Kalo meningitis bukannya dicegah pake imunisasi HiB ya?
Trus bedanya apa ya antara HiB dan IPD??

Salam
-Kartika-
Ibunya Nabiel

-----Original Message-----
From: Lif Rahayu [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, January 30, 2007 4:32 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Imunisasi IPD

Nah ini dia tak insert ya jawabannya dr Hardiono di milist anakku ttg kasus
ini:

Dear Eva,
IPD merupakan meningitis (radang selaput otak) bukan karena virus melainkan
karena bakteri. Obatnya antibiotika. Kalau keadaan seperti itu bisa juga
karena virus, namanya ensefalitis. Biasanya diberi obat acyclovir yang
memang mahal. Penyebabnya tentu saja ketularan, bukan karena main bola.
Moga2 cepat baik ya.

Hardiono Pusponegoro



On 1/30/07, Lif Rahayu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dibahas juga di milist Anakku, kata dr Hardiono seh bukan IPD tapi
> ensefalitis gitu, gitu deh perkiraan beliau thdp penyakitnya anaknya
> tetangganya mbak Eva.
>
> On 1/30/07, Dian Ekawati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> > Dear Moms & Dads
> >
> > Membaca email dari Mba Evariny Andriana, jadi tertarik membongkar2
> > koleksi email2 terdahulu dan kebetulan aku masih simpan artikel soal IPD
> > dari temenku, udah agak lama sih... tahun lalu, mudah2an bisa membantu
> >
> > Terutama buat Mba Evariny Andriana,
> > Mudah2an bisa membantu ya Mba.....
> >
> > Anakku udah imunisasi IPD desember lalu yang pertama, terasa banget
> > mahalnya sekali suntik 850.000,- belum termasuk dokternya. Berhubung
> > umur anakku dibawah 2 thn dan diatas 1 thn jadi 2x suntik, yang ke2
mungkin
> > bulan Februari.
> >
> >
> > Rgds,
> > Mama Dino
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
----------------------------------------------------------------------------
----
> >
> > From: "Tomi G Mail" [EMAIL PROTECTED]
> > Date: Thu May 11, 2006 9:54pm(PDT)
> > Subject: Re: [Tanya] Imunisasi IPD
> >
> > Berikut Saya Posting Tettang Serba SERbi Pnemococcus dan Invasive
> > Pneumococcal Disease.
> >
> > Saya pribadi menganjurkan imunisasi ini untuk pasien saya yang
> > berkecukupan. menurut WHO, angka kematian akibat penyakit ini adalah
yang
> > tertinggi dibanding dengan penyakit penyakit lain yang dapat dicegah
dengan
> > imunisasi (HEP B, DPT, POlio, HIB, Campak, Measles, Rubela, Varicella).
> > Di Amerika sudah wajib sejak thn 2000, Singapore 2005. Dari bocoran
> > hasil rapat Satgas imunisasi idai di medan (1-5 mei) direkomendasikan
untuk
> > dimasukkan bersamaan vaksin influensa pada jadwal rekomentasi idai 2006,
> > Namun perlu persetujuan beberapa pihak lagi.
> >
> > WASPADAI PENYAKIT PNEUMOKOKUS!
> > Hingga saat ini, menurut data WHO, ada 1 juta balita meninggal setiap
> > tahun akibat penyakit yang disebut Invasive Pneumoccoccal Disease (IPD).
> > Penyakit ini cukup berbahaya dan tidak jarang menyebabkan kematian pada
anak
> > balita. Menurut dr. Sukman Tulus Putra, Sp.A.(K), FACC, FESC, Ketua Umum
> > Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), orangtua hendaknya
tetap
> > waspada terhadap bahaya serangan penyakit IPD karena dapat mengancam
nyawa,
> > terutama pada anak di bawah usia 2 tahun.
> >
> > MENYEBAR DI UDARA
> > Saat ini, dari sekitar 25 juta balita di Indonesia, sebagian besar
> > berpotensi terkena serangan IPD. Oleh karena itu IDAI merasa perlu
> > mensosialisasikan bahaya penyakit IPD kepada seluruh masyarakat meski
> > kenyataannya kita masih bergelut dengan berbagai penyakit Infeksi lain
> > seperti demam berdarah dengue dan polio.
> > IPD adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus
> > (streptoccoccus pneumoniae). Bakteri tersebut secara cepat dapat masuk
ke
> > dalam sirkulasi darah dan merusak (invasif) serta dapat menyebabkan
infeksi
> > selaput otak (meningitis) yang biasa disebut radang otak.
> >
> > Penelitian menunjukkan, sebagian besar bayi dan anak di bawah usia 2
> > tahun pernah menjadi pembawa ( carrier) bakteri pneumokokus di dalam
saluran
> > pernapasan mereka. Oleh karena itu, bayi baru lahir hingga bocah usia 2
> > tahun berisiko tinggi terkena IPD.
> > Bakteri ini menyebar di udara ( airborne disease) melalui cairan/lendir
> > hidung dan tenggorokan saat seseorang bersin dan batuk. Saat bersin atau
> > batuk, jutaan partikel air liur yang sangat kecil terlontar dengan
kecepatan
> > 100 meter per detik. Partikel tersebut umumnya berdiameter sekitar
10-100
> > mikrometer. Partikel ini akan segera berubah menjadi partikel yang lebih
> > kecil lagi (droplet nuclei) berukuran 1-4 mikrometer dan berisi virus
atau
> > bakteri. Inilah yang menjadi sarana penularan yang sangat cepat. Itulah
> > sebabnya interaksi antara anak dan manula yang mengidap penyakit ini
terus
> > menerus, serta antarbayi dan anak di tempat-tempat umum, kendaraan umum,
> > likungan tetangga, tempat penitipan anak (TPA) dan kelompok bermain
> > (playgroup), merupakan lokasi potensial bagi penyebaran bakteri IPD ini.
> >
> > SAKIT TELINGA SAMPAI AJAL MENJEMPUT
> > Infeksi pneumokokus merupakan infeksi bakteri yang menyerang berbagai
> > bagian tubuh.
> > * Jika bakteri pneumokokus masuk ke dalam aliran darah, dikenal sebagai
> > pneumokokus bakteremia.
> > * Jika bagian otak tertentu yang terserang, dikenal sebagai meningitis
> > (radang/infeksi selaput otak).
> > * Jika bakteri pneumokokus menyerang paru-paru, dikenal sebagai
> > pneumonia atau radang/infeksi paru.
> > * Jika telinga yang terinfeksi, dikenal sebagai otitis media akut.
> > Apabila terjadi bakteremia, akan muncul gangguan berbagai organ tubuh
> > (disebut sepsis) yang akhirnya berujung pada kegagalan fungsi organ
> > (multiorgan failure). Selain itu, pneumokokus juga bisa menyebabkan
penyakit
> > lokal yang bersifat non-invasif, seperti infeksi telinga tengah, radang
paru
> > dan sinusitis.
> > Yang paling fatal bila bakteri pneumokokus menyerang otak. Pada
> > kasus-kasus meningitis seperti ini, kematian akan menyerang 17%
penderita
> > hanya dalam kurun waktu 48 jam setelah terserang. Kalaupun dinyatakan
sembuh
> > umumnya meninggalkan kecacatan permanen, semisal gangguan pendengaran
dan
> > gangguan saraf yang selanjutnya memunculkan gangguan motorik, kejang
tanpa
> > demam, keterbelakangan mental dan kelumpuhan.  Di Indonesia, saat ini
> > pneumokokus menjadi salah satu dari dua
> > penyebab utama meningitis bakteri anak-anak. Meskipun penyakit
> > pneumokokus memuncak pada anak usia 12 bulan, kasus meningitis mungkin
mulai
> > terjadi dari usia 2 bulan.
> >
> > CEGAH DENGAN IMUNISASI
> > Infeksi yang disebabkan pneumokokus adalah penyebab angka kesakitan
> > (morbiditas) dan kematian (mortalitas) yang tinggi pada anak-anak di
seluruh
> > dunia. Berdasarkan data epidemologis, infeksi pneumokokal menyebabkan
lebih
> > dari 1 juta kematian anak-anak terutama di negara berkembang.
> > Pada dasarnya IPD dapat diobati dengan antiobiotik. Akan tetapi
> > pengobatan IPD jadi semakin sulit dengan meningkatnya resistensi bakteri
> > pneumokokus terhadap beberapa jenis antiobiotik, misalnya penisilin.
Lagi
> > pula penggunaan antibiotik untuk infeksi telinga dapat mengurangi
> > efektivitas antibiotik itu sendiri selain meningkatkan jumlah carrier
> > terhadap organisma yang resisten di dalam saluran pernapasan.
> > Itulah sebabnya, pencegahan lebih diperlukan daripada pengobatan.
