Moms,

Happy Belated Mother's Day ..... 

Bunda Raka

-----Original Message-----



"happy mother day's"



> ``Bisa saya melihat bayi saya?`` pinta seorang ibu
> yang baru melahirkan penuh kebahagiaan. Ketika
> gendongan itu berpindah ke tangannya dan ia membuka
> selimut yang membungkus wajah bayi lelaki yang mungil
> itu, ibu itu menahan nafasnya. Dokter yang
> menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar
> jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa kedua
> belah telinga!
>
> Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini
> telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan
> sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh
> dan buruk.
>
> Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah
> dan membenamkan wajahnya di pelukan sang ibu yang
> menangis. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan
> kekecewaan dan tragedi. Anak lelaki itu terisak-isak
> berkata, ``Seorang anak laki-laki besar mengejekku.
> Katanya, aku ini makhluk aneh.`` Anak lelaki itu
> tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Ia pun
> disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan
> bakatnya di bidang musik dan menulis. Ia ingin sekali
> menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan, ``Bukankah
> nantinya kau akan bergaul dengan remaja-remaja lain?``
> Namun dalam hati ibu merasa kasihan dengannya.
>
> Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang
> dokter yang bisa mencangkokkan telinga untuknya.
> ``Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga
> untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia
> mendonorkan telinganya,`` kata dokter. Kemudian,
> orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau
> mengorbankan telinga dan mendonorkannya pada mereka.
>
> Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya
> mereka memanggil anak lelakinya, ``Nak, seseorang yang
> tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan
> telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu
> ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua
> ini sangatlah rahasia,`` kata sang ayah.
>
> Operasi berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru
> pun lahirlah. Bakat musiknya yang hebat itu berubah
> menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan
> dari sekolahnya.
>
> Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan bekerja
> sebagai seorang diplomat. Ia menemui ayahnya, ``Yah,
> aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia
> mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat
> sesuatu yang besar namun aku sama sekali belum
> membalas kebaikannya.`` Ayahnya menjawab, ``Ayah
> yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang
> yang telah memberikan telinga itu.`` Setelah terdiam
> sesaat ayahnya melanjutkan,
> ``Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk
> mengetahui semua rahasia ini.``
>
> Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap
> menyimpan rahasia. Hingga suatu hari tibalah saat yang
> menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan
> anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya
> yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut,
> sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur
> kaku itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah....
> bahwa sang ibu tidak memiliki telinga. ``Ibumu pernah
> berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan
> rambutnya,`` bisik sang ayah. 'Dan tak seorang pun
> menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit
> kecantikannya bukan?'
>
> Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan
> tubuh namun di dalam hati. Harta karun yang hakiki
> tidak terletak pada apa yang bisa terlihat, namun pada
> apa yang tidak dapat terlihat. Cinta yang sejati
> tidak terletak pada apa yang telah dikerjakan dan
> diketahui, namun pada apa yang telah dikerjakan namun
> tidak diketahui.




Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
Info balita, klik http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke