi lengkap.
Walau pasien itu hanya batuk pilek, tapi kita harus memeriksa matanya,
telinganya, paru-paru,dll..secara lengkap.
Karena terkadang ada beberapa penyakit berat dan kronis (lama) yang
tidak terdeteksi karena gejalanya yang tidak jelas.
Dan bila tidak dilakukan pemeriksaan menyeluruh , maka penyakit tersebut
tidak akan terdeteksi.
Padahal bisa jadi penyakit berat tersebut dapat mempengaruhi proses
penyembuhan batuk pilek yg dikeluhkan pasien saat itu.

Sekali lagi, yang namanya kenyataan tentu tidak seideal seharusnya.
Permasalahan nya mba, ada beberapa kondisi yang membuat seorang dokter
harus berfikir mana yang prioritas dan penting diperiksa untuk kebaikan
pasien.
Bisa saja demi kenyamanan pasien yang kesakitan saat diperiksa, sang
dokter mempersingkat waktunya dan hanya memeriksa yang ia ianggap
berkaitan dengan gejala.
Saya pernah menemukan seorang DSA yang hanya memeriksa sebagian saja,
namun ternyata diagnosisnya selalu akurat.
Ternyata walau dia tidak memeriksa punggung, ternyata ia sudah menemukan
kelainan yang jelas di dada (melalui stetoskop).
Sehingga pasien yang menangis karena ketakutan  tidak berlama2 di bawah
ketidaknyamanan.
Tetapi dokter tersebut tetap menjawab dengan ramah saat orang tua pasien
bertanya.

Walaupun untuk kasus mba alami,saya juga tidak menyetujuinya sama
sekali.
Seorang dokter yang baik seharusnya pandai berkomunikasi dengan pasien.
Apalagi bila ternyata dia memberikan obat2 keras ataupun antibiotik,
seharusnya orang tua dijelaskan indikasi apa ia memberikannya.
Bahkan bila perlu menyampaikan apa yang ia temukan dalam pemeriksaan.
Saya juga  kecewa bila ada seorang dokter yang (bahkan) dibayar mahal
pasien bisa berbuat seperti itu.

Mohon mba tidak mengeneralisir.
Saya pikir hikmahnya, mba jadi faham bahwa karakter dokter bersangkutan
memang seperti itu, maka lebih baik mba cari DSA lainnya.
menurut saya sebagai sesama ibu/orang tua, yang paling penting dalam
pelayanan medis adalah pelayanan standar dan kenyamanan dengan
petugasnya.
Sehingga kita sebagai pasien juga merasa puas dan percaya dengan
pengobatan yang diberikan.


Semoga membantu ya mba...

cheers,
kennia

 

Kirim email ke