Bocah Disodomi Dibunuh Di Mesjid Senin 22 Oktober 2007, Jam: 9:37:00 TANGERANG (Pos Kota) - Anak jalanan mengidap kelainan seks melakukan perbuatan sadis. Ia menyodomi bocah lelaki tetangganya yang berusia 4 tahun. Korban tidak hanya diperlakukan tak senonoh, juga disiksa hingga menemui ajal. Bocah bernasib malang itu ditemukan bugil di kamar mandi Mesjid At-Taqwa, Kompleks Perumahan Duta Bandara Permai RT 002/10, Kelurahan Jatimulya, Kab.Tangerang, Sabtu (20/10) malam.
Erlangga Saputra, bocah warga Blok I.S.1/ 28 Perumahan Duta Bandara Permai, Kelurahan Jati Mulya, Kosambi, Kab.Tangerang, saat ditemukan seorang ibu rumah tangga yang hendak mencuci pakaian di kamar mandi mesjid, dalam posisi terlentang. Kemeja kotak-kotak coklat yang dikenakan Erlangga, ada di bawah kepala yang digunakan sebagai alas. Celana pendek warna biru, menutupi sebagian tubuh korban. Dari mulut bocah ini mengeluarkan busa. Sedangkan Luka mematikan akibat hantaman benda tumpul bersarang di kepala korban. Petugas Polsek Teluk Naga, dipimpin Kapolsek AKP Abdul Salim, yang datang memeriksa mayat, menyimpulkan, sebelum disodomi, korban lebih dulu disiksa. Selain dihajar pakai balok, pelaku mencekik leher Erlangga kemudian menggigit tangan kanan dan punggung korban. Penemuan mayat Erlangga, anak ketiga pasangan Muhamad Nurjaman, 30, dan Ny. Widya Anggreni , 29, ini terjadi sekitar pukul 21:00. Dari kamar mandi mesjid yang sedang direnovasi, petugas menyita balok berukuran setengah meter yang digunakan pelaku menghantam kepala korban. Baju kotak-kotak warna coklat, kaos dalam, dan celana pendek abu-abu milik Erlangga, diamankan. Malam itu juga, mayat Erlangga dibawa ke RSU Tangerang untuk ditopsi. Dari hasil pemeriksaan awal yang dilakukan dokter RSU Tangerang, didapat informasi, selain menderita luka di sekujur tubuh, anus korban mengalami kerusakan dan ada noda darah yang sudah mengering. PELAKU DITANGKAP Delapan jam setelah pembunuhan ini terjadi, tersangka Khairul Roji alias Ozi,15, anak jalanan tetangga korban, yang sudah pindah ke Jakarta, berhasil dibekuk anggota Densus 88 Polda Metro Jaya, Aiptu Agus Wiyono, Minggu (21/10) dinihari. Pembunuh sadis ini ditangkap Agus, yang juga tetangga korban, dibantu Ketua RT 003/010, di rumah orangtuanya di daerah Kapuk Pulo, Cengkareng, Jakarta Barat. Remaja putus sekolah yang sering kelayapan di jalan ini dibawa ke Polda Metro Jaya. Pemeriksaan terhadap Ozi tidak hanya menyodomi dan membunuh Erlangga, juga mengarah kepada kasus serupa yang terjadi di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara dan di Duren Sawit, Jakarta Timur, beberapa bulan lalu. Kasus yang menimpa dua bocah itu hingga berita ini diturunkan, belum berhasil diungkap. Saat itu, satu korban disodomi dan dibunuh kemudian dibuang di parit di Duren Sawit. Sedangkan di Kelapa Gading, mayat bocah malang, yang belakangan dikenal sebagai Yusuf Maulana, 9, warga Bekasi itu dimasukkan ke dalam kardus dan dibuang di pinggir jalan. DATANG BERTAMU Menurut Rahmat,65, kakek Erlangga, Sabtu (20/10) pagi, sekitar pukul 10.00, tersangka Ozi, datang ke rumah korban untuk silaturahmi Lebaran. Sehabis ngobrol, Ozi minta ijin kepada Rahmat untuk mengajak Erlangga keluar rumah. "Katanya mau berkunjung ke rumah Mustafa, paman Erlangga ," ujar Rahmat, Sekitar pukul 13:00, dari rumah Mustafa, tersangka mengajak Erlangga bermain di lapangan, di dekat tower air, tidak jauh dari rumah korban. Saat itu, Ruhmini,60, nenek korban sempat menawari Ozi dan Erlangga makan, namun mereka menolak. "Tersangka sebelumnya mengajak dua teman Erlangga lainnya. Tetapi kedua bocah itu tidak mau pergi," kata Kapolsek Teluknaga Abdul Salim, Minggu siang. Menjelang sore, ada beberapa warga melihat tersangka menyeret paksa korban dari tempat tower air. Namun korban terlihat melawan, sambil menggigit tangan tersangka. Warga tadi mengaku tak curiga karena yang mebawa Erlangga masih dikenal. Menjelang magrib, Rahmat terkejut mendapat khabar bahwa cucunya sudah tewas di mesjid. Melihat cucu kesayangan sudah terbujur kaku, Rahmat tak kuasa menahan tangis. Jasad Erlangga dipeluknya. Semula, warga mengira Erlangga tewas akibat penyakit. Namun, setelah melihat keadaan korban yang mencurigakan, warga melapor ke Polsek Teluknaga. Dihadapan petugas, tersangka semula tidak mengakui perbuatannya. Menurut pengakuan tersangka kemudian, sebelum dihabisi, korban disodomi di lantai atas mesjid. Lantaran melawan, kepala korban dihajar pakai balok hingga menemui ajal. Setelah korban tewas, dibopong ke lantai bawah lalu digeletakkan di kamar mandi mesjid. " Untuk sementara ini, tersangka Ozi mengaku sudah dua kali melakukan sodomi. Korban pertama seorang bocah disodomi pelaku di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara, " tambah kapolsek. DIHUKUM MATI Kematian Erlangga ini tentu saja membuat luka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Muhamad Nurjaman dan Ny. Widya Anggreni, orang tua bocah ini, tak sanggup menanggung beban duka. Ketika ditemui Pos Kota, pasangan ini lebih banyak mengurung diri di kamar rumahnhya di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. "Kami mohon kepada Pak Polisi, pelaku yang membunuh Erlangga dihukum mati saja. Perbuatannya sangat kejam, " kata Ny. Ruhmini, nenek korban. ANAK YANG TERBUANG Bagi warga Perumahan Duta Bandara Permai, Kosambi, Tangerang, sosok Ozi bukan remaja yang baik. Sebelum kedua orang tuanya pindah dari perumahan tersebut, anak bungsu dari dua bersaudara itu kerap menyusahkan keluarga. "Ozi berhenti sekolah ketika duduk di bangku kelas dua SMP. Ia sering mencuri ayam dan jemuran tetangga. Karena malu, kedua orangtua Ozi pindah rumah ke daerah Kapuk," kata seorang ibu rumah tangga yang mengaku dekat dengan keluarga Ozi, Minggu (21/10) siang. Menurut wanita ini, Ozi hidup liar. Ia bergaul bebas dengan preman dan anak jalanan. Boleh dikatakan, hampir tiap hari Ozi tidak pulang ke rumah. "Orangtuanya tidak mau mengurus Ozi. Mereka malu dengan tingkah laku anaknya itu," katanya. Ibu rumah tangga itu menambahkan, sebelum orangtua Ozi pindah rumah, warga mendapat berita yang tak sedap. Remaja pembunuh ini tidak hanya hobi mencuri, tapi juga pernah mau memperkosa kakak wanitanya. "Niat jahat Ozi itu berhasil digagalkan ayahnya," ujar wanita itu. Petugas menduga, tabiat Ozi yang doyan menyodomi bocah itu didapatnya dari pergaulan bebas sesama anak jalanan. Tersangka yang doyan menenggak minuman keras itu ditangkap di rumah orangtuanya di daerah Kapuk, Jakarta Barat. KRIMINOLOG: DIPICU 2 FAKTOR Kriminolog Adrianus Meliala menilai aksi sodomi dan pembunuhan yang dilakukan tersangka Ozi dipicu dua faktor yang terkait dengan usia dan kondisi sosial pelaku. Dijelaskan Adrianus, di usianya yang beranjak remaja, faktor dorongan biologis yang mulai meningkat menjadi pemicu tindakan pelaku untuk melakukan hal tersebut. "Mungkin saja tersangka kerap menyaksikan film porno atau visualisasi lainnya yang merangsang hasrat seksualnya," ujarnya saat dihubungi Pos Kota, Minggu petang. Mengingat status pelaku yang seorang anak jalanan, kondisi ekonomi membuat langkah pelaku sulit untuk melampiaskan hasrat seksualnya itu kepada objek lain, seperti wanita pekerja seksual. "Kebetulan dilihatnya ada korban saat itu, maka pelampiasan pun beralih kepadanya," kata Adrianus. Aksi sadis yang dilakoni tersangka, menurut Adrianus, merupakan tindakan krminalitas biasa. "Aksi membunuh usai melakukan sodomi semata-mata untuk menghilangkan jejak agar perbuatannya itu tidak dibeberkan korban," tuturnya. (isak/C3/silaen/edi/yahya)* http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=39968&ik=2