Mo sharing ah :
Jadi inget pengalaman bbrp taon yg lalu, ketika kami berhenti di lampu
merah kuningan ada anak kecil minta2, waktu itu kami berinisiatif 
memberikan
biskuitnya Dini (bekal di jalan), begitu kami kasih anak itu biskuit gak 
lama
kmd temen2nya ngerubungin mobil kami minta yang sama ..... ya karena
biskuitnya tinggal 1 gak kami kasih eh mereka malah nunjuk2 yang lain 
kebetulan mobil gak kami lapis kaca film trus bekal emang ngegeletak
di jok belakang, wah malah repot nolakinnya

so klo emang mo kasih makanan musti disiapin agak banyak jadi gak
repot ...........

salam,
mamanyaDiniandDinta



lia <[EMAIL PROTECTED]> 
06/22/2006 12:35 AM
Please respond to
balita-anda@balita-anda.com


To
balita-anda@balita-anda.com
cc

Subject
[balita-anda] Stop beri uang!






Dear moms / dads,
Artikel bagus dari  milis tetangga ,ini sebetulnya juga sdh saya 
praktekkan
dengan cara memberikan  mainan + baju bekas anak saya yg sudah tdk 
terpakai
tapi msh  layak  kepada anak2 jalanan tsb.

Lia



Kita membuang Rp 1,5 milyar receh setiap hari
Sadarkah Anda, bahwa kita, penduduk Jakarta, setiap harinya membuang uang
receh hingga mencapai 10 digit setiap harinya, ke jalanan. Mari kita
berhitung. Jumlah anak jalanan di Jabodetabek saat ini berdasarkan data
terakhir dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mencapai angka
75.000. Pendapatan mereka seharinya bisa mencapai Rp 20.000 - Rp 30.000.
Bila kita ambil Rp 20.000 dikalikan 75.000 anak, berarti kita membuang 
uang
receh (cepek, gopek, seceng) sebesar 1.500.000.000 alias 1,5 milyar per
hari!

Kita membuat mereka betah di jalan
Perhitungan matematis di atas menimbulkan satu pertanyaan ironik yang 
besar.
Bisa jadi kitalah yang membuat anak-anak itu betah berada di jalan. Dengan
mengamen, mengemis, menyapukan kemoceng di atas dashboard mobil, atau
menyodorkan amplop sumbangan - satu anak jalanan usia SD bisa memiliki
penghasilan yang beda tipis dengan lulusan diploma. Begitu mudah bagi
mereka. Tanpa perlu capek-capek sekolah, susah-susah melamar kerja, toh
hasilnya hampir sama.

Jajan, main dingdong, dan setoran 
Tanpa maksud menggurui, Sahabat Anak sepakat dengan salah satu program
UNICEF, yakni berhenti memberi uang kepada anak-anak jalanan. Dari sekian
penelitian yang dilakukan sejumlah LSM, uang yang diperoleh anak-anak
marjinal ini, sebagian besar tidak mendukung peningkatan kesejahteraan
mereka. Jajan, ada di peringkat pertama; main dingdong atau permainan
elektronik lainnya, menjadi pilihan kedua; terakhir, setoran ke orang tua
atau inang/senior sebagai pelindung mereka di jalanan. Jadi, bocah-bocah
berpenampilan kumuh ini pun tetap miskin, tetap terancam putus sekolah, 
dan
tetap berkeliaran di jalan.

Siapkan biskuit, permen, susu kotak
Setelah memahami penjelasan di atas, keputusan dikembalikan kepada Anda
semua. Mari, menjadi sahabat anak yang tidak memanjakan, tapi melakukan
tindakan serta bantuan yang langsung bisa mereka nikmati. Sebagai 
pengganti
uang receh, berikan mereka nutrisi bergizi atau barang layak pakai. Mulai
sekarang, sediakan dalam tas atau mobil Anda: biskuit, permen, buah, susu
kotak/botol, atau barang-barang bermanfaat lainnya - yang langsung bisa
diberikan saat tangan-tangan kecil itu menengadah di dekat Anda.

 

Sumber: http://www.sahabatanak.com/



__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

--------------------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
unsubscribe dari milis, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]


Kirim email ke