Mazaya menggenggam erat jemari Nathan. Wajah mungil yang mewarisi ketampanan Heykal dan garis-garis ketegaran wajah Ibunya itu terlihat tegang. Hari ini adalah final "Lomba Baca Puisi Tingkat Nasional" yang diikutinya.
"Mama, aku takut kalah" ujarnya ragu. Mazaya tersenyum lembut seraya membelai rambut putranya. "Nathan khan tadi sudah berdoa dan minta sama Tuhan untuk dikasih kemenangan. Jadi, harus yakin bisa menang. Yang penting bacanya nanti yang bagus ya sayang" sahutnya memberi semangat. Namun tak urung dada Ibu muda itu terasa sesak, ia takut Nathan kalah dan kecewa karena ia bertanding dengan 7 anak normal lainnya yang terseleksi masuk babak final hari ini. Tapi dari kesemua peserta, hanya Nathan lah yang beriwayat autis. Mama, Aku memang terlahir beda Kataku sulit dicerna Wajahku tak bersinar ceria Aku hidup di dunia tanpa warna.. Mama, Ada jemarimu menyaput warna diduniaku Ada senyummu memberi bentuk di abstraknya hidupku Ada senandungmu di senyapnya malamku. Mama, Kini duniaku tak lagi gulita Doa mu melebihi mukjizat yang pernah ada Kini aku hidup seperti mereka, dapat tertawa, bercanda dan berkarya Terima kasih Mama, Telah merajut rapi benang-benang masa depanku Walau kutahu betapa banyak duka, derita dan air mata telah tertumpah Peluk, cium serta sujudku, hanya untukmu yang selalu tercinta.... Air mata Mazaya menetes deras, ada letupan-letupan bahagia yang begitu dahysat di dadanya. Tepuk tangan riuh terdengar dari seluruh penjuru gedung. Semua juri berdiri memberi penghargaan, mungkin karena mereka tahu Nathan adalah penyandang autis yang berhasil menyamai kepintaran anak normal. Bahkan Mazaya hampir tak percaya pada kalimat-kalimat puisi yang begitu jelas diucapkannya. Secara subyektif, Mazaya yakin anaknya lah yang paling bagus dalam hal penampilan dan pembacaan puisi. Ternyata apa yang diduga Mazaya benar. Pengumuman pemenangpun dibacakan dan... Juara pertama diraih oleh Muhammad Nathan Ibrahim. Ibu muda itu serta merta memeluk tubuh Nathan yang tiba-tiba terasa dingin. Senyum ceria terpencar di wajah mungilnya. Senyum yang begitu lama diperjuangkan olehnya. "Mama, itu kan namaku" ujarnya lugu "Ia Nak, kamu pemenangnya!" Dengan langkah mantap. Nathan pun melangkah menuju panggung penghargaan. Sama sekali tak terlihat ciri-ciri autis pada dirinya. Mazaya memang telah berhasil membawa buah hatinya keluar dari dunia yang tak pernah diharapkan oleh Ibu manapun di jagat ini. Selama lima tahun berjuang, akhirnya Mazaya berhasil mempersembahkan sebuah dunia bagi Nathan. Dunia yang sebenarnya, dimana ia akan mendapatkan banyak pilihan dalam bercita-cita. Berita kemenangan Nathan yang diliput beberapa media massa, akhirnya sampai juga pada Haykel. Ada yang tercabik-cabik di hatinya. Haru, sesal dan berjuta perasaan berkecamuk di batinnya. Nathan terlihat begitu gagah dengan piala di tangannya. Senyumnya mengembang ceria meliputi kesempurnaan wajah tampannya. Ingin rasanya ia berlari memeluk 'pria kecil'nya yang pernah dicampakkan dan dianggap tak berguna. Sayangnya Haykel tak pernah mengetahui kekuatan yang dimiliki Mazaya. Ia tak pernah menyadari, begitu banyak mukjizat terlimpah dan tercipta untuk seorang Ibu seperti Mazaya. Ada keinginan di hatinya untuk kembali memasuki kehidupannya yang dulu. Tapi lima tahun bukanlah waktu yang singkat untuk suatu perubahan. Hidup Haykel kini telah diramaikan oleh Natasha dan Mandira - bayi perempuan mungil berusia satu tahun yang terdiagnosa tuna rungu sejak lahir. Karma Tuhan memang selalu nyata. Dulu Haykel ernah menolak kehadiran Nathan, tapi kemudian takdir kembali mempertemukannya dengan Mandira yang menuntut tanggung jawab dan perhatiannya sebagai orang tua. Ia pun akhirnya tersadar setiap anak adalah kado terindah dari Tuhan, hanya terkadang mereka datang dengan sampul yang berbeda. Adakalanya hadir dengan motif indah menawan Namun tak jarang terbungkus dalam sampul buram tanpa warna. Tapi apapun bentuknya mereka tidak hadir begitu saja apalagi di luar rencana atau ketidaksengajaan. Keberadaannya, selalu membawa pesan atau pembelajaran tersendiri bagi orang dewasa. Alangkah bahagianya jika seorang anak diberitahu bahwa alasan mereka dilahirkan adalah karena ada rencana besar Tuhan dan kedua orang tua mereka yang selalu mempersiapkan sebentuk masa depan indah dan kasih sayang berlimpah. -------------------------------------------------------------- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]