> > Vaksinasi dipercaya sebagai langkah protektif terbaik mengingat saat ini
> > resistensi kuman pneumokokus terhadap antibiotik semakin meningkat.
Karena
> > anak-anak di bawah usia 1 tahun memiliki risiko paling tinggi menderita
IPD,
> > maka amat dianjurkan agar pemberian imunisasi dilakukan sedini mungkin.
> > Untungnya, saat ini sudah ditemukan vaksin pneumokokus bagi bayi dan
anak di
> > bawah 2 tahun.
> > Cara bekerjanya, merangsang sistem kekebalan dan menciptakan memori pada
> > sistem kekebalan tubuh. Injeksi vaksin pneumokokus ke dalam tubuh
memberikan
> > pengenalan sistem kekebalan tubuh pada 7 jenis/serotipe bakteri
pneumokokus
> > yang paling umum menyerang bayi dan anak. Dengan pemberian vaksin,
serangan
> > bakteri ini di kemudian hari dapat dicegah. Studi klinis tahun 2003
> > menunjukkan pengurangan jumlah bayi penderita IPD sebanyak 78% setelah
anak
> > divaksinasi saat berusia di bawah 2 tahun.
> > Bahkan FDA (Food and Drug Administration) di AS menyutujui vaksin
> > pneumokokus sebagai satu-satunya vaksin untuk mencegah IPD pada bayi dan
> > anak sekaligus merekomendasikan bayi dan anak di bawah usia 2 tahun
untuk
> > mendapat vaksin pneumokokus. Tak heran kalau vaksin ini diwajibkan di
> > Amerika Serikat, Australia dan Eropa, sedangkan di Indonesia baru mulai
> > diperkenalkan pada tahun 2006 ini.
> > Reaksi terhadap vaksin yang terbanyak dilaporkan adalah demam ringan <
> > 38 Celcius, rewel, mengantuk (drowsy), dan beberapa reaksi ringan
lainnya
> > yang biasa ditemui pada pemberian berbagai jenis vaksin. Orangtua dapat
> > berkonsultasi dengan dokter spesialis anak mengenai jadwal pemberian
vaksin
> > pneumokokus baru untuk bayi dan anak di bawah 2 tahun sesuai kondisi
> > kesehatan dan usia anak. Demi mencegah bahaya penyakit ini, setiap anak
di
> > bawah usia 2 tahun memang seyogyanya dapat divaksin.
> >
> > GEJALANYA MIRIP DEMAM
> > Gejala IPD yang umum diantaranya napas cepat sesak, nyeri dada,
> > menggigil disertai batuk dan demam dengan masa inkubasinya 1-3 hari.
Namun
> > gejala yang lebih spesifik bisa ditemui tergantung pada bagian tubuh
mana
> > yang diserang.
> > Otitis media yang berakibat infeksi pada telinga tengah, contohnya, juga
> > memunculkan gejala lain seperti nyeri telinga, demam, rewel, dan
gangguan
> > pendengaran yang bersifat sementara. Infeksi telinga tengah cenderung
> > terjadi berulang pada masa bayi dan kanak-kanak. Kalau sudah begini
sangat
> > mungkin si anak akan mengalami gangguan pendengaran yang bersifat
menetap
> > dan mengalami keterlambatan bicara.
> > Sayangnya, gejala bakteremia pada bayi kadang sulit diketahui karena
> > awalnya serupa dengan infeksi virus biasa seperti bayi menderita demam
> > tinggi dan terus-menerus rewel, diikuti atau tanpa infeksi saluran
> > pernapasan. Sementara meningitis menunjukkan gejala seperti demam
tinggi,
> > nyeri kepala hebat, mual, muntah, diare, leher kaku, dan takut pada
cahaya
> > (photophobia). Selain itu bayi juga tampak rewel, lemah dan lesu
(letargik),
> > menolak makan dan pada pemeriksaan teraba ubun-ubunnya menonjol, dapat
> > terjadi penurunan kesadaran dan kejang.
> > Dari ketiga bakteri yang biasa menyebabkan meningitis (Streptococcus
> > pneumoniae, Haemophilus influenzae type B, dan Neisseria meningitis),
> > Streptococcus pneumoniae merupakan bakteri yang seringkali menyerang
anak di
> > bawah 2 tahun. Meningitis karena bakteri pneumokokus ini dapat
menyebabkan
> > kematian hanya dalam waktu 48 jam. Bila sembuh pun sering kali
meninggalkan
> > kecacatan permanen.
> >
> >
>

--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